Ride Your Heart and Come Back To Me (3)

328 16 8
                                    

Ride Your Heart and Come Back To Me (3)

(Nathan)

Ini semakin buruk. Aku harusnya tidak mengikuti saran Philip tadi dengan mengajak Lindsey tepat di depan Cheryl. Sekarang wanita itu salah paham dan malah berbalik menyuruhku untuk tidak lagi memanggilnya dengan sebutan “istri”. Andai keadaan berbeda, ingin rasanya aku memeluk wanita itu dan mengatakan bahwa dia tidak boleh pergi.

Sekarang aku tidak tahu lagi harus membujuk Cheryl dengan cara apa. Mendekatinya saja susah. Padahal jarak kami tak lagi sejauh sebelumnya, tetapi perlahan aku mendapat firasat Cheryl akan pergi ke tempat di mana aku tidak bisa lagi meraihnya dan itu bagaikan mimpi buruk yang menjadi nyata!

“Hey, kenapa wajahmu mengerut begitu?” tanya Philip membawa salah satu anak sapi menghampiriku yang kini hanya bisa merasa bertelungkup di pagar.

Seperti yang Philip ceritakan, Peternakan Duwey juga ikut serta dalam festival ini. Alih-alih membuat stan makanan, mereka malah membangun pagar di atas tanah lapang, agar para pengunjung bisa melihat dan bahkan menunggangi salah satu binatang ternak yang diikut sertakan.

Lapangan itu seluas setengah lapangan bola. Dikelilingi pagar kayu, dan di tengah-tengah lapangan sudah lengkap tiang-tiang penyangga untuk para penunggang kuda yang ingin melewati rintangan dan meloncatinya. Ada sebagian hewan yang diikut sertakan dalam festival ini, seperti kuda, dan anak sapi—termasuk anak sapi yang baru lahir bernama Nate.

“Kau penasihat cinta paling buruk, Phil,” kataku dengan lesu dan diam-diam melirik Cheryl di seberang lapangan, menemani para anak kecil memberi makan kuda. “Dia bahkan tidak mau melihat wajahku lagi.”

Philip terkekeh dan menyandarkan tubuhnya di pagar, “Itu namanya, dia sudah terbakar cemburu!”

Bibirku mengerucut, “Dia semakin keras kepala dan bahkan menyuruhku agar berhenti memanggilnya dengan sebutan istri!”

Aku merasa seperti kotoran kuda. Bau … tidak diinginkan … dan diabaikan.

“Cheryl itu sedang hamil, Nath,” lanjut Philip. “Tingkat kecemburuannya memang lebih tinggi dari biasanya.”

“Kau mau aku segera bercerai, hah?”

Philip malah tertawa, “Aku juga tidak tahu kalau reaksinya bakal seperti itu, aku tidak memperhitungkan kehamilannya.”

Aku bahkan tidak merasa lebih baik setelah berbicara dengan Philip. Apapun yang kulakukan, aku tak bisa membujuk Cheryl untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

“Wow! Lihat kuda itu!” sahut seseorang di dekatku.

“Besar sekali!

“Itu dia si juara Wellington tahun kemarin!”

Keningku mengernyit dan pandanganku mengikuti ke mana arah para penonton melihat. Ternyata semua mata orang tertuju pada sosok kuda berwarna hitam yang di bawa Alfred ke tengah lapangan sembari menungganginya dengan lihai. Alfred menyapa pengunjung dan bahkan melambai-lambaikan topi koboinya di udara.

“Dark Lord seperti biasanya banyak fansnya,” kata Philip.

“Eh? Jadi kuda itu terkenal di sini?” tanyaku terheran-heran.

Philip mengangguk, “Dia adalah kuda juara kami. Lordy sering mengikuti lomba dan tak sedikit di antaranya, Lordy menjadi juara pertama. Kuda itu memang khusus dilatih ayahku dan beberapa tahun kemudian, Dark Lord sudah mencapai masa tuanya, maka dari itu dia mulai jarang ikut lomba. Meski begitu, fans Lordy tak pernah sepi pengunjung.”

“Oh, begitu,” kataku untuk sesaat merasa kagum dengan kuda itu. Jika melihat dari jauh seperti ini pun, siapa saja tahu Dark Lord bukan sekedar kuda biasa. Setiap lekuk otot tubuhnya dan tatapan tajamnya, menyiratkan ketangkasan dan kegagahan.

Once Twice Trice (TAMAT) | 1.4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang