8.Anak Baru

24 1 0
                                    

Tak seperti anak sekolah biasanya yang menantikan hari libur,Rachel justru tidak pernah menantikan hari libur.

Rachel tau jika hari libur Mami dan Kakak tirinya akan punya banyak waktu untuk memonopolly dirinya,seperti saat ini ia baru selesai berbelanja kebutuhan rumah dengan berjalan kaki karna Maminya tidak memberi uang lebih padanya.

Sesaat Rachel memicingkan matanya meyakinkan bahwa ia tidak salah lihat,tak jauh dari tempatnya berdiri terdapat seseorang dengan motornya terlentang di jalan raya.

"Yaampun tuh orang ngapain??gak punya kerjaan banget" Rachel pun semakin mendekat saat itu obyek yg dipandanginya trrlihat jelas.

"Astaga itu kecelakaan"Rachel pun segera berlari ke cowok itu untuk menolongnya.

"Eh lo gak papa duh ya ampun" meninggalkan belanjaanya yang berada dikeranjang,Rachel memapah cowok itu yang saat itu masih sadar walaupun kondisinya lemas dengan wajah yang babak belur.

"Duh gimana ya??lo punya kapas,alkohol,atau apa gitu buat ngobatin luka lo"cowok itu mengeluarkan sesuatu dari kantong jaket kulitnya.

"Ngapain lo ngasih gue uang??"tanya Rachel begitu cowok tersebut memberikan ia dua lembar uang berwarna merah kepadanya.

"Ya buat beli barang yang lo sebutin tadi,gue pakai motor mana mungkin gue bawa kotak p3k" Rachel hanya mengangguk lalu menerima uang cowok tersebut karna ia juga tak punya uang untuk membelinya dan pergi untuk membeli kapas,plaster,dan alkohol,tadi ia sempat melewati mini market yang tak jauh dari tempatnya saat ini.

🔺🔺🔺🔺

Tak butuh waktu lama ia untuk membeli barang barang tersebut ia pun langsung kembali kecowok itu dan duduk didepannya.

"Pelan pelan kasar banget sih jadi cewek" Rachel hanya diam tetap mengobati sudut bibir cowok itu yg sedikit sobek.

"Assh...gue kan bilang pelan pelan".

"Auwwh njiir sakit anjing" mendengar umpatan dari cowok tersebut Rachel pun menekan luka cowok itu dengan kapas yang ia pakai membersihkan luka cowok itu.

"Bisa gak sih lo diem cerewet banget".

Cowok itu pun langsung diam lalu ia menatap wajah cewek yang saat ini berada tepat didepannya.

Indah.

Satu kata itulah yang menggambarkan pemandangan didepannya,karna saking asyiknya ia menganggumi cewek itu ia tidak sadar bahwa cewek itu sudah selesai mengobatinya.

"Udah" Rachel menaikkan sebelah alisnya begitu melihat cowok itu sedang memandanginya.

"Heh" Cowok itu langsung tersadar dari lamunannya.

"Thanks,lo udah tolongin gue kenalin gue Daniel" Rachel segera menerima uluran tangan Daniel.

"Rachel" Daniel tersenyum begitu Rachel membalas uluran tangannya.

"Lo mau kemana?mau gue antar?".

"Gak salah?lo kan dari tadi ngumpat ngumpat gak jelas marah marahin gue terus mau nganter pulang?" Daniel mendecak kesal.

PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang