Saat kebahagiaan datang hanya sementara dan kesedihan lebih mendominasi segalanya.
Saat itu aku butuh kamu.____________________________________
Rafa menatap sendu pada gadis yang sedang duduk di bangku taman. Gadis yang kemarin menentukan pilihan tentang tindakan yang harus Rafa ambil.Entah harus dengan cara apa Rafa bisa menghilangkan bayangan gadis itu dan segala kenangan mereka dari ingatannya,namun segala cara telah Rafa coba dan hasilnya nihil,ia sama sekali tak bisa menghapusnya.
Tiba-tiba datang seorang cowok menghampiri gadis itu. Rafa kenal cowok itu,dia adalah sahabatnya yang telah lama tak ia lihat,bahkan mereka terakhir kali ketemu dengan suasana yang tidak baik.
"Andre" gumam Rafa.
****
"Kenapa lo gak pernah bilang Hel?"
Rachel menoleh kebelakang dan mendapati Andre sedang berdiri disana dengan tangan yang dilipat didepan dada,dan tak lupa tatapan tajam mengintimidasi yang dilayangkan untuk Rachel.
"Andre?" bukanya menjawab pertanyaan dari Andre, Rachel malah masih terkejut dengan kedatangan cowok itu.
"Kenapa lo gak pernah bilang Hel?" Andre mengulangi pertanyaannya.
Rachel menatap Andre bingung,jujur saja ia memang tidak mengerti apa maksud Andre,yang tiba-tiba datang dan menatapnya tajam dan bertanya seperti itu.
"Bilang apa sih Ndre? Jujur gue gak ngerti maksud lo" ucap Rachel jujur,dan berdiri dari duduknya dan berhadapan dengan Andre.
Andre tersenyum miring lalu berdecak sembari berkacak pinggang menatap Rachel.
"Gak usah pura-pura lagi Hel, gue udah tau rencana busuk lo dengan nyokap lo yang jalang itu" Andre berkata sinis.
"Lo ngomong apa sih Ndre? Lo ngaco tau gak" ucap Rachel yang masih belum mengerti apa maksud omongan Andre.
"Gue tau, Dian itu Mami lo kan? Dan Karin itu Kakak lo? Dan lo!" Andre menunjuk Rachel dengan jari telunjuknya.
"Lo selama ini diam aja,lo selalu baik di depan gue seolah-olah lo emang tulus baik ke gue,tapi nyatanya? Lo ngerancain rencana busuk yang sayangnya gue ketahui" lanjut Andre.
"Rencana apa sih maksud lo?" Rachel mulai tersulut emosi, mendengar perkataan Andre.
"Nyokap lo deketin bokap gue,dan saat mereka menikah nyokap dan kakak lo itu akan kuras habis harta bokap gue,sorry gue lupa sebut nama lo. Dan saat kalian udah nguasain harta bokap gue kalian bakal pelan-pelan nyingkirin gue dan bokap gue" Ucap Andre dengan nada tinggi.
"Lo jahat Hel,selama ini gue anggap lo sahabat,gue anggap lo adek gue. Tapi ini balasan lo? LO BUAT KELUARGA GUE HANCUR,LO BUAT DADDY GUE BENAR-BENAR LUPA DENGAN MOMMY GUE. Gue benar-benar kecewa sama lo" Andre berteriak membuat Rachel memejamkan matanya.
"Tapi Ndre gue gak tau tentang rencana Mami" ucap Rachel jujur dengan setetes air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"BULSHIIT... Hel gue udah terlanjir kecewa sama lo dan gue gak akan pernah percaya sama omong kosong lo itu. Sekarang lo dan nyokap lo itu udah berhasil buat nyingkirin gue dari hidup Daddy, gue beri lo applause,selamat Hel lo berhasil" Andre bertepuk tangan diakhir kalimatnya sembari tersenyum manis yang malah terkeasan menakutkan bagi Rachel saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presence
Teen Fiction"Gue yang terlalu kaku atau lo yang udah capek perjuangin gue??terimakasih lo udah datang di hidupku membawa semua perubahan.terimakasih juga lo udah memberi perlakuan yang gak pernah gue dapat dari siapapun kecuali sahabat gue setelah Mama gak ada...