Apa yang Salah?

430 14 12
                                    

Jangan lupa untuk membaca cerita tentang Nathan dan Cheryl lainnya di work saya yang berjudul: First 😉

Jangan lupa untuk membaca cerita tentang Nathan dan Cheryl lainnya di work saya yang berjudul: First 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang Salah?

(Nathan, 7 bulan lalu)

Bangun pagiku kini di awali dengan cara yang baru. Satu sisi ranjangku kosong dan sisi lainnya adalah di kamar mandi dapat kudengar jelas suara godzilla yang meraung. Ya, Cheryl yang bilang tiap kali muntah, suaranya lebih terdengar seperti monster godzilla yang mengamuk dan dia tidak menyukai itu.

Kedua mataku langsung terlepas dari kantuk.

Aku bangkit dari tempat tidur, mendengar istriku kembali menahan mual. Segera saja aku menuju kamar mandi dengan kecemasan yang masih menggantung di benakku. Aku tahu Dokter Kelly pernah menjelaskan soal ini dan hal normal bagi seorang wanita di trisemester awal kandungan mengalami apa yang mereka sebut “morning-sickness”.

Dan di sanalah aku menemukan sosok wanita itu yang kini membuang isi perutnya di wastafel. Tubuhnya bergetar mati-matian mengeluarkan entah apa pun yang ada di dalam perut datarnya yang bahkan belum terisi makanan sedikit pun. Aku langsung mengambil tempat di belakang punggung mungil itu dan membantunya menyingkirkan rambut coklat panjangnya sebelum terkena noda muntah.

“Ke luarkan semua, sayang,” kataku mengelus punggungnya yang menegang bersama dengan erangan tangisnya, seolah memberiku isyarat Cheryl sudah sampai batasnya.

“Oh, astaga,” desahnya lega ketika akhirnya tersenyum padaku di cermin wastafel sembari mengelap wajahnya dengan tisu yang kuambilkan.

“Kau baik-baik saja?” tanyaku hati-hati. Aku tahu ini kehamilannya yang pertama, dan itu tidak mudah. Meski begitu Cheryl tetap bersikeras untuk tetap bekerja sebagai guru, sementara setiap memulai pagi, ia harus tersiksa seperti ini setiap hari.

Bagaimana aku tidak cemas?

“Aku tampak kacau, Nath,” katanya nyengir dan menyandarkan punggungnya di dadaku.

Aku membalas tersenyum dan ikut memandang wajahnya di cermin itu, “Menurutku kau luar biasa,” kataku lalu kembali mengusap perutnya yang masih rata. “Kapan dia akan membesar di sana?” tanyaku layaknya anak kecil yang penasaran.

Cheryl tertawa dan mengikuti gerakan tanganku di perutnya, “Umurnya hampir tujuh minggu,” bisiknya kemudian beralih memandangku dan mengendus leherku seolah begitu menikmati aroma tubuhku di pagi hari.

Aku tidak tahu apa alasannya mengapa Cheryl mulai sering melakukan itu. Dia bilang selalu merasa lebih baik jika aku berada di dekatnya seperti ini. Bahkan ketika dia berada di atas ranjang, bisa kau bayangkan betapa liarnya wanita ini memuaskanku? Di saat aku merasa khawatir jika hubungan intim kami akan menyakiti janin anakku, Cheryl kemudian menarik gairahku dan bahkan mulai berani memberiku bekas kecupan di beberapa bagian tubuhku.

Once Twice Trice (TAMAT) | 1.4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang