Sebelum Hancur

351 15 0
                                    

Sebelum Hancur

(Nathan)

Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada kalian, tetapi malam ketika Emily secara harfiah menciumku, bukanlah malam yang berakhir dengan baik. Tentu aku marah dengan ciuman yang tiba-tiba dan tentu … aku tak lupa bertanya pada akal sehat wanita itu! Kenapa dia mencium laki-laki yang sudah menikah sepertiku?! Dia bahkan datang ke pernikahanku, dia melihat dengan jelas bagaimana aku mengucap sumpah bersama wanita bernama Cheryl White.

Dan kau tahu apa yang kudapat? Hanya sepasang mata yang berkaca-kaca dan bisikan pelan dari wanita yang sudah kukenal sejak kecil.

“Aku ingin kau memilihku,” kata Emily menampakkan raut wajahnya yang tak bisa kubaca, hingga sosoknya berlari ke luar dari pintu kafe.

Aku berusaha untuk tidak memikirkannya, tetapi itu sungguh sulit. Aku pulang dengan perasaan kacau lebih dari sebelumnya. Bahkan ketika aku membasuh wajah, yang kulihat hanya lelaki menyedihkan yang baru saja mencium wanita lain tanpa sepengetahuan istrinya.

Aku hampir ingin memberitahu Cheryl sejujurnya ketika melihatnya tertidur. Aku tahu dengan pertengkaran kami malam itu, harusnya aku memilih tidur di sofa, tetapi aku tidak ingin. Satu-satunya yang terpikir olehku hanyalah tidur didekat wanita yang kucintai, hanya untuk satu malam ini.

Kau meninggalkanku selama tujuh jam, kau harusnya tidur di sofa,” ucap Cheryl sebagai keputusan akhirnya.

Namun, aku tidak bisa. Bayangan Cheryl yang meninggal di mimpiku, memberi gelenyar nyeri di dada. Aku tidak bisa melupakan bagaimana bercak darah itu mengotori pakaiannya dan kenyataan kala aku tahu matanya akan terpejam selamanya. Pikiran mengerikan ini menghantuiku, memberiku imajinasi di mana satu hari nanti aku akan kehilangan Cheryl tepat ketika aku telah menyakitinya. Ketika aku tak sempat mengucap maaf atau bahkan melihat wajahnya lagi.

Aku terlalu takut hingga rasanya ingin menjerit. Aku ingin mendekapnya dekat. Aku ingin dia tahu aku mencintainya. Namun, lucunya bukannya menghibur laraku, wanita ini malah berkata:

Aku tidak suka kamu berubah hanya karena kehilanganku. Tetaplah jadi Nathan yang biasa. Nathan yang kuat dan tersenyum. Kamu kuat, Nath. Aku tahu kamu kuat.

Seolah Cheryl tahu, cepat atau lambat. Entah beberapa tahun akan datang … aku mungkin akan kehilangan dirinya di masa tua. Harusnya dia bilang bahwa dia tidak akan menghilang dan akan bersamaku apapun yang terjadi. Tetapi Cheryl lebih rasional dari itu.

Dia ingin aku tetap kuat bahkan ketika wanita itu tak lagi di sisiku. Andai dia tahu, kata-kata itu menyakitiku… Sampai kemudian aku menangkap maksud lain dari ucapannya.

Dia … lebih ketakutan ketika tahu bagaimana hancurnya aku … jika tahu wanita yang kucintai menghilang selamanya dari kehidupanku. Maka dari itu dia mengatakannya … dia menyebutku “kuat” agar aku siap pada kemungkinan terburuknya. Dia mempersiapkanku … untuk menjadi Nathan yang lebih kuat.

Detik itu pula aku tahu … wanita ini adalah wanita yang Tuhan ciptakan untukku. Dia adalah pelengkapku. Dia tetap menjadi malaikat yang menjagaku bahkan dari hati yang melipur lara.

Aku mencintainya, Tuhan. Aku sungguh mencintainya … dari detik ketika mataku menemukannya. Kala cincin emas itu kulingkarkan di jemari manisnya. Sampai sumpah suci itu terucap di bawah guguran bunga dan gaun putih yang indah membungkus tubuhnya. Pernikahan kami yang indah. Rumah tangga kami yang naik turun seperti roller coaster hingga kebahagiaan kami bertambah bersama anggota keluarga kami yang baru bersemayam di dalam rahimnya. Menanti ayah ibunya tersenyum menyambutnya.

Aku tidak salah memilihmu sebagai istriku.” Itu adalah pilihan yang tak akan pernah kusesali.

Aku menyentuhnya malam itu, seperti tak mengenal hari esok. Aku memberinya kenikmatan, mengecup manis bibirnya dan meraup kehangatan dirinya yang kurindukan. Jantungku bersorak mendengar suara halusnya memanggil namaku dengan mata terpejam lelah, setelah percintaan kami yang mengurasnya.

Once Twice Trice (TAMAT) | 1.4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang