20 - Seminar

286 21 2
                                    

Pagi-pagi sekali Icha sudah tiba di kampus dan diantar oleh kakaknya Aldino itu. Icha sebenarnya masih bingung apa yang terjadi dengan dirinya kemarin? Tapi, yang membuat Icha semakin bingung ia bertengkar dengan Pram tanpa disadarinya. Icha juga tidak bisa mengingat apa-apa dan Icha benar-benar tidak tau apapun kemarin dihari pertama mulai aktif kuliah itu.

Kebetulan hari ini ada seminar di salah satu bank swasta terkemuka dan Icha terpilih sebagai peserta seminar yang hanya diambil 10 orang per kelas itu.

Icha duduk di tepian kolam teratai FEKO sambil melamun sendirian mengingat apa saja yang dialaminya kemarin.

Nay yang baru saja datang sambil memegang erat tas selempang violetnya tak sengaja melihat Icha sahabatnya tengah melamun langsung menghampiri Icha.

"Dooorr... Hayoo loe pagi-pagi udah ngelamun aja" sapa Nay mengejutkan

"Loe peserta seminar juga?" tanya Icha melihat Nay yang berpakaian kemeja putih dan memakai rok hitam sama seperti dirinya

"Iyalah... Eh loe kemarin kenapa sih diem aja?" tanya Nay duduk disebelah Icha

Icha menggeleng. "I don't know Nay... Tiba-tiba gelap... Ada suara tangis... Ada bunyi pecahan kaca... Ada teriakan.. Semuanya bikin gue bingung" sahut Icha menoleh pada Nay

"Maksud loe... Loe memasuki portal dunia lain gitu? Please Cha, gue udah gak mau berurusan sama hal begituan... Gue, loe dan anak Blueblood lainnya pengen hidup normal kan? Yaudah kita jalani hidup normal kita tanpa apapun yang berhubungan dengan 'Makhluk astral'" ucap Nay memberi kutip

"Tapi, portal dunia lain memang ada Nay. Iya kan? Loe percaya itu dan gue juga... Gue rasa 'The Corious Soul' bakalan ngikutin kita sampai kita mati nanti" tegas Icha memberi tanda kutip juga

"Cukup waktu kelas 10 dan kelas 11 aja kita berurusan dengan hal seperti itu Cha" tegas Nay

"Tapi Aelke seperti meminta kita mengungkap kematiannya" protes Icha

Nay mendadak beranjak dari duduknya membuat Icha bingung. "Gue udah bilang jangan pacaran sama Pram... Tapi, loe gak dengerin gue... Pram itu..." sahut Nay menggantung dan memandang kanan dan kiri melihat keadaan. "Pram itu brengsek Cha" sambung Nay dengan tampang horor

Icha membelalak kaget. "Gak mungkin Nay" tegas Icha

"Gue cuma bisa kasi tau Pram itu brengsek. But, up to you" sahut Nay langsung pergi meninggalkan Icha

"Nay... Nay jelasin sama gue Nay... Nastiti Adha Iqbal... Loe nyembunyiin sesuatu dari gue" teriak Icha kesal

Asbi yang baru tiba di kampus langsung menghampiri Icha di kolam teratai FEKO.

"Cha" panggil Asbi

"Bi" panggil Icha kaget

"Gue tadi liat Nay lari pake kemeja putih dan loe juga pake pakaian yang sama... Ini kan hari selasa. Seharusnya bebas dong?" tanya Asbi

"Oh... Gue sama Nay jadi peserta seminar di salah satu bank" sahut Icha

"Nay lari tadi kenapa?" tanya Asbi

"Dia... Dia ada urusan" sahut Icha

"Loe udah gak papa kan?" tanya Asbi

"Ok, i'm fine... Eummm, gue ke temen-temen gue dulu... Bye" pamit Icha buru-buru

🎒

Nay mondar-mandir tak karuan di gazebo kampus seperti orang mencari sesuatu.

"Gue yakin... Ariana adiknya Aelke bisa ungkap kematian kakaknya... Tapi, gimana caranya gue ketemu Ariana yang sekarang di rumah sakit jiwa itu? Gak mungkin gue minta tolong anak Blueblood lagi... Mereka pasti langsung bisa tau kalo gue yang ngambil buku diary Aelke. Aduh Aelke jangan hantuin gue sama sahabat-sahabat gue dong... Pusing gue jadinya" gumam Nay dalam hati sambil berpikir

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang