3. SENYUMAN EVIL

3.7K 145 8
                                    

Deisya pov

Tawaku pecah ketika melihat foto-foto Lando bersama Omanya. Ekspresinya konyol dan kayak anak kecil yang super manja. Oke, memang Lando sangat menyayangi Omanya, wajar kalau dia lebih manja kepada Oma ketimbang orang tuanya.

"Udah puas tertawain aku?" tanya Lando dengan wajah pura-pura cemberutnya.

"Loh, sejak kapan kamu disini? Udah selesai liat daftar pembagian kelasnya? Kamu kebagian kelas mana?" membalas dengan pertanyaan lagi, mengalihkan topik.

"Kelas XI IPS 3, aku sekelas lagi sama Vannes, bosan aku liat wajah jeleknya itu. 11 tahun sekolah selalu sekelas sama tuh curut, kayak ga ada orang lain aja didunia ini" gerutu Lando. Yah, Lando dan Vannes sahabat yang paling deket, karna rumah mereka berseberangan. Tapi anehnya, dari SD sampai SMP mereka sekelas mulu, dan sepertinya berlanjut ke banku SMA.

"Jodoh kali" ucapku bercanda.

"Ya nggak lah, kan jodoh aku itu kamu" jawab Lando santai. Blush... Tiba-tiba wajahku terasa panas.

"Gombal" ucapku sambil melihat-lihat kearah lapangan yang sudah dipenuhi oleh murid baru.

"Waduh, ada yang blushing nih" goda Lando. Aku beranjak dari banku yang berada ditepi lapangan basket dan segera pergi menjauh dari Lando.

"Loh kamu mau kemana?" Lando mensejajarkan langkah kami.

"Ke kelas lah, masa ke pasar. Kamu juga kekelas gih. Bentar lagi bell" ucapku seraya mendorong tubuh tegapnya menuju koridor IPS.

"Eh aku mau nganterin kamu" dia berhenti dan berbalik menatap ke arahku.

"Lando aku tuh udah gede, bisa pergi sendiri"

"Iya aku tau kamu udah gede, tapi kamunya ga sendiri sekarang. Kamu udah milik aku, jadi aku harus nganterin milikku dengan selamat ke tempat tujuan."

Deg Deg

Oh tidak lagi, aku kembali blushing dan detak jantungku berpacu dengan sangat cepat. Kalau kayak gini terus bisa-bisa aku jantungan lagi.

"Lah blushing lagi, udah biar aku anter. Ayo" Lando menarikku berjalan menuju koridor IPA. Banyak pasang mata melihat ke arah kami, selama berjalan aku hanya menunduk. Aku berhenti tepat di depan kelasku, tapi Lando tetap melanjutkan lankahnya yang otomatis aku juga ikut-ikutan. Aku menarik tangan Lando untuk berhenti. Dia berbalik dengan tampang bingungnya. Aku menunjuk kelas yang berada disampingku.

"Hah?" dia tambah bingung.

"Ini kelasku Lando" ucapku sabar. Dia mendongak melihat papan yang berada di atas pintu. XI MIPA 1.

"Loh bukannya kamu kelas MIPA 3 ya?"

"Itu kelasku saat kelas X sekarangkan kita udah kelas XI Lando" ucapku untuk lebih sabar lagi. Dia menyengir dan melihat kedalam kelas.

"Udah pada rame tuh, sana masuk. Selamat belajar ya Syasya" ucapnya sambil melambaikan tangan. Aku membalasnya dan berjalan menuju bangku yang telah aku boking lewat Nayla. Nayla melambaikan tangannya menyuruhku untuk segera duduk. Aku tersenyum dan berjalan mendekat. Kulihat Keyla tepat duduk dibelakangku, dia sedang sibuk dengan ponselnya yang sepertinya lagi main game yang lagi marak-maraknya sekarang. Aku bersyukur bisa sekelas dengan teman-temanku. Semoga masa saat kelas XI bisa aku hadapi dengan damai.

~~~

Arlando pov

Saatku melambaikan tangan ke Deisya, disana lah kulihat orang itu. Ya Reynan. Ternyata dia sekelas dengan Deisya. Dan apa-apaan ini, dia duduk tepat di barisan yang bersebelahan dengan Deisya.

ARLASYA (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang