Chapter 12

5.2K 151 0
                                    


✨Happy Reading✨

***

Mobil Ferrari berwarna merah maroon berhenti tepat di depan Supermarket. Renata dan Alice turun dari mobil, Alice merogoh kacamata yang ada di dalam tas selempangnya. Terik matahari membuatnya silau, waktu menunjukkan pukul satu siang.

Mