18.Outbound

27 1 0
                                    

Hari ini semua murid SMA Galaxy,sudah berkumpul di dermaga,kenapa di dermaga??karna hari ini mereka akan berangkat outbound di pulau pari di kepulauan seribu.

Tak ayal semua murid menampilkan ekspresi bahagiannya saat ini.

"Disana nanti ada sinyal gak Key?" Keyra mengedikkan bahunya.

"Sombong banget elah,baru ditanya gitu doang juga" Keyra tak membalas cibiran Andre.

"Semuanya kapalnya udah datang,kalian semua masuk dulu aja" semua murid pun mematuhi intrupsi Rafa selaku ketua panitia acara ini.

"Raf,gue juga masuk dulu ya bareng sama Nathalie dan yg lainya" ucap Rachel yg sedari tadi berada disamling Rafa.

"Sama Nathalie aja,soalnya gue udah ada ruangan khusus buat kita" Rachel menaikkan sebelah alisnya,namun ia tidak bisa sontak membuat Rafa terkekeh.

"Kita??" Rafa mengangguk.

"Ya,lo dengan ketiga temen lo dan gue dengan ketiga temen gue" Rachel sempat berfikir negatif,namun mendengar penjelasan Rafa ia merasa lega.

Jangan kaget saat Rafa mengatakan ada ruangan khusus untuk mereka,karna kapal yg saat ini dinaiki adalah kapal milik Tomy,Papa Rafa.

Jangan kaget saat Rafa mengatakan ada ruangan khusus untuk mereka,karna kapal yg saat ini dinaiki adalah kapal milik Tomy,Papa Rafa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyi kenapa Rachel bisa ikut??padahal sebelumnya Maminya melarang??.

Flash back on.

Rafa bertekad akan meminta izin pada Dian supaya Rachel bisa ikut acara outbound,dan disinilah ia berada,duduk di sofa yg berhadapan dengan Dian,dan Rachel disampingnya.

"Jadi apa yg membuat kamu, berani berhadapan dengan saya saat ini?" Dian menatap sinis pemuda dihadapannya yg kini juga menatapnya dengan pandangan tak suka.

"To the poin saja tante,saya kesini minta tante buat ngizinin Rachel ikut outbound" Dian tersenyum sinis.

"Kamu pikir saya mau membayari anak gak tahu diuntung ini untuk ikut acara gak penting kamu itu" Rafa mengepalkan tangannya.

"Kalau masalah biaya,saya bisa mengatasinya" Dian menggelengkan kepalanya.

"Raf" Rafa menatap Rachel lalu mengangguk.

"Ternyata, anak ini bisa gaet cowok yg kaya,saya pikir kamu itu gadis polos ternyata saya salah kamu bahkan bisa menggaet cowok kaya seperti pemuda bodoh didepan saya yg rela melakukan apa saja untuk kamu" Rachel menunduk tak berani menatap Dian,sedangkan Rafa ingin sekali cowok itu menarik Rachel dan membawanya pergi.

"Sudah lah,terserah kamu mau bawa anak ini kemana,saya gk rugi juga jika anak ini pergi" setelah mengatakan itu,Dian pergi meninggalkan Rafa dan Rachel.

"Gak usah dipikirin omongan Mami,Mami emang begitu orangnya tapi Mami tuh sebenarnya baik kok" Rafa tersenyum manis pada Rachel,ia bangga pada gadis didepannya ini yg sangat tegar walau cacian diterimanya setiap hari.

"Yaudah gue pulang,besok gue jemput,kita berangkat pagi soalnya" Rachel mengangguk,setelah itu Rafa pergi meninggalkan rumah Rachel, barulah air mata Rachel menetes.

"Lo terlalu sempurna buat gue Raf" Rachel menatap kepergian Rafa.

Flash back off.

Setelah menempu perjalanan lumayan lama dilaut,kapal yg milik Rafa kini sudah sampai di kepulauan seribu.

"Oke guys,kalian bangun tenda aja dulu dan beristirahat" Semua mengangguk mengerti apa yg dibilang Kania.

Rafa memang sengaja membuat ide untuk membangun tenda saja,jika Rafa menyuruh tinggal di mansionnya,mansion milik Rafa pasti tidak akan muat untuk murid satu sekolah.

Semuanya pun membangun tenda atas perintah Kania.
Tak terkecuali empat gadis yg sibuk membangun tenda padahal keempatnya sama sama tidak berpengalaman membangun tenda.

"Duh ah,gak bisa gue,yakali lo gak bisa Fel" Feli mendengus tanpa melihat ke Nathalie yg tadi bersuara.

"Kalau gue bisa, daritadi juga pasti udah berdiri nih tenda" jawab Feli.

"Terus kita gimana? Gue gak mau ya tidur disini tanpa tenda" Sheryl menimpali.

"Gue juga capek,dari tadi gak bisa bisa kesel sendiri gue" tambah Rachel.

Keempat gadis itu akhirnya duduk diatas pasir dan menatap miris pada tenda mereka yg lusuh dan tidak bisa bangun sedaritadi.

"Hai para ladys,butuh bantuan?" mata keempat gadis itu berbinar menatap Andre yg baru datang.

"Nath,pacar lo bisa deh kayaknya bantu kita" bisik Sheryl pada Nathalie.

"Andre" panggil Nathalie,dan menghampiri Andre.

"Iya beb" jawab Andre.

"Bantuin kita bangun tenda dong" Nathalie menunjukkan pupy eyes nya dan diangguki Andre.

Andre pun memulai membangun tenda untuk keempat gadis itu.dan setelah tenda sudah berdiri keempat nya mengucapkan terimakasih pada Andre.

"Gue jadi tersanjung" Nathalie memukul lengan Andre.

"Udah pergi sana" usir Nathalie,lalu ia masuk ke tenda menyusul Rachel,Sheryl, dan Feli.

"Beb,beb masa' cuma gitu doang makasihnya beb,Nathalie" Andre berteriak teriak.

"BERISIK" Andre terkesiap saat keempat gadis yg ada ditenda berteriak padanya dan melempari Andre dengan barang barang khas cewek.

PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang