Chapter 6

7.7K 197 0
                                    

~Happy Reading~

***

"Are you ready, honey?"

Alice tersipu malu, wajahnya tiba-tiba memanas. Rona merah di wajahnya membuat Azka semakin gemas. Azka tak sabar segera menyatu dengan Alice.

Alice memejamkan matanya, menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia lantas mengangguk dan membuat Azka tersenyum. Azka mengecup bibir Alice sebelum memulai pergulatan.

Azka membuka lebar kedua paha Alice dan mengarahkan miliknya yang sudah menegang dan mengeras ke milik istrinya. Perlahan ia masukkan dan jleb... Alice menggigit bibir bawahnya, menahan desahan..

"Ooouuhhh... kau sangat nikmat sayang," ucap Azka dengan suara parau. Dengan ritme perlahan, ia terus memaju mundurkan gerakannya.

Alice meremas kedua lengan Azka, menikmati gerakan demi gerakan. Azka merasakan miliknya dicengkeram, Alice tidak dapat menahannya lagi. "Aaaacchhh..." desahan Alice akhirnya lolos dari bibirnya, tubuhnya bergetar hebat. Sesuatu telah keluar, ia klimaks.

Mendengar desahan istrinya, Azka semakin cepat memompa miliknya. Ia menunduk dan melumat bibir Alice, dengan lihai lidahnya bermain di rongga mulut Alice. Azka mencabut miliknya bersamaan juga dengan melepas ciumannya. Ia berbaring terlentang di samping Alice, dengan gerakan cepat, Azka mengangkat tubuh Alice. Dengan posisi woman on top, Azka membantu memasukkan miliknya lagi ke milik Alice. Ia menaruh tangannya di paha bawah Alice. Perlahan Alice menggerakkan tubuhnya naik turun, tangan Azka terangkat lalu meremas bokong Alice, Azka mempercepat gerakannya. Ia segera mendekap Alice, hingga wajahnya berada di ceruk leher Azka. "Sayang... aku akan keluar..." bisiknya parau.

Azka semakin menekan bokong Alice, memperdalam hingga miliknya terbenam sempurna di milik Alice. Alice merasakan semburan cairan hangat di dalam rahimnya, Azka memeluk tubuh mungil istrinya yang masih berada di atasnya. "Pagi yang panjang," bisiknya lagi sambil menyelipkan rambut Alice. Alice tersenyum dan merasa geli karena hembusan nafas Azka di telinganya.

***

"Kau dimana? Dua puluh menit lagi meeting mulai!"

"Aku segera kesana!"

Azka menutup telepon dari Tristan, ia menoleh ke arah pintu kamar mandi. Alice yang baru saja selesai membersihkan dirinya, dengan dibalut handuk. Azka menghampiri Alice dan memberikan dasinya.

"Kau pulang jam berapa nanti?" Tanya Alice sambil memasangkan dasi di leher Azka.

"Kalau bisa secepatnya, karena aku ingin selalu ada di dekatmu," jawab Azka, tangannya terangkat mengacak rambut Alice yang basah.

Alice tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih,  wajahnya memerah. Tiba-tiba dengan cepat tangan Azka menarik handuk yang membelit tubuh Alice.

"Aaaaa....!!! Azkaa!!" Pekik Alice, ia tersentak dan segera menutup bagian-bagian sensitifnya sebisa mungkin dengan kedua tangannya.

Azka tertawa melihat istrinya, "Kenapa mesti ditutup? Aku sudah lihat semuanya,"

"Spontan... iya hanya spontan. Kembalikan handuk itu Azka, kau harus kerja sekarang!!!" Kesal Alice.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang