Inojin terus berfokus pada laptop didepannya, bukan mengerjakan pekerjaannya. Sedari tadi dirinya hanya membuka beberapa situs kumpulan fiksi untuk mengalihkan pikirannya dari wanita surai indigo itu yang kini berstatus sebagai calon istri nya.
Tapi sial! Semua itu sia sia! Inojin malah makin memikirkan Himawari begitu membaca kata kata dalam fiksi itu, langsung terbesit bayangan gadis itu dipikirannya.
Dari dulu sampai sekarang Inojin acuh tak acuh padanya, kenapa pada akhirnya dia harus menikah dengan gadis yang ia anggap manja dan kekanak kanakan itu.
"Bodoh! Kenapa aku terus saja memikirkan bocah itu?!"
««◎◎»»
Gadis berambut indigo itu terburu buru menuruni anak tangga, dengan tas coklatnya yang masih setia ia gandong itu.
"Ergh! Kenapa Shino sensei memberiku hukuman sebanyak itu? Jadinya kan Sarada pulang duluan" umpatnya kesal karena hanya keterlambatannya selama 2 menit, dia malah diberi hukuman membersihkan kelas setelah pelajaran selesai sendirian
Sialnya! Hari itu adalah hari dimana semua anak anak disuruh untuk membuat suatu kerajinan dari barang bekas, sehingga sisa sisa barang bekas tersebut berserakan dimana mana.
"AAAA!!!" Teriak Hima setelah tidak sengaja menginjak ujung anak tangga sehingga membuat dirinya tergelincir
"Eh?" Sergahnya setelah sadar dirinya kini di tangkap oleh seseorang
Himawari memandang pria itu lamat lamat, kenapa tatapan mata biru laut nya itu seakan sangat menyejukan hatinya?
'Siapa kakak tampan ini?' Batin Hima, karena memang dia belum pernah bertemu pria ini
Pria itu tampan, menurut Hima dia itu sangat tampan. Kulit putih pucatnya yang ia anggap unik, bola mata aquamarine yang sangat indah, dan rambut pirang yang ia ikat kecil kesamping itu menambah daftar kesukaan Hima pada pria yang baru bertemu dengannya dalam waktu kurang 1 menit.
"Kau mau terus diam memandangiku atau melepaskan tanganmu itu dari leherku?" Ucap Pria itu membuyarkan semua lamunan Hima
"Eh ya maaf kakak" ucapnya seraya melepaskan tangannya dari leher pria itu walau sebenarnya dia tidak mau melakukannya "Terimakasih kak! Sudah mau menolongku" ucapnya tersenyum
"Sama sama" ucapnya datar
"Tapi, aku belum pernah melihat kakak ada disini, apa kakak sekolah disini?"
"Aku sudah lulus dari sekolah ini 5 tahun yang lalu"
"Owh kakak alumni ya?"
"Iya" ucapnya lagi datar
"Ada apa kakak datang kemari?"
"Hanya berkunjung ke sekolah lama"
"Owh, emm terimakasih lagi telah menolongku kak—"
"Namaku Inojin"
"Oh terimakasih kak Inojin"
"Kau mau pulang atau akan terus di sini?" Tanyanya
"Eh? Ya aku akan pulang, aku pamit dulu, terimakasih lagi kak Inojin" ucapnya berlalu menuruni tangga lagi
"Hati hati kalau kau tidak ingin jatuh lagi" ucapnya membuat laju Hima melambat saat menuruni tangga
'Entah kenapa, aku senang bertemu dengan kakak itu'
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Fall In Love? [COMPLETED]
FanfictionKata apa yang tepat untuk hal ini? Kutukan? Atau Anugrah? Jujur! Aku sangat bingung! Aku memang bahagia karena pada akhirnya, sosok yang aku sangat sangat kagumi dari dulu kini menjadi milikku Tapi apakah harus sekarang? Apa yang mama dan papa piki...