= EMPAT PULUH SEMBILAN =

8.3K 535 105
                                    

— All I Want is Hug Her and Never Let This Scent Go —

***

Hari kedua liburan Juni dan Akmal dilanjutkan dengan jalan-jalan santai di salah satu perkebunan petik buah yang ada di Kota Batu. Kali ini bukan Akmal yang mengusulkan tempat, tapi Juni sendiri yang meminta. Ketika ditanya Akmal kenapa harus kesana, Juni beralasan dia ingin memetik buah sendiri.

Dan di sinilah mereka, di salah satu tempat agrowisata, keduanya menghabiskan waktu untuk memetik buah stroberi. Yah, meskipun yang disuruh memetik tetap Akmal karena Juni tentu nggak kuat kalau harus berlama-lama jongkok.

"Itu, itu! Yang itu udah matang." Ucap Juni sambil menunjuk buah stroberi yang matang.

"Mana sih, Jun? Masih setengah ijo gini." Terlihat Akmal kebingungan saat melihat buah yang ditunjuk Juni.

"Bukan yang itu. Sebelahnya itu lho! Masa kamu nggak kelihatan sih."

"Yang mana sih?" Akmal masih terlihat bingung.

"Yang itu loooh!" Juni sekali lagi menunjuk stroberi yang udah matang.

Tour Guide yang mengantar mereka berdua hanya terkikik geli melihat kelakuan keduanya. Sangat lucu baginya yang sudah berkeluarga dan melihat pasutri muda sedang asyik memetik buah stroberi.

"Anu, maaf Mbak. Yang Mbak tunjuk emang buahnya belom matang. Nanti kalo dipetik rasanya nggak begitu manis. Masih dominan asemnya." Ucap sang Tour Guide demi menengahi pertengkaran pasangan muda tersebut.

"Tuh kan, Jun. Aku bilangin juga apa. Yang kamu tunjuk tuh belum matang." Ucap Akmal.

"Yaudah, yaudah, yang lainnya!"

Akmal mengusap wajah. Bisa dipastikan Juni sekarang lagi ngambek karena buah pilihannya nggak jadi dipetik. Sepertinya Akmal harus siap-siap bawa permen merek sabar dan mengunyahnya setiap kali Juni mulai mengambek. Sementara itu, Mbak Tour Guide hanya cekikikan melihat Akmal dan Juni.

***

Akmal mendesah kecil saat Juni ganti merengek dan meminta Akmal memetik buah apel yang terlihat sudah masak di atas sana. Sebenarnya nggak masalah sih Akmal untuk memetik buah apel. Cuma ya itu, apa harus apel yang letaknya sangat tinggi itu? Apa nggak bisa apel lain?

"Jun, itu... apelnya tinggi banget. Mana sampe aku kalo metik apel setinggi itu. Pake galah aja ya?" Tawar Akmal.

"Gamau! Pokoknya kamu ambilin langsung pake tangan." Rengek Juni.

Akmal nggak habis pikir. Sebenarnya, ia merasa sedikit aneh sama Juni seharian ini. Istri mungil yang sedang hamil lima bulan lebih itu sedari pagi bertingkah agak aneh. Sedikit-sedikit kalau keinginannya nggak dipenuhi, pasti akan rewel atau merengek. Contohnya pada saat memetik buah stroberi tadi. Karena pilihan stroberi Juni nggak diambil, ia jadi kesal dan sepanjang jalan hanya mengambek saat menuju area perkebunan selanjutnya. Dan kini terjadi lagi. Ia mengambek gara-gara apel yang diinginkannya terlalu tinggi letaknya, tapi Juni ingin Akmal mengambilnya dengan tangan. Ya apa bisa???

"Sstt, Mas!" Bisik Mbak Tour Guide pada Akmal yang berdiri di sampingnya.

"Hm, iya Mbak?"

"Kayaknya istrinya lagi ngidam deh itu. Soalnya dulu pas saya ngidam pernah kayak gitu juga. Ngambek-ngambek gitu." Kikik si Mbak Tour Guide.

Oiya benar juga!

Akmal nggak kepikiran hal tersebut sebelumnya. Dia lupa kalau kebiasaan Juni kalau lagi hamil dan mengidam hampir mirip seperti sekarang. Juni akan mengambek dan merengek kalau apa yang diinginkannya nggak sesuai sama kemauannya. Dan saat ini, Juni berada di titik tersebut. Pantas aja Juni ngambeknya masih lama.

JUNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang