Reuni (1)

453 17 0
                                    

Bab 53 - Reuni (1)

(Cheryl)

Beberapa bulan berlalu.

Kuhela napas nan berat ini dan menatap bayanganku di depan cermin. Memastikan tak ada air mata atau bahkan guratan kecewa. Namun, tetap saja kedua tanganku bergerak mengusap wajahku sendiri. Bibirku mengulas senyum meringis, kulirik kembali testpack mungil di nakas, yang memamerkan satu garis merah itu.

Kakiku otomatis mundur ke belakang, hingga punggungku menyentuh dinding dan kemudian kubiarkan tubuhku merosot ke lantai. Kepalaku mendongak ke atas dan tanpa sadar tangan kananku bergerak menyentuh perutku sendiri yang masih rata.

Tak berhasil lagi, kah? Kuingat diri agar jangan menangis di sini.

Jangan membuat Nathan curiga padaku. Sudah cukup membuatnya kecewa saat 4 bulan lalu kami berkonsultasi ke dokter kandungan.

Pikiranku rasanya masih sakit mengingat apa yang dokter katakan pada kami hari itu. Kami berdua hanya belum beruntung, ujar dokter itu. Tak ada indikasi ketidaksuburan. Mungkin memang belum saatnya. Beliau menasihati kami agar menjaga kesehatan, bersabar dan terus berdo’a.

Tetapi sampai kapan?

Sudah hampir setahun pernikahan kami dan aku diam-diam membeli benda test kehamilan ini setiap bulan. Namun, tak ada secercah harapan.

Rasanya menyiksa sekali, tetapi aku tidak pernah sekali pun memberitahu Nathan tentang hasil semua testpack yang kupakai. Aku tidak akan sanggup melihatnya berpura-pura tersenyum dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Nyatanya semua tidak baik-baik saja.

Bagaimana jika anak itu tidak pernah datang? Bagaimana jika … aku tak bisa mengandung anak Nathan? Apa dia akan berubah pikiran dan meninggalkanku?

Semua pikiran ini, malah membuat dadaku berdenyut nyeri nan sesak.

Kunyalakan keran dan membasuh mukaku sejenak. Kukatakan pada diriku sendiri, aku harus kuat. Sebentar lagi kami harus menghadiri acara reuni SMP kami dulu. Aku dan Nathan memutuskan untuk sekalian bersiap untuk mengunjungi kedua orangtuaku dan menginap di sana agar dapat menghadiri acara reuni itu di saat yang sama.

Bagus sekali, sudah pasti kedua orang tuaku akan menanyakan masalah anak ini. Belum lagi teman-teman SMP kami dulu. Memalukannya diriku. Memalukan di depan keluarga sendiri. Mempermalukan suami sendiri di depan semua orang. Apa semua ini belum cukup, Tuhan?

Nathan menginginkan anak … semua orang di sekitarku berharap aku segera mengandung. Tetapi … tetapi bagaimana jika aku ini ….?

“Cher? Kau sudah selesai? Kita harus berangkat, sayang!” Suara Nathan memanggilku dari luar pintu kamar mandi.

Tubuhku tersentak kaget hanya karena mendengar suaranya. Astaga, jantungku rasanya mau copot!

“I-iya! Sebentar, Nath!” sahutku.

Kuikat rambut coklatku menjadi ekor kuda dan menyelipkan anak rambut yang tersisa ke belakang telinga. Membersihkan semua hal yang mencurigakan itu, termasuk testpack yang baru kupakai. Nathan belum boleh tahu, ujarku meringis dalam hati. Walau dia suamiku sendiri, dan kami sudah sama-sama berjanji untuk saling terbuka jika kami mendapat masalah … aku tidak akan bisa memberitahu hal ini padanya.

Fakta bahwa semua usaha kami untuk anak ini … tidak ada yang berhasil. Memang menyakitkan, tetapi ini yang terbaik untuk sementara waktu.

Lagi pula istri mana yang tidak malu mengakui dirinya tidak bisa mengandung anak?

Kulirik sekali lagi, bayangan menyedihkanku di cermin. Menyemangati diri bahwa mungkin kesempatan itu masih ada, keberuntungan itu mungkin sedang bersembunyi. Tuhan belum mengizinkan, itu saja.

Tangan kananku kembali bergerak ke perutku sendiri dan gelombang air mata ini hamper pecah ke luar. Aku langsung mengerang dan mendengus kesal, betapa cengengnya diriku ini.

Kumohon, diriku … jangan menangis. Jangan menangis sekarang. Jangan sekarang … Jangan di depan Nathan!

Untuk beberapa detik kemudian aku berpikir Reuni SMP ini seperti mimpi buruk yang menunggu waktu.

***

Ini update terakhir di tahun 2017.

Saya akan kembali update normal pas pertengahan Januari 2018. Sekitar 1-2 minggu. Tanggal 20 han baru kembali mungkin 😂 udahlah itu aja. Terima kasih sudah membaca 😊

Once Twice Trice (TAMAT) | 1.4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang