*yang dimulmed itu Daniel,biar kalian gak penasaran sama Daniel*.
____________________________________
Setelah Daniel menjemput Feli pulang sekolah tadi Daniel tidak mau langsung pulang ia memutuskan singgah terlebih dahulu di rumah Feli.
"Pokoknya lo harus bantuin gue,supaya gue bisa deket sama Rachel Fel,gue gak mau tahu" Feli menatap jengah Daniel,sejak di mobil tadi Daniel selalu mengatakan itu.
Tidak tahu kah Daniel bahwa saat ini ada hati yang terluka??hati Feli sakit,mengatakan bahwa Daniel menyukai Rachel.
"Gue kan udah bilang Rachel itu udah punya cowok" Daniel menggelengkan kepalanya.
"Gue gak mau tahu pokoknya lo bantuin gue,gue gak peduli juga Rachel punya pacar" Feli memijit pelipisnya.
"Gini ya Niel,Rachel pacarnya Rafa,mereka berdua saling sayang,lo gak bisa seenaknya aja" Daniel menghampiri Feli yang duduk di sofa,ia ikut duduk disamping Feli.
"Rafa gak cocok sama Rachel" Feli mengerutkan dahinya.
"Rafa kan sepupu lo,kok lo kayak gitu" Feli menatap Daniel.
"Ck,gue gak pernah berharap sepupuan sama tuh anak" Daniel juga ikut menatap Feli.
Setelah itu keduanya sama sama terdiam,Feli sibuk memikirkan perasaannya pada sahabatnya sedari kecil ini,sedangkan Daniel entah apa yang ia pikirkan.
"Udah ya Niel gue gak mau bantuin lo buat deketin lo sama Rachel" Feli beranjak ingin ke kamar namun tangannya dipegang oleh Daniel.
"Lo gak suka sama gue kan Fel ?" Feli tertegun mendengar pertanyaan Daniel.
"Lo jangan suka sama gue Fel,jangan ngehancurin pertemanan kita Fel" Daniel menatap Feli lekat.
"Yakali gue suka sama lo,haha ya gak lah" Feli pura pura tertawa.
Daniel merasa lega mendengar jawaban Feli, Daniel memang dulu sempat suka pada Feli,tetapi ia juga memikirkan jika kalau sudah putus bagaimana dengan mereka.
"Gue bukanya ngelarang lo suka sama gue,tapi gue gak mau sesuatu yang udah nyaman ini nanti hilang Fel" Feli mengangguk,ia mengerti apa yang dikatakan Daniel barusan.
"Gue pulang dulu" Daniel langsung melangkah keluar rumah Feli,Feli meneteskan air matanya setelah punggung Daniel tak terlihat.
'Apa perasaan gue salah Niel??'
Feli langsung masuk kedalam kamarnya.
________________________________________________________________________
Rafa berdiri didepan pintu rumah Rachel,ia menjemput Rachel,semalam ia sempat telfonan dengan Rachel.
Pintu rumah Rachel terbuka muncul sosok wanita seumuran Mamanya,wanita yang ia lihat lewat cctv sedang menyiksa Rachel,dan Rachel hanya diam dan menangis.Rafa menatap datar wanita itu.
"Siapa kamu??" tanya Dian,menatap Rafa dari atas hingga bawah seakan menilai penampilan Rafa.
"Saya siapa itu sepertinya bukan urusan anda" Dian tersenyum sinis menatap Rafa.
"Kamu itu baru anak kemarin sore jangan sombong kamu"
"Kamu pacarnya Rachel?? Ternyata anak itu pinter juga cari mangsa" sambung Dian.
"Seengak nya..." ucapan Rafa terpotong saat Rachel menarik tanganya menjauh dari Dian.
"Rachel berangkat sekolah Mam" Dian tidak peduli dan menasuki mobilnya.
Rafa menatap Rachel, seketika itu pipi Rafa memerah mengingat Rafa melihat Rachel yang hanya terbalut handuk lewat cctv.
"Lo kenapa??" Rafa menggeleng lalu menyuruh Rachel naik ke motornya, Rachel pun menurut.
