51.Move on

15 3 0
                                    

Lepas jika memang harus dilepas, jangan terlalu digenggam erat karna akan menyakiti dirimu sendiri. Beri kebebasan pada hati dan fikiran hingga dapat menentukan pilihan yang terbaik.

______________________________________

Sudah dua bulan lamanya sejak kepergian Rachel dan pertunangan yang batal, Rafa lebih sering mengurung diri di kamar, ia keluar hanya untuk pergi ke sekolah dan makan malam saja, untuk sarapan dan makan siang ia lebih sering pergi keluar.

Eyang Yanti pun sudah kembali ke kediamannya yang ada di Solo. Setelah ia menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada Rafa dan menantunya yang sering ia remehkan, ia malu dan memilih kembali ke Solo.

Rafa duduk di kursi meja belajarnya dengan telinga ia sumpel dengan headset, ia mengotak-atik ponsel yang dulu sempat ia beri ke Rachel.

Entah sedang apa gadis itu sekarang?

Apakah Rachel juga memikirkan dirinya, seperti ia yang tak bisa berhenti memikirkan Rachel?

Apa Rachel tahu, Rafa sangat merindukannya?

Rachel??

Rachel.

"Main yok, diem mulu di kamar udah kayak perawan aja. "

Rafa tak perlu membalik tubuhnya untuk melihat orang yang kini memasuki kamarnya.

"Ajak Nathalie sana, gue lagi mager" Tolak Rafa.

Andre mendengus lalu membaringkan dirinya di ranjang Rafa, dan memainkan ponselnya.

"Nyesel emang datang belakangan sih" Sindir Andre.

Sejak kepergian Rachel, Rafa memang merasa Andre dan Nathalie gencar membully dirinya dengan menyindir soal Rachel, namun Rafa tak marah, menurut Rafa mungkin ini memang balasan atas sikapnya dulu.

"Besok datang gak?" Tanya Andre.

"Awas lo bilang mager lagi gue tonjok lo, besok acara sahabat lo Nyet, ya kali lo gak mau datang" Oceh Andre.

"Dateng gue" Jawab Rafa.

"Gue masih gak nyangka si Mak Lampir bisa luluh juga sama si muka es" Ucap Andre.

Besok malam memang ada acara pertunangan antara Reyga dan Keyra.

"Beb kok masih di sini? Ayo entar malah kemaleman pulangnya" Ucap Nathalie yang tiba-tiba membuka pintu kamar Rafa.

"Iya, iya" Jawab Andre lalu menghampiri kekasihnya itu.

"Kak Rafa ikut gak?" Tanya Nathalie.

"Enggak, gue lagi sibuk" Jawab Rafa.

"Ngelamun doang dibilang sibuk" Cibir Nathalie.

"Nitip sesuatu gak?" Tanya Nathalie lagi.

"Kagak, udah sono lo berdua. Ganggu banget" Usir Rafa.

"Dih, eh gue nih mencoba berbuat baik ya sama lo, malah diusir-usir, dasar Bucin" Kesal Nathalie.

Sejak sebulan lalu Nathalie memang sudah mau berbicara dengannya, namun Nathalie tak pernah memberikan informasi apapun tentang Rachel.

PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang