30 - Drop!

282 23 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Geng Blueblood sudah paham bahwa perubahan Nay yang tiba-tiba menjadi anak pendiam disebabkan karena Redha pergi dan otomatis Nay merasa kehilangan. Secara sebulanan mereka bagaikan orang tak terpisahkan dimana ada Redha disitu pula ada Nay dan dimana ada Nay disitu pula ada Redha jadi, menurut geng Blueblood rasanya wajar bila Nay merasa kehilangan Redha saat ini apalagi mereka tanpa komunikasi sama sekali alias lost contact karena Redha yang tidak diperbolehkan bawa handphone.

Nay berubah. Nay enggan berkumpul lagi dengan sahabatnya, Nay bahkan sama sekali tidak berminat untuk mengobrol membahas hal disekitarnya meskipun Gema sering mengajaknya bicara atau bertingkah konyol misalnya tapi, yang ada Nay malah merasa jijik dengan kelakuan konyol Gema itu dan langsung meninggalkan Gema.

Semangat Nay tiba-tiba hilang entah kemana, mengikuti perkuliahan pun Nay seperti orang tak berminat membuat Icha sedih Nay seperti itu dan benar-benar geram pada Redha sebenarnya apa yang Redha lakukan pada Nay sehingga Nay sangat kehilangan Redha? Pikir Icha bingung sendiri.

Icha menghempaskan bukunya diatas meja membuat keempat cowok yang berada dikantin dan sedang makan bersamaan mendongak memandang Icha yang tengah cemberut kesal.

"Nay itu kenapa sih? Diajak ngumpul gak mau apa-apa gak mau... Nay berubah gue yang mumet nih" keluh Icha berkacak pinggang

Angga meletakkan sendok dan garpunya sambil beranjak dari kursinya. "Nay butuh me time" ucap Angga datar dan langsung meninggalkan sahabatnya

"Anggara woi... Makanan loe belom abis nih" tegur Gema berteriak

"Gue gak minat lagi" sahut Angga tanpa menoleh

"Huuu... Loe sih Cha... Udah tau si Angga kalo makan gak bisa di ganggu eh loe ganggu" keluh Al malas dan sambil merokok

Icha menunjuk dirinya sendiri. "Jadi salah gue? Salah diri gue gitu? Lalu masalahnya buat loe apa?" ketus Icha kesal

"Gue jadi males makan gara-gara dikagetin loe" ketus Al menghembuskan asap rokoknya pada Icha

"Al stop! Icha perempuan Al gak boleh kena asap rokok... Bahaya!" tegur Asbi tegas sambil mengambil puntung rokok Al lalu menginjaknya

"Bau tau" keluh Icha menutup hidungnya

Gema bisa makan apa saja dan kapan saja tanpa butuh suansa yang tenang atau berisik Gema tetap bisa makan apapun suasananya dan sekarang selain sudah menghabiskan makanannya sendiri kini Gema mengambil jatah Angga dan Al sekaligus karena dua orang sahabatnya ini tiba-tiba tidak nafsu makan.

"Ya ampun loe makan jatahnya si Al dan Angga ya pluto! Astaga dasar perut karet elastis loe!" umpat Asbi tak percaya melihat Gema yang asik makan saja

"Jangan ganggu gue deh... Kalo gue yang gak nafsu siapa yang ngabisin ini semua. Sayang Bi mubazir... Allah gak suka orang yang buang-buang makanan... Ntar rejekinya surut" sahut Gema sambil mengunyah makanannya

"Alasan itu loe pake untuk ngambil jatah orang jadinya" keluh Al pusing melihat kelakuan Gema

"Loe kan udah jelas gak mau dan si Angga gak minat lagi... Yaudah gue ngambil tapi, gue gak nyuri" sahut Gema membela diri

"Iya'in aja dah" sahut Asbi malas

"Eh bujukkin Nay kek... Kita ajak dia shooping ke mall aja yuk atau main fun station sepuasnya atau beliin dia DVD korea kek atau ajak nonton film action gitu" usul Icha

Asbi menjitak kepala Icha. "Gue udah coba segala cara dari gue tau Nay kehilangan Redha. Dan Nay nya gak mau" sahut Asbi

"Trus apaan lagi dong?" tanya Icha cemberut

Love In Andromeda <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang