55 - Kritis

222 17 1
                                    

Sudah satu bulan lamanya sejak kecelakaan itu Nay belum juga membuka matanya hanya saja beberapa kali mengigau memanggil nama 'Angga' dan Mamanya selama lima hari terakhir.

Semua tentu berharap yang terbaik agar Nay kembali sadar dan sehat seperti sebelumnya.

Pagi-pagi sekali Asbi, Al, Gema dan Icha menjenguk Nay dan terlihat Angga tidur tertelungkup sambil memegang tangan Nay.

"Good morning sleeping beuty... Udah satu bulan loe tidur kayak gini Nay... Kita kangen kebawelan loe lagi... Kita kangen teriakan loe lagi... Kangen semuanya Nay" bisik Asbi pelan

Ada julukan baru untuk Nay dari Asbi selain unyul, nyul, bawel dan toak. Kini Asbi lebih sering memanggil Nay dengan sebutan 'sleeping beuty' karena sudah satu bulan Nay tidur tanpa membuka mata sama sekali.

"Nay, kembali sama kita" bisik Icha pelan

Nay menggerakan jemarinya perlahan dan itu jelas saja terlihat oleh keempat sahabatnya ditambah Angga yang merasa ada pergerakan langsung terbangun.

"Nay" panggil Angga terbangun

"Nay, loe denger kita?" tanya Al memastikan

"Nay, dulu loe pernah maksa gue buat bangun Nay... Sekarang loe harus bangun. Keluar dari tempat gelap itu Nay... Nay bangun" paksa Gema tak sabar

Bunyi elektrokardiografi membuat kelimanya panik dan langsung menekan bell untuk memanggil dokter.

Tak lama dokter beserta dua orang suster masuk ke kamar inap Nay untuk memeriksa Nay.

"Nay, jangan tinggalin kita" teriak Icha

"Silahkan tunggu diluar"

Seorang suster meminta kelimanya menunggu di luar kamar inap Nay membuat mereka keluar dengan terpaksa karena di dalam dokter sedang menyelamatkan Nay.

"Nay, don't leave me" pinta Angga

Lima menit, sepuluh menit membuat mereka gelisah di luar kamar Nay, orang tua Nay juga datang menyusul setelah di telpon Angga.

Geng Blueblood hanya bisa melihat melalui jendela kaca bahwa Nay sedang berusaha diselamatkan oleh dokter.

"Gak... Jangan ambil Nay" lirih Icha menggeleng

"Ambil separuh nyawa gue Nay... Asal loe kembali sama Blueblood" ucap Al menangis dan menutup wajahnya

"Nay" teriak Asbi ketika melihat di layar elektrokardiografi berupa garis lurus

"Nay jangan... Dokter selamatin Nay" teriak Angga

Tak disangka-sangka Gema yang tadi nampak kuat langsung tak sadarkan diri ketika melihat di layar elektrokardiografi hanya garis lurus tidak ada lagi gelombang kehidupan seperti sebelumnya.

"Gemaa" teriak Icha

"Gema" panggil Angga, Al dan Asbi panik

"Suster tolong" pinta Icha pada seorang suster yang melewati mereka

Angga langsung menerobos kamar inap Nay karena dokter tidak melakukan apa-apa membuat Angga kesal.

"Nay kembali lah aku mohon Nay" teriak Angga kesal

Delapan kali hentakkan membuat dokter menyerah tapi Angga terus memaksa dokter agar menyelamatkan nyawa Nay.

"Dokter selamatkan Nay" desak Angga

"Silahkan tunggu di luar. Kami sedang berusaha"

"Berusaha apa hah? Kenapa gak lakuin sesuatu?" tanya Angga kesal

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang