79 - Lamaran

237 15 1
                                    

4 part lagi bakalan ending guys yuhhuu..


Al sudah memantapkan hatinya untuk melamar Killa kekasihnya. Al ingin serius menjalani sebuah hubungan saat ia merasa yakin dan kali ini Al benar-benar yakin bahwa Killa lah tulang rusuknya yang hilang.

Asbi, Angga dan Gema ikut senang sekaligus tak percaya karena Al akan menikah diusia muda tapi, daripada hal aneh-aneh terjadi ada baiknya juga Al dan Killa segera menikah pikir Asbi sang ketua geng yang turut memberi saran untuk Al sahabatnya itu.

"Wah loe yakin nih Al?" tanya Gema tersenyum

"Iya. Buat apa juga lama-lama pacaran Gem. Ngabisin umur doang" sahut Al

"Trus loe mau gimana ngelamar Killa? Jangan yang biasa dong" tanya Angga

"Iya Al. Pokoknya harus yang romantis" tambah Gema

"Minta saran si Angga noh Al. Dia punya seribu stok bikin cewek klepek-klepek" usul Asbi menunjuk Angga

"Siap aja sih" sahut Angga sambil merapikan kerah kemejanya

"Yee... Gede pala loe" ledek Gema mendorong Angga

"Kata-kata nya udah loe siapin Al? Jangan sampe Killa ilfeel sama loe gara-gara salah omong" ucap Asbi

"Loe mending belajar dulu deh" tambah Gema

"Nah bener tuh" sahut Angga setuju

"Duh, kalian bikin gue makin deg-degan tau gak!" keluh Al mondar-mandir tak karuan

"Ayolah Al. Anggap aja si Gem tuh Killa. Gue pengen liat cara loe... Jangan gagap ya hehe" Asbi sambil menarik Gema berdiri

"Cucok say... Eykeu jadi Killa" Gema langsung bergaya seperti perempuan

"Diem loe!" ketus Angga memperhatikan Al

"Mulai aja Al. Kita pengen liat" desak Asbi

Al menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

"Killa" panggil Al

"Apa Al sayang?" tanya Gema centil

"Gema jangan ngerusak momen ah" kesal Angga

"Al itu udah nerveous Gem jangan bikin dia tambah gugup dong" kesal Asbi

"Killa, would you be my wife?" tanya Al

"What?" tanya Gema pura-pura kaget

"Masa gitu doang Al... Ah payah loe" kesal Angga dan Asbi

"Gimana lagi?" tanya Al bingung

"Nih gue contohin" Angga langsung berdiri

"Gue deg-degan asli kalo sama Angga mah takutnya gue klepek-klepek meong" ucap Gema tertawa

"Klepek-klepek meong? Emang kucing bisa klepek-klepek ya?" tanya Al bingung

"Eh ssttss, lihat Angga tuh Al" tunjuk Asbi serius memperhatikan Angga

"Killa, aku mau menjalin hubungan serius sama kamu" ucap Angga memegang kedua tangan Gema

"Serius gimana Al?" tanya Gema tersenyum

"Aku gak mau kita sekedar pacar-pacaran lagi karena aku takut khilaf dikemudian hari Killa, melihat kamu setiap hari cukup membuat aku tergoda ingin memiliki kamu tanpa ada siapapun yang bisa menghalangi cinta kita" ucap Angga

"Mak... Maksudnya?" tanya Gema pura-pura gugup

"Killa, aku mau langit dan bumi bersaksi atas cinta kita... Aku mencintai kamu seumur hidup aku, sampai rambut aku memutih, sampai tubuh ini tidak sanggup berdiri lagi, sampai hembusan napas terakhir... Aku mau kamu yang berada disamping aku, menjadi ibu dari anak-anak kita kelak... Menjadi wanita terhebat seumur hidupku selain Mama" ucap Angga kemudian berlutut. "Killa, would you be my wife?"

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang