34.Awal Masalah

11 3 0
                                    

Yang namanya pilihan itu ada dua,jika kamu hanya diberikan satu itu bukan pilihan melainkan perintah.

____________________________________

Siang ini tanpa Nathalie, Rachel dan yang lainya masih berkumpul di kantin menghabiskan waktu istrihatnya.

Ada yang aneh saat Rachel melihat Rafa hari ini,cowok itu terlihat lebih pendiam bahkan Andre saja yang kini sedang ada masalah dengan Daddynya juga kepergian Nathalie masih asyik saja.

"Heyy,ngelamun mulu,kesambet baru tau rasa lo" Sheryl sedikit memukul lengan Rafa agar cowok itu tersadar.

"Gue nih yang lagi jauh-jauhan sama bebeb gue aja,gak kayak lo" Andre mencibir.

"Ck,berisik" Rafa berkata dengan sedikit menaikan nada suaranya lalu pergi meninggalkan temannya.

Tak Rafa sedari,tatapan heran teman-temanya masih mengikutinya,semuanya pun saling pamdang lalu dengan kompak menaikan bahunya,tanda tidak tahu.

"Kenapa sih sama Rafa?" tanya Keyra menatap Rachel dan Andre bergantian.

Bukan tanpa alasan,yang di pikiran Keyra hanya ada dua,yang pertama,Rafa punya masalah mungkin dengan Rachel, dan yang kedua biasanya Rafa selalu bercerita dengan Andre,walau terkadang mulut Andre itu terkesan lemes.

"Bukan sama gue Key,kemarin aja dia gak nungguin gue kerja seperti biasa" ucap Rachel saat menyadari maksud tatapan menyelidik Keyra.

"Gue apalagi,tahu gak kalian,gue tuh dari kemarin gak keluar rumah,masih galau karna harus LDR an sama Bebeb" ada sedikit nada sedih dalam kalimat terakhir Andre.

"Terus dia kenapa deh" Keyra merasa heran sendiri dengan sikap Rafa.

"Tau,murung mulu dari pagi tadi,udah kayak gadis kehilangan keperawananya" timpal Andre santai,yang langsung mendapat lemparan sedotan dari Sheryl.

"Tuh mulut ya,nyinyir banget udah kayak mulutnya emak-emak arisan" balas Sheryl melirik sinis Andre.

"Biarin aja lah,mungkin ada masalah keluarga, jadi biarin dia sendiri dulu,jangan ganggu lah" ucap Reyga, yang lain pun mengangguk mengerti.

"Tapi,aneh aja sih dia kok jadi cuek sama lo sih Hel ?" tanya Sheryl menyenggol lengan Rachel.

"Ini kok malah jadi ngomongin Rafa sih,inget jangan nambah dosa dengan ghibah" ucap Feli.

"Yaudah terus kita ngomongin apa?ngomongin cowok gue aja,kan cowok gue ganteng" ucap Sheryl cengengesan.

Mendengar ucapan Sheryl, Rachel jadi teringat tentang kejadian kemarin saat Ayahnya menangis di pelukan Marcel.

"Elah,sama aja,dasar nenek gayung" cibir Andre.

"Kita ngapain ya?biar gue juga gak keterusan galau nih,kita nonton drakor aja gimana?" Reyga berdecak mendengar usulan Andre.

"Gak ngebantu sama sekali saran lo itu" ucap Feli,Andre hanya mencibir dan menatap Feli sinis.

"Gini aja deh,kita balik ke kelas masing-masing aja,nah entar pulang sekolah kita saling lapor aja masalah Rafa" usulan ini berasal dari Keyra.

"Apa itu gak terlalu ikut campur masalah Rafa ya Key ?ya kalau menurut gue sih,mending kita biasa aja deh ke Rafa" ucap Rachel, yang langsung disetujui oleh teman temanya.

"Rachel emang pinter" ucap Andre.

"Yaudah kalau gitu bubar deh kita,bentar lagi juga bel" ucap Reyga sembari melihat jam tanganya.

Mereka pun langsung membubarkan diri,memasuki kelas mereka,setelah mereka selesai membayar makanan mereka.

____________________________________

"Loh,Mama kok gak bilang apa-apa sama aku" protes seorang gadis,saat ia baru saja sampai di rumahnya setelah pulang sekolah, ia dikejutkan dengan berita ia yang dijodohkan dengan kedua orangtuanya.

"Sayang,ini juga kan buat kebaikan kamu,supaya masa depan kamu itu terjamin,lagian kamu juga kan gak pernah kenalin pacar kamu ke Mama" ucap Mama sang gadis,lalu menghampiri putrinya yang duduk di sofa ruang tamu.

"Ya,tapi Mama gak bisa seenaknya gitu dong Ma,Feli kan juga punya pilihan" ucap Feli.ya,gadis itu adalah Feli.sahabat Rachel yang akan dijodohkan dengan putra dari keluarga Alexander.

Feli semakin kaget saat Mamanya mengatakan bahwa pria yang dijodohkan denganya adalah Rafa Caesto Alexander, yang dia sendiri adalah pria yang dicintai sahabatnya.jadi ini alasanya Rafa tadi bengong mulu.pikir Feli.

"Kamu tahu Feli,Papa sama Mama,juga Eyangnya Rafa sudah mengatur ini sejak lama,dan kamu jangan berusaha mengacaukanya" kali ini Papanya yang bersuara.

"Pa,kali aja,Rafa udah punya pacar,masa' Papa gak mikirin perasaan pacarnya sih Pa" usaha Feli nampaknya gagal untuk menghentikan perjodohan ini.

Feli langsung memasuki kamarnya,ia tidak tahu harus berkata dan bersikap bagaimana kepada Rachel suatu saat nanti.

****

Eyang Yanti tak henti-hentinya tersenyum melihat wajah gadis yang suatu saat nanti bersanding bersama cucunya itu.

Jika Eyang Yanti nampak tersenyum lain halnya dengan Tomy,Rianty,Niko,dan Rafa.mereka hanya diam,kalut dengan pikiran masing-masing.

Tomy tak habis pikir,Ibunya benar-benar serius menjodohkan putranya yang sudah memiliki tambatan hati sendiri,ia menatap Rafa yang tampak diam saja menikmati makan malamnya dengan wajah muram.

"Eyang,suatu kehormatan jika Eyang bersedia menerima putri kami" ucapan Papa Feli memecah keheningan, Rafa dan Feli sama-sama mencekram sendok dan garpu ditanganya.

"Putrimu sangat manis Juan" balas Eyang dengan menatap penuh kagum pada gadis yang duduk dihadapannya.

"Jadi kapan acara tunangan akan dilaksanakan,ya lebih cepat lebih baik" lanjut Eyang membuat beberapa orang disana membulatkan matanya.

"Kok tunangan Bu?,mereka masih terlalu dini untuk itu Bu" ucap Tomy.

"Tomy,Rafa itu pasti banyak yang suka,sama dengan Feli,jadi lebih baik mereka sesegera mungkin diikat" jawab Eyang.

"Tapi mereka masih sekolah Bu" kini Rianty sebagai Mama Rafa yang bersuara.

"Ya terus?toh ini cuma tunangan,bukan menikah,malah dulu Ibu seusia Rafa sudah menikah dan hamil kamu Tomy" bantah Eyang bersikeras.

"Ya,kita bisa kan buat pertunangan buat Niko dulu,Niko kan lebih tua dari Rafa" Tomy masih mencoba.

"Kalau gitu dibarengin aja pertunangan Niko sama Rafa" balas Eyang enteng.

"Iya Pak Tomy,lagian buat apa lama-lama,lebih cepat lebih baik" ucap Papa Feli.

"Iya,lagian kan cuma tunangan aja,agar mereka saling terikat" tambah Maria,Mama Feli.

"Terserah Eyang aja,Rafa akan nurut sama Eyang" ucap Rafa membuat Tomy,Rianty,Niko dan Feli menatapnya tajam.

'Lalu apa kabar Rachel?'

Itu lah yang ada dipikiran mereka,Rafa yang setelah menyelesaikan ucapannya langsung pergi dengan dorongan kasar kursinya.

Bersambung....

Maaf banyak typo🙏🙏

Maaf kalau ngebosenin🙏🙏

Makasih udah nyempetin baca😄😄😄

PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang