26 - Edelweis, White Lotus & White Rose

233 21 3
                                    

Jika perempuan ibarat sebuah bunga maka sudah banyak bunga-bunga bermekaran disekitar keempat cowok Blueblood ini.

Selama ini mereka mengganggap Nay adalah bunga Lily yang putih bersih dan polos karena seperti itulah Nay yang mereka kenal dari jaman SMP dulu apalagi Angga yang sudah mengenal Nay dari sejak usia mereka sama-sama tiga tahunan.

Lalu Icha dianggap sebagai bunga mawar merah yang selalu menarik perhatian tapi, mencintai Icha seperti menggenggam mawar bagi Gema. Gema terluka dan menyakiti dirinya sendiri.

Selain ada bunga Lily dan mawar merah. Asbi, Angga dan Al juga mempunyai bunga lainnya yang telah mengisi hari-hari mereka sekarang ini.

Adalah Nathania Salsabilla yang membuat seorang Asbiqunal bertekuk lutut padanya. Bagi Asbi, Tania ibarat bunga Edelweis, yang memang sebagai lambang bunga keabadian itu. Tania tetap kuat walaupun terluka.

Sementara itu menurut Angga, seorang Ratu Marissa ibarat teratai putih. Indah mempesona dan menenangkan. Ica adalah orang kedua yang mampu menghandle dan mengerti dirinya selain Nay sahabatnya bahkan Mamanya saja tidak mengerti dirinya tapi, Ica yang baru kenal beberapa minggu saja sudah bisa mengertinya.

Dan menurut Al seorang Akilla Shafa Darkan bagaikan mawar putih. Terlalu menyakitkan bila meninggalkannya seorang diri yang tengah rapuh walaupun Killa menjelma tangguh tapi, Al tau Killa tidak sekuat itu.

Killa tetaplah perempuan biasa yang berhati lembut walaupun Al tahu memang bahwa mencintai Killa memang menyakitkan karena mengetahui Killa menderita penyakit 'Bipolar' yang menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang apalagi itu termasuk jenis penyakit gangguan kejiwaan.

Asbi menatap wallpapper di handphonenya sambil tersenyum sendirian membuat Gema merasa Asbi rada-rada gila sekarang.

Gema menyenggol lengan Asbi. "Woi, masih waras kan loe?" tanya Gema

Asbi menaikkan sebelah alisnya. "Maksud loe? Loe berpikiran kalo gue gila?" tebak Asbi

Gema mengangguk. "Ho'oh abisnya loe senyum sendiri" sahutnya

"Dia lagi kasmaran sama wakenat tuh Gem. Makanya begitu... Tau sendiri seorang Asbiqunal yang sulit jatuh cinta tiba-tiba bertekuk lutut dihadapan Tania" ucap Al santai sambil merokok

"Nah loe juga kasmaran sama si bendahara senat super galak itu kan? Siapa namanya? Lyla, Lyla ya?" tanya Angga lupa nama Killa

"Akilla Shafa Darkan" sahut Al datar

"Nah si Angga udah jadian sama si Ratu Marisa. Gila coi! Dia nembak so sweet banget. Gue sampe terhuru-hara" ucap Gema keceplosan membuka rahasia Angga

"Huru-hara itu kerusuhan Gem... Gak usah sok lebay kali loe... Bilang aja terharu apa susahnya" tegur Al sambil menghembuskan asap rokoknya kearah Gema

Asbi memikirkan kata-kata Gema tadi sambil memandang Angga. "Loe jadian sama Ica gak pake H itu Nga?" tanya Asbi memastikan

"Anak orang jangan loe mainin... Jangan ada pelampiasan lagi hanya karena Nay nolak cinta loe kesekian ribu kalinya Nga" tegur Al menyenggol lengan Angga

"Ica itu beda dari cewek-cewek yang pernah jadi pacar gue Al... Dia orang kedua setelah Nay yang paling mengerti gue" sahut Angga berpikir

Asbi menjetikkan jarinya. "Bagus dong, itu berarti dia bisa buat loe move on dari Nay kan? Karena selama ini yang mengerti loe adalah Nay dan sekarang ada Ica... Itu berarti ada kemungkinan loe bisa mencintai Ica dan ngilangin perasaan loe terhadap Nay" ucapnya

"Tapi, sebelum Nay bahagia... Gue gak bakal tenang" keluh Angga berpikir

"Dia udah bahagia banget sama Redha noh. Ini aja mereka jalan bareng lagi. Nay juga happy banget saat sama Redha... Redha berhasil buat Nay move on" sahut Gema santai sambil memainkan kubik milik Al

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang