4 - Hari Keempat Ospek

362 22 0
                                    

Di hari keempat semua MABA masih menjalani masa OSPEK mereka dan sudah pasti ada saja azab dari sang panitia angkuh untuk membully para juniornya itu. Bahkan membawa barang-barang yang aneh-aneh seperti kuda atau lainnya. Bukan kuda sebenarnya melainkan kuda lumping dan harus dipakai pada saat memasuki gerbang kampus Andromeda lalu ditertawakan oleh para senior-senior angkuh itu karena merasa mereka punya mainan baru.

"Anjir! Ilang ganteng gue pake beginian" umpat Gema kesal sambil berjalan memasuki kampus

"Gema ya?" tanya Vane tersenyum menghampiri Gema

"Eh iya kak" sahut Gema gelagapan. "Sial! Gue ngumpat tadi dia denger kayaknya" umpat Gema dalam hati

"Perkenalkan saya Vanella panggil aja Vane kamu kelompok 23 kan ya?" tanya Vane

"Eh iya sih kak... Emang ada apa ya?" tanya balik Gema

"Kamu ketua kelompoknya kan? Begini mentor kalian sementara diampukan pada saya karena dia gak bisa masuk hari ini... Ini absen kelompok 23 dan nanti kamu absen semuanya lalu temui saya setelah saat jam istirahat Ok?" jelas Vane tersenyum

"Ok" sahut Gema tersenyum. "Kalo seangkatan mah gue tanyain nope atau pin Bbm nya sayangnya senior sih?" gumam Gema dalam hati

Vane pun tersenyum dan langsung menuju gerbang kampus Andromeda membantu panitia lainnya sedangkan Gema masih saja memperhatikan Vane.

Vane terlihat linglung sambil sesekali memegangi kepalanya yang pusing membuat Gema langsung berlari mengejar Vane yang hampir terjatuh.

"Eiitts" tahan Gema

Vane jelas saja kaget saat Gema menahannya.

"Ya ampun jangan sampe deh gue jatuh cinta sama junior... Berabe banget! Walaupun si Gema ganteng sih" gumam Vane dalam hati

"Gila! Gue kenapa deg-degan gini sih?" umpat Gema dalam hati. "Ekhem... Loe gak papa kak?" tanya Gema membuyarkan lamunan Vane

"Oh... Ok thanks ya" sahut Vane gugup

"Lain kali hati-hati dan fokus kak... Jangan lupa minum" ucap Gema tersenyum

"Eh iya" sahut Vane tersenyum canggung

Gema bergidik cuek dan kembali menuju barisan kelompoknya sementara Vane berulang kali memukul kepalanya sendiri karena bisa-bisanya ia bersikap canggung pada juniornya itu.

"Loe kenapa Ne?" tanya Killa

"Loe ditolong sama junior itu ya?" tanya Tania

"Gak tau gue tadi pusing aja trus di tangkep sama dia" sahut Vane

"Lalu kenapa loe mukulin kepala loe gitu sih?" tanya Ica

"Ya biar gak sakit aja" alibi Vane

"Dasar bodoh! Itu tambah sakit Ne" umpat Killa

"Ssttss... Bule nyasar datang juga" bisik Ica ketika melihat Al

"Ica jaga sikap loe jangan kecentilan" ketus Killa

"Bilang aja loe naksir dia kan? Secara loe mentor kelompoknya dan loe selalu aja nyuruh-nyuruh dia padahal yang lain juga ada" kesal Ica

"Apaan? Gak level gue naksir berondong" ketus Killa

"Hati-hati kemakan omongan sendiri! Berondong sekarang ganteng-ganteng lho" tegur Vane tertawa pelan

"Kagum boleh jadi pacar jangan. Mau makan apa kita kalo pacaran sama anak semester 1 yang baru aja lulus SMA paling somay di kantin" ucap Tania datar

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang