80 - Kenyataan Menyakitkan

207 18 1
                                    

3 Part lagi bakalan ending guys yuhuuu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Al sudah melamar Killa tapi, tentu saja masih belum resmi karena Al belum bertemu orang tua Killa. Ada banyak yang Al khawatirkan sebenarnya terkait ia bisa saja tidak disetujui oleh orang tua Killa karena alasan Al masih terlalu muda apalagi Al umurnya dibawah Killa tiga tahun, belum lagi pasti ada saja pertanyaan orang tua Killa terkait orang tuanya.

Al pikir bagaimana ia menjelaskannya nanti tentang masa lalu kelam keluarganya dulu? Haruskah Al menjelaskan keadaan sebenarnya bahwa Mamanya meninggal karena dibunuh Papanya sendiri dan sekarang Papanya mendekam di jeruji besi itu dan Al tidak mengakui Papanya lagi! Haruskah Al mengatakan sepahit itu masa lalunya?

"Kamu kenapa sih sayang?" tanya Killa tersenyum

"Aku cuma takut gak direstui sama Mama kamu" sahut Al menghela napas

"Mama aku itu sayang banget sama aku Al. Apa keinginan aku pasti dituruti... So, kamu tenang aja deh" ucap Killa tersenyum

"Tapi, tetap aja Killa" protes Al

"Udah deh. Mending sekarang kita masuk temui Papa dan Mama aku... Eumm, maksudnya Papa tiri aku" ralat Killa cepat mengajak Al masuk kerumahnya

"Jangan tinggalin aku ya" pinta Al

"Gak akan" sahut Killa tersenyum

Al berusaha mengatur napasnya agar ia nampak lebih tenang. Jujur seumur hidup Al yang paling menegangkan adalah melamar Killa dari apapun yang pernah dialami seumur hidupnya.

"Pa, Ma" panggil Killa tersenyum

"Sayang, eh ada Al juga" Mama Killa memang sudah mengenal Al karena Al juga pernah diizinkan menginap dirumah dengan alasan menjaga Killa

"Sore Om, tante" sapa Al sopan

"Ehm, Ma... Sebenarnya kedatangan Al mau ngomong sesuatu sama Mama dan Papa juga" ucap Killa tersenyum

"Ngomong apa ya? Kok tumben serius gini kan Al udah biasa kesini ngobrol sama kita ya kan Pa?" ucap Mama Killa bingung

"Iya Al, ada apa ya?" tambah Papa tiri Killa

"Duduk dulu Pa, Ma" ajak Killa

"Oh iya ya... Al silahkan duduk" ucap Mama Killa mempersilahkan

Al semakin tegang karena walaupun ia sudah mengenal keluarga Killa ia takut saja tidak direstui terkait dirinya yang masih muda dan belum punya pekerjaan tetap tapi, Al yakin ia mampu menjamin kebutuhan hidup Killa.

"Ada apa ya Al?" tanya Papa tiri Killa

"Jadi sebenarnya gini Om, tante kalau ini dianggap lancang... Al kesini untuk melamar Killa anak tante dan Om" ucap Al berusaha mengatur napasnya

"Bagus itu. Jadi ada yang jagain Killa ya Ma kalau kita lagi perjalanan bisnis" ucap Papa tiri Killa

"Iya Pa, Mama sih setuju aja tapi, tetap aja kan Killa harus dapat restu Papa kandungnya" sahut Mama Killa

"Iya juga. Al kamu tau kan kalau Papa kandung Killa di penjara?" tanya Papa tiri Killa

"Killa udah cerita semuanya Om" sahut Al

"Kalau kamu sendiri Killa mau nikah sama Al?" tanya Mama Killa

"Mau Ma" sahut Killa

"Yaudah besok siang kita temui Papa kandung Killa ya Al" ajak Mama Killa

"Iya tante" sahut Al tersenyum

Setelah mengobrol singkat membahas pernikahan, Al kemudian pulang mengingat hari sudah malam.

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang