"Kerjakan uji kompetensi bab 1 dari nomor 1 sampai 15, buat dibuku latihan dan dikumpul saat jam pelajaran ibu habis. Ibu tinggal sebentar dan jangan ada yang meribut mengerti?"
"Mengerti Bu!" sahut semua murid kelas XI MIA 1. Keyla menghembuskan nafas lelah dan meletakkan kepalanya diatas meja. Matematika adalah pelajaran yang sangat dia benci, sedangkan Nayla? Jangan tanya, dia termasuk murid yang pintar di SMA NUSA BAKTI. Dia juga salah satu anak olimpiade bidang fisika sama kayak Elzan. Jadi dia langsung mengerjakan soal yang diperintahkan Bu Sri tadi tanpa ragu karena dalam fisika juga ada matematika. Seluruh murid XI MIA 1 pada sibuk sendiri dengan kegiatannya, ada yang cueklah sama tugas tadi, ada yang ngerjain tugas tadi dan ada pula yang nyari contekan di internet. Waktu terus berjalan, Nayla memeriksa jawabannya apakah ada yang salah, setelah yakin semua benar dia menutup bukunya dan menyimpan didalam laci mejanya. Dia membalikkan badan melihat sudah sampai mana teman-temannya mengerjakan soal. Tapi yang terlihat tidak sesuai ekspetasi, Keyla telah ngorok dan Lia melihat keluar jendela dengan buku yang masih kosong.
Tak! Tak!
Nayla menjitak kepala mereka berdua, tapi hanya Lia yang merespon sedangkan Keyla tak bergerak sedikit pun.
"Kok kamu pukul kepalaku sih Nay?" tanya Lia cemberut.
"Kenapa lo belum ngerjain tugas tadi? Bentar lagi jam hampir habis loh! Nih lagi si Keyla masih molor aja" ucap Nayla kesal dan kembali menoyor kepala Keyla.
"Maaf tadi aku melamun, bisa pinjem punya kamu ga Nay?" Lia memandang Nayla penuh harap. Nayla menjangkau bukunya yang berada didalam laci tanpa berbalik, tapi dia tak merasakan bukunya. Merasa aneh dia pun berbalik. Dengan kasar dia merebut kembali buku latihannya dan menepuk kencang punggung cowok yang tanpa izin mencontek latihannya.
"Adaw! Sakit Nay, masa lo ngambil dia disaat gue sedang sayang-sayangnnya, lo jahat!" Arsen merajuk kepada Nayla. Nayla hanya memandang jijik kearahnya dan berbalik memberikan bukunya ke Lia. Arsen yang merasa diacuhkan mendengus dan kembali ketempat duduknya.
"Oh ya Lia, lo bilang tadikan ngelamun, lamunin apa?" tanya Nayla super kepo. Kepala Keyla yang mulanya diatas meja kini terangkat memperlihatkan matanya yang menerjap-nerjap dengan iler yang sedikit keluar dari ujung mulutnya. Nayla mengabaikan itu dan melihat Lia dengan super kepo.
"I.. Itu, aku mau tanya deh, cowok tadi pacarnya Deisya?"
"Iya, emang kenapa?" Nayla balik bertanya.
"Jangan bilang lo suka saka tuh curut?!" Keyla ikut menyahut. Mendengar itu Lia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Nngak kok, tapi dia agak mirip sama orang yang aku kenal" sahut Lia.
"Siapa?" tanya Nayla dan Keyla serentak.
"Teman masa kecil aku"
"Teman masa kecil?" beo mereka berdua, entah kenapa hari ini mereka bisa kompakan. Lia mengangguk sebagai jawaban.
"Siapa namanya?" tanya mereka berdua lagi.
"Namanya.. "
"Lagi gosipin gue ya!" tiba-tiba Deisya sudah berada disamping kanan meja mereka, mereka serentak menoleh dengan tampang terkejut. Melihat kekompakan mereka, Deisya tersenyum geli.
"Cieee udah pada kompakan nih ceritanya, ketingalan berita apa gue?"
"De! Kok lo ga di uks?" tanya Nayla dengan bertolak pinggang. Deisya menyengir.
"Gue udah ga papa kok"
"Udah selesai tugas yang tadi?" Bu Sri masuk kekelas dan bertanya. Semua siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLASYA (Completed)✔
Teen FictionProses Revisi Deisya, cewek biasa yang memiliki hubungan dengan salah satu cowok populer di sekolahnya. Hubungan yang sudah memasuki tahun ketiga. Arlando, seorang kapten basket menyatakan perasaannya saat pertengahan kelas IX. Hubungan Deisya dan A...