Ya, Kita Bisa Jatuh Cinta

73 4 0
                                    

Waktu memang tidak pernah konsisten akan eksistensinya—satu saat ia terasa sangat lama dan di waktu yang lain ia terasa sangat singkat—begitulah setiap alur manusia digariskan Sang Pencipta.

Kata orang, rumah tangga itu perahu yang berlayar di perairan, yang dimainkan oleh alunan ombak berbeda-beda untuk setiap waktu dan perahunya. Katakanlah, mereka telah berhasil selamat dari badai paling besar yang telah menghancurkan setengah badan kapalnya, yang kemudian harus mereka bangun kembali, lebih kuat dari sebelumnya, agar siap menghadapi badai berikutnya.

Pertanyaan apakah cinta dapat tumbuh dengan berjalannya kesempatan yang terjalin di antara dua kasih benar adanya, dua orang bekepribadian berbeda dengan jarak umur yang dipertanyakan keasliannya, ternyata mampu juga untuk bersatu pada akhirnya.

Entah sudah berapa banyak kata yang akhirnya bisa diucapkan secara fasih oleh penerus tunggal Yamanaka itu, semakin hari ada saja hal yang akan ia pamerkan kepada orang tuanya. Dari hal remeh seperti bisa melepas sepatunya sendiri sampai membuat nasi telur sederhana untuk sarapan sang Ibu kala demam akibat ujian kesetaraannya melanda.

Di balik wajah sempurna Ayahnya yang tercetak jelas dalam dirinya, agaknya hanya itulah yang berhasil Inojin tanamkan pada putranya, doa sang Ibu diwujudkan dengan Inoyoshi yang tidak memiliki setetespun kepribadian Inojin dalam dirinya, dia anak manis periang yang penuh rasa keingintahuan yang menggemaskan, seperti Ibunya.

Dia hanya bisa diam saat Hima sudah menyuruhnya untuk mengakhiri harinya, mengantarkannya ke dalam mimpi. Beberapa tahun cukup untuk mengajarkan Inojin dan Himawari, bahwa mereka benar hanya punya waktu berdua saat Inoyoshi sudah tidur atau sedang berada di sekolah saja.

Sesaat setelah mereka melakukan rutinitas jam tidur Inoyoshi—mendengarkan celoteh riangnya tentang ceritanya di sekolahnya, membacakan cerita tidur jika diperlukan atau terkadang bersenandung tidak jelas dari Inojin sampai anak itu akhirnya kehabisan baterai energetiknya dan terlelap. Keduanya akhirnya mendapatkan kedamaian mereka kembali—setidaknya beberapa saat sebelum kantuk mereka datang atau sang putranya itu memanggil mereka atau tiba-tiba sudah bertengger di depan pintu karena mimpi buruk.

"Kau harus bilang pada Choco, kau bukan yang dikelilingi dua Inojin, akulah yang dikelilingi dua dirimu," Celoteh Inojin sembari memainkan rambut istrinya itu yang asyik bersandar di pangkuannya.

"Adil dong? Kau wariskan wajahmu, yasudah aku wariskan sifatku saja," Balas Hima sambil terkekeh, menyelingi pandangannya dengan siluet redup dari wajah suaminya yang hanya diterangi lampu tidur di samping ranjang.

"Merepotkan, anak laki-laki itu harus tangguh dan tegas. Terlalu periang itu tidak bagus."

"Oh aku tidak tangguh begitu? Aku menghadapi mantan gilamu itu sampai nyaris mati bersama Yoshi ya!" Ia bangkit dari posisinya, menatap penuh emosi—palsu—nya itu pada suaminya yang hanya tersenyum.

"Sampai kapan kau akan membawa Sumire dalam percakapan kita?" Ia terkekeh mengingat betapa seringnya Hima mengungkit kembali 'pengorbanan' nya melawan mantannya itu—entah dalam konteks serius maupun bergurau.

"Lagian, kau!" Ia memincingkan matanya lagi sebelum akhirnya Inojin menariknya kembali dalam pelukannya—yang anehnya ia terima-terima lagi saja.

"Sudah sudah, aku minta maaf. Baiklah, ayo kita bicarakan hal lain, kau jadi mau ambil tes perguruan tinggi?" Ucapnya sambil memainkan rambut istrinya lagi.

Setelah ulang tahun pertama Inoyoshi, Himawari segera melanjutkan pendidikannya yang tertunda karena pernikahan ini, tentu saja dengan bantuan kedua ibunya yang bersedia menjadi pengasuh penuh waktu selama Hima kembali masuk sekolah. Walau harus menjadi adik kelas di sekolah lamanya, dengan berita pernikahannya dengan si guru pengganti yang sudah menjadi topik umum disana, syukur saja ia dapat menyelesaikannya dengan baik. Menyusul Sarada dan Choco yang telah lebih dulu menyelesaikan pendidikannya, mengulang foto kelulusan mereka bersama agar Hima juga mendapat bagiannya.

Can We Fall In Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang