= EMPAT PULUH SATU =

7.6K 352 23
                                    

[Chapter ini dan chapter depan masih berisi part flashback. Semoga nggak bosen ya :)]

***

— Before We Know Each Other —
— Part 1 —

***

Mira mengamati kamar Juni yang bernuansa baby pink. Tidak jauh berbeda sebenarnya dengan kamarnya sendiri di Jakarta sana. Bedanya, jika kamar Mira hanya berisi ranjang, lemari dan meja belajar, kamar Juni ada tambahan rak buku yang isinya penuh. Dilihatnya ada berbagai macam buku di sana mulai dari buku non fiksi hingga fiksi seperti novel atau komik. Mira merasa kagum dengan kamar Juni yang berukuran sedang namun masih bisa tertata rapi. Kalo kamar gue sih kalah rapi nih sama kamar Juni.

"Nih, minumnya kutaruh sini ya." Juni menaruh dua gelas kosong dan sebuah teko kaca berisikan sirup Marjan rasa stroberi dengan es batu kristal di dalamnya.

"Nggak ada jajannya, Jun?" Kekeh Mira.

"Lah? Pake jajan juga?" Juni ikutan tertawa.

"Iyalah! Ngerjain tugas tanpa camilan itu hampa tau!" Ucap Mira dengan enaknya.

"Iya, iya. Bentar kalo gitu aku mau ke Indomaret depan komplek. Kamu nitip apa?" Tanya Juni saat tangannya meraih dompet.

"Hmm... Apa yaaa...."

Mira tampak berpikir. Sementara Juni sedang mengganti celana pendeknya dengan jeans panjang. Meskipun belum mandi, setidaknya cuci muka dan pakai bedak pasti nggak kelihatan kalau sebenarnya Juni belum mandi.

"Ayo, Mir! Apaan?!"

"Oreo original, tortila sama Chitato ya!" Seru Mira.

"Cuma itu doang?"

Mira mengangguk.

"Oke. Aku keluar dulu ya. Kamu kerjain duluan aja yang sekiranya mudah." Ucap Juni.

"Siap! Aku cari bahan-bahan dulu di internet ya!" Mira berucap sambil mengeluarkan laptopnya.

Saat Juni hendak membuka pintu kamar, Mira segera mencegahnya. "Password wifinya apa?"

"MABTAPASOY. Hurufnya kapital semua. Nggak pake spasi." Jelas Juni.

"Sip. Mantap asoy nih!"

***

Mira bergerak merenggangkan tubuhnya. Sudah ada sekitar 30 menit ia mencari bahan-bahan untuk tugas mata kuliah ekonomi dasar. Juni sendiri saat ini masih mandi karena sepulang dari Indomaret dia mendesah keringatnya keluar deras. Dan Mira santai saja karena ia bisa menunggu Juni selesai mandi sambil ngemil.

Bosan karena sendirian di kamar Juni, Mira bangkit dari duduk dan mencoba berkeliling ruangan Juni. Ia menilik lagi pada rak buku milik Juni. Coba lihat-lihat siapa tahu ada komik atau novel Juni yang bagus dan bisa ia pinjam. Mata cantik Mira pun menangkap sebuah judul novel yang bagus dan tepat banget karena Mira belum sempat beli novel tersebut di toko buku. Mira mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman.

"Nah, Juni punya Glowing Heart ternyata! Coba baca ah!" Tangan Mira pun terulur untuk mengambil buku tersebut.

Mira berusaha dengan keras untuk mengambil novel Glowing Heart yang kebetulan terhimpit dua novel berjudul Inferno dan Harry Potter and The Deathly Hallows. Mira mengerahkan tenaga lebih kuat untuk menarik keluar novel Glowing Heart, hingga rak buku Juni sedikit bergoyang. Mira membelalakkan mata dan langsung menutup mata ketika rak buku Juni ikut bergoyang.

JUNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang