54 - Diary Of Princess

229 16 0
                                    

Memasuki hari ke dua puluh lima, Nay belum juga menunjukkan tanda-tanda kesadarannya membuat team dokter yang menangani Nay selama dua puluh lima hari itu terlihat berbicara serius pada kedua orang tua Nay.

Orang tua Nay sudah pasti bersikeras mempertahankan anaknya apapun yang terjadi karena mereka yakin suatu hari nanti Nay putri sulung mereka akan terbangun dari tidur panjangnya.

"Gue iri" lirih Icha pelan

"Maksudnya?" tanya Gema tak mengerti

"Loe semua pasti masih ingat tentang gue koma beberapa tahun lalu kan? Saat dokter menyerah menangani gue... Orang tua gue juga menyerah tapi kalian yang mempertahankan gue... Sampai akhirnya gue bisa kembali sama kalian" sahut Icha tersenyum miris memandang Nay. "Loe beruntung Nay... Semua mempertahankan loe tanpa menyerah sama sekali. Kami disini selalu ada buat loe sampai loe bangun lagi... Bangunlah princess" sambung Icha mengusap kepala Nay

"Nay, loe ngelewatin ulang tahun Asbi, Al dan gue... Apa loe juga bakal ngelewatin ultah Icha dan Angga? Apa loe juga bakal ngelewatin ultah loe sendiri?" tanya Gema

"Udah bulan februari Nay, loe tau... Ini hari valentine... Eumm, Gema kasi gue cokelat... Oh ya... Loe liat coba Gema kasi loe apa?" ucap Icha tersenyum sambil mengambil boneka diatas nakas. "Thaaaraaa... Boneka barbie kesukaaan loe Nay... Loe suka kan? Bagus banget ada pangerannya juga" sambung Icha tersenyum

"Nay, gue sebenarnya gak tau dongeng apapun tapi, gue gak sengaja baca dongeng putri tidur tadi... Eummm, apa loe bakal bangun kalo ada pangeran yang cium kening loe gitu? Kalo gue aja gimana? Hehehe peaaaceee" canda Gema tersenyum

"Loe jangan ambil kesempatan!" ketus Icha memukul kepala Gema

"Gue kan pengen jadi pangeran" sahut Gema mengusap kepalanya

Angga, Al, dan Asbi masuk ke dalam kamar inap Nay membuat Gema dan Icha menoleh.

"Ternyata loe disini Gem" ucap Asbi geram dan berkacak pinggang

Al langsung menjewer telinga Gema. "Bagus loe ya... Kita ibadah loe malah kesini ya" ketus Al

"Adowww... Al sakit" ringis Gema

"Gema, gimana permintaan mau dikabulin sih... Shalat aja gak pernah. Shalat Gem biar Tuhan mengabulkan permintaan kita yaitu Nay bangun dari komanya" ucap Asbi

"Iya iya... Nanti gue shalat sama Icha. Gue imam nya dia makmum nya" sahut Gema cemberut

"Gue lagi M" ketus Icha melipat tangan didepan dada

"Kalo gitu gue juga M" sahut Gema nyengir

"Gema" panggil keempatnya geram

"Peaaaceee" sahut Gema nyengir

"M apa loe? Bilang aja MAGER" ketus Angga

"Nay, liat deh... Mereka aniaya gue. Belain gue dong Nay... Tapi, loe gak pernah belain sih? Omelin gue aja deh hehe" canda Gema berbicara pada Nay

"Oh ya siang ini biar gue aja yang jaga. Kalian istirahat aja" ucap Angga langsung duduk di kursi

"Loe kemarin juga ngomong gitu..  Loe mah monopolly jaga Nay melebihi dokter yang lagi mantau pasiennya Nga" keluh Asbi

"Angga pasti mau ambil kesempatan" tuduh Gema

"Sesuka loe Gem" sahut Angga malas. "Hai, princess... Aku gak lama kan? Aku tadi berdoa supaya kamu cepat bangun dan kita bisa bareng lagi... Kan bulan depan udah masuk semester 2 kita kuliah" sapa Angga pada Nay sambil menggenggam tangan Nay

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang