Saat dirimu jauh dari pandangan ingin ku berkata 'rindu'.
Namun siapa diriku yang lancang merindukanmu yang terlalu indah dan tinggi untuk ku gapai.
____________________________________Rachel tersenyum pada Daniel yang mau repot mengantarkan dirinya ke sekolah.Daniel membalas senyum Rachel hingga lesung pipit terlihat di kedua sisi pipi cowok itu.Hal yang paling disukai Rachel dari Daniel yaitu lesung pipit cowok itu.
Meskipun pipi cowok itu sedikit chubby namun,lesung pipit itu malah terlihat manis.
"Thanks ya Niel" ucap Rachel.
"Gak masalah,tugas gue itu mah,nemenin cewek yang lagi galau ria" balas Daniel membuat Rachel mengerucutkan bibirnya.
"Issh,mana ada yang namanya galau ria Daniel" ucap Rachel dengan nada kesal membuat Daniel terkekeh.
Bagi Daniel membuat Rachel melupakan masalahnya seperti ini saja sudah membuatnya sangat lega sekaligus senang.
"Yaudah masuk sana.Gue juga perlu balik ke sekolah gue,gue gak mau pindah sekolah cuma gara-gara lo yang nangis duduk di halte" ucap Daniel mengacak rambut Rachel gemas.
"Ya kalau mau pergi ya pergi aja,gak usah ngacak-acak rambut orang kan bisa" balas Rachel sembari merapihkan rambutnya.
"Yaudah gue pergi bye" serelah itu Daniel langsung masuk ke mobilnya.Sebelum melajukan mobilnya ia sempatkan menekan klakson pada Rachel yang dibalas Rachel dengan lambaian tangan.
"Hufft" Rachel menghembuskan nafas kasar lalu berjalan memasuki sekolahnya.
Rachel berjalan santai di koridor sekolah,ia tak menghiraukan orang-orang yang menatapnya heran karna tadi sempat melihatnya bersama cowok yang bukan Rafa.
Seluruh murid satu sekolah memang sudah hafal siapa Rachel,dia adalah gadis yang selalu digembar-gemborkan Rafa jika gadis itu miliknya,dan tidak boleh ada yang mendekati Rachel kecuali Rafa dan teman-temanya.
"Elah pagi-pagi tuh muka udah lecek amat buk" Rachel menoleh kearah kirinya yang sudah ada Sheryl dengan senyuman manisnya.
"Lagi males aja nih gue" jawab Rachel.
Sheryl memang tidak tahu masalah antara Rachel,Rafa,dan Feli.Yang Sheryl tahu mereka masih baik-baik saja.
"Lo dari mana aja deh Hel,kemarin gak masuk sekolah,gak masuk kerja juga,terus susah banget dihubungi" omel Sheryl seraya menaruh tas ranselnya di atas mejanya.
"Ribet deh Sher temenan sama lo" ucap Rachel lalu duduk di bangkunya.
Sheryl mencibir mendengar ucapan Rachel, namun tiba-tiba matanya melihat Feli yang berjalan lesu memasuki kelas.
"Gak Rachel,gak elu,muka sama-sama lecek.Gak enak dilihat" ucap Sheryl yang berjalan menghampiri Feli.
Rachel yang mendengar ucapan Sheryl mengalihkan pandangannya menatap Feli,dan kini pandangannya dengan Feli bertemu.
Mereka hanya diam seolah-olah pandangan mereka bisa mengunci tatapan satu sama lain.Sheryl hanya menatap heran pada kedua sahabatnya yang saling bertatapan dan hanya diam saja,apalagi tatapan mereka sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presence
Teen Fiction"Gue yang terlalu kaku atau lo yang udah capek perjuangin gue??terimakasih lo udah datang di hidupku membawa semua perubahan.terimakasih juga lo udah memberi perlakuan yang gak pernah gue dapat dari siapapun kecuali sahabat gue setelah Mama gak ada...