Jika berharap bersamamu adalah dosa,maka biar ku tanggung dosa itu sendiri, namun jika itu sebuah pahala,maka akan ku berikan padamu sepenuhnya.
____________________________________
Andre mendengus memasuki halaman rumahnya dan mendapati mobil calon istri Daddynya sudah nongki-nongki cantik di depan rumahnya.
Dengan mulut yang masih mencibir wanita itu,ia memasuki rumahnya dan mendapati perempuan itu yang duduk disamping Daddynya dan juga seorang gadis yang ia taksir usianya diatasnya,tak mau ambil pusing ia langsung berlalu menaiki tangga dan memasuki kamarnya.
"Lah,dikira rumah gue cafe kali yak,malam minggu nongkrong disini,males banget deh gue" gerutu Andre sambil melepas jaketnya.
"Gue juga mau ngapel,yakali gue jauh-jau pergi ke singapore buat ngapel doang,rugi gue,mau gue video call entar ngomel kayak tadi mulutnya nyerocos kagak berhenti kayak kereta" dengan berbaring di ranjangnya ia mengingat saat tadi Nathalie mengomelinya lewat video call.
Bagaimana Nathalie tidak mengomeli Andre,setiap lima menit sekali Andre menghubunginya entah dari video call atau pun telfon,Nathalie kan disana untuk belajar bukan liburan jelas saja ia sangat terganggu.
"Kangen beb" ucap Andre menatap foto Nathalie yang sengaja ia simpan.
Tok Tok Tok
Setelah mendengar ketukan pintu,tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan memunculkan sosok Daddynya yang menatapnya lembut.
"Hey boys,gimana kabarnya anak Daddy ini hem?" tanya Deni sembari merangkul putra kesayangannya yang sudah lama tak ia temui itu.
"Biasa aja" jawab Andre melepas rangkulan Daddynya membuat Deni menghela nafas.
"Makan dulu ya jagoan Daddy,kasihan kan Tante Dian uadah nunggu dari tadi" ucap Deni lembut,Andre hanya tersenyum miring.
"Emang Andre nyuruh dia buat nungguin Andre?,ya itu urusan dia lah" ucap Andre sinis.
"Ndre,kamu harus menghargai seseorang jika kamu ingin dihargai boys" ucap Deni lalu ia melangkah keluar dari kamar Andre,namun belum sampai pintu langkahnya terhenti karna ucapan Andre.
"Apa selama ini Daddy pernah hargain Andre?Daddy selalu nentuin pilihan Daddy sendiri tanpa bicara dulu sama Andre,dulu Daddy cerain Mommy tanpa alasan yang jelas dan Daddy gak bilang apa-apa sama Andre terus sekarang Daddy mau nikah lagi dan Daddy gak minta persetujuan Andre" Deni hanya mematung diam mendengar ucapan Andre.
"Egois,itu sikap yang selama ini Daddy punya,terserah Daddy kalau mau nikah sama wanita itu,tapi Daddy perlu ingat,gak akan ada yang bisa gantiin posisi Mommy sebagai sosok ibu yang Andre miliki,Mommy yang selalu ada buat Andre selalu jagain Andre dan Mommy yang gak pernah biarin Andre kesepian" ucap Andre sedikit bergetar,ada setetes air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Kalau Daddy mau nikah sama wanita itu,Andre keluar dari rumah ini,Andre akan cari Mommy,dan saat Andre bisa nemuin Mommy,Andre akan tinggal dan merawat Mommy" ucap Andre lalu memasuki kamar mandinya dan tak menyadari bahwa Daddynya juga sedang menangis.
****
"Loh Andre mana Mas?" tanya Dian saat Deni sudah duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presence
Teen Fiction"Gue yang terlalu kaku atau lo yang udah capek perjuangin gue??terimakasih lo udah datang di hidupku membawa semua perubahan.terimakasih juga lo udah memberi perlakuan yang gak pernah gue dapat dari siapapun kecuali sahabat gue setelah Mama gak ada...