Memerlukan waktu 15 menit untuk Rafa dan Rachel sampai ke sekolah,Rafa memakirkan motornya,setelah itu ia berjalan beriringan dengan Rachel di koridor sekolah.
"Andre ngapain??" tanya Rachel, Rafa mengikuti arah pandang Rachel,tak jauh dari jarak mereka berdiri disana ada Andre yang duduk ditengah koridor dengan menatap handphonenya.
"Hiks hiks hiks..." Rachel dan Rafa membulatkan matanya, saat ia sudah sampai disamping Andre.
Apa apaan Andre ini menangis di tengah koridor sekolah??.
"Ngapain lo nyet??" Andre mendongak menatap Rafa dan Rachel bergantian lalu tiba tiba ia kembali menangis.
"Wuahh,nyet gue kasihan nyet sama xing chen" Rafa menaikkan sebelah alisnya.
"Siapa xing chen??" tanya Rafa dan Rachel.
"Ini nih xing chen" Andre menunjukkan layar handphone nya menayangkan drama asia,Rafa menepuk jidat nya sendiri,sedangkan Rachel ia kini sedang menahan tawannya.
"Lo nangis nangis di tengah koridor cuma karna nonton drama,lo cowok gk sih Ndre,lebay amat,ribet hidup lo,drama banget" Rachel terkekeh ketika Rafa mengucapkan kalimatnya.
"Lo bayangin aja,xing chen tuh mati matian belajar dansa terus pas pesta dia gk dipilih sama calon suaminya si bego zhang cu yao,malah pakai disiram air sirup lagi, padahal sayang air sirupnya,kasih gue kek gue terima" cerocos Andre menyeritakan drama yang membuatnya baper.
"Ndre,lo tuh yang bego,lo gak malu apa??noh lihat semua orang merhatiin lo,lagian nangis lo gak elit banget,ngegembel di tengah koridor" Rafa lupa bahwa urat malu sahabatnya ini sudah putus.
"Kok lo bawel banget ya" Rafa terkekeh mendengar ucapan Rachel.
"Kenapa??cemburu??masa' iya cemburu sama dedemit kaya' dia" Rachel memukul pelan bahu Rafa.
"Hai Hel" Rachel tersenyum pada Nathalie yang baru saja datang.
Mata Nathalie menyipit melihat Andre yang tumben tumbenan tidak memedulikannya dan malah asyik dengan handphone nya sendiri.
"Cowok lo nih ribet,baperan kaya' cewek,malu maluin,nangis di tengah koridor kek gini" Nathalie kembali melihat Andre.
"Hello Andre,lo gak mau nyapa gue gitu,lo sibuk sama handphone lo sendiri" Andre menoleh kearah Nathalie dengan matanya yang memerah karna menangis.
"Beb,kamu harus tahu aku gak seperti zheng chu yao beb,aku baik kok baik" Nathalie mengangkat alisnya.
"Ngomong apaan sih?" Andre memegang tangan Nathalie.
"Aku pria yang selalu memperlakukan wanita dengan baik,aku gak akan bikin kamu kecewa karna aku sayang kamu beb" jujur saja Nathalie blushing mendengar ucapan Andre namun ia teringat akan perlakuan bodoh Andre saat ini.
"Apaan lo nyet,ngebanggain diri sendiri" seru Rafa.
"Denger ya Andre,lo itu suka bikin malu gue dengan tingkah bodoh lo itu,lo juga begonya kebangetan lo sadar gak sih Ndre selama ini gue malu sama lo yang bego banget,waras dikit kenapa sih" cercah Nathalie, sedang Andre memamerkan senyumnya.
"Waras gak sih dia??" tanya Rachel setengah berbisik pada Rafa.
"Gak pernah" jawab Rafa.
"Aku suka deh beb kalau kamu bawel gini ke aku"Nathalie memutar bola matanya jengah.
"Bodo amat" Nathalie langsung pergi meninggalkan Andre dan Rafa dengan menarik tangan Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presence
Teen Fiction"Gue yang terlalu kaku atau lo yang udah capek perjuangin gue??terimakasih lo udah datang di hidupku membawa semua perubahan.terimakasih juga lo udah memberi perlakuan yang gak pernah gue dapat dari siapapun kecuali sahabat gue setelah Mama gak ada...