22 - Move On

246 20 1
                                    

Angga berusaha melupakan perasaannya terhadap Nay karena permintaan Nay sendiri dan Angga juga sudah berjanji pada Nay agar bisa secepatnya move on walaupun memang terasa berat tapi, pantang bagi Angga untuk ingkar janji pada Nay gadis yang dicintainya sejak masih kecil ini. Prioritas hidup Angga hanya ada dua yaitu Mamanya dan Nay. Angga beberapa hari sengaja menghindar dari Nay agar bisa mengatur perasaannya sendiri.

Bukan hanya itu saja, Angga juga sengaja tidak menghubungi Nay lagi, tidak berkirim pesan pada Nay lagi karena itu pasti akan membuat perasaannya semakin dalam pada Nay itu.

Haruskah Angga mencari pelampiasan agar melupakan Nay secepatnya? Sepertinya iya. Karena Angga lebih memilih menghubungi Ica kakak seniornya di kampus kebetulan sejak kejadian Ica terjatuh di parkiran kampus dan Angga menolongnya akhirnya mereka jadi dekat sejak Ica mengembalikan jaket milik Angga yang Angga pinjamkan itu.

Angga mondar mandir tak karuan di kamarnya sambil memegang handphone nya karena sebenarnya ia teramat merindukan Nay yang sudah beberapa hari ini tidak bertukar kabar dengannya.

"Seharusnya gak pernah ada perjanjian itu Nay. Argghhh! Lagian udah biasa gue sering di tolak sama loe" kesal Angga merutuki dirinya sendiri

Mama Angga yaitu Anggi masuk kedalam kamar putra tunggalnya itu dan melihat keadaan putranya yang berantakan.

"Angga kamu kenapa sih nak?" tanya Anggi

"Mama" panggil Angga kaget melihat Mamanya

"Eh iya, Mama mau nanya dong... Nay kenapa gak pernah kesini ya? Kamu berantem sama dia lagi" tanya Anggi yang memang dekat dengan Nay

Angga mengusap wajahnya frustasi sambil duduk di tepi ranjangnya. "Angga sama Nay hari minggu lalu buat perjanjian Ma" ucap Angga lemah

"Perjanjian apa?" tanya Anggi penasaran

"Perjanjian supaya Angga move on dari dia. Nay kan udah punya pacar... Angga baru aja mau nembak udah duluan kakak senior yang jadian sama dia" keluh Angga pusing

"Kamu tau, mungkin Nay sengaja dipertemukan dengan orang salah terlebih dahulu supaya dia tau mana yang tulus mana yang modus. Kamunya sabar dong... Berjuang itu memang gak mudah" nasehat Anggi

"Masalahnya Nay gak akan mau sahabatan sama Angga lagi kalo Angga gak bisa move on dari dia... Nay mau Angga punya pacar" kesal Angga

"Kamu sama dia itu sahabatan paling aneh kalo menurut Mama... Kamu cemburu Nay pacaran dan Nay juga kayaknya gak terima kamu dekat sama orang lain kan? Mungkin aja Nay gak sadar sama perasaannya sendiri dan harusnya kamu berjuang lebih keras lagi... Nay itu anak baik lho Nga... Mama kepengen banget Nay jadi menantu Mama" ucap Anggi

"Nay bilang Angga hanya BFF nya gak lebih Ma" tegas Angga

"Yaudah buktiin dong kalau kamu bisa move on dari Nay... Selama ini kamu juga sering gonta-ganti pacar hanya untuk memanasi Nay kan? Dan kamu tau kenapa Nay gak nerima kamu? Itu karena kelakuan sendiri Angga" ucap Anggi datar

"Lho, kok Mama ngomong gitu sih?" protes Angga

"Kamu bilang mencintai Nay tapi gonta-ganti pacar... Bukan begitu Angga mau tau isi hati perempuan... Kalo Mama jadi Nay pasti mikir-mikir juga sih" sahut Anggi cuek dan keluar dari kamar Angga

Angga mengangkat bahunya dan keheranan dengan ucapan Mamanya barusan. "Mama juga nantangin gue nih ceritanya... Ok, fine" ucap Angga langsung mengambil kunci motornya dan keluar dari rumahnya

🎒

Angga memasuki sebuah caffe dan duduk sendirian di sana sambil menunggu seorang waittres memberikannya buku menu.

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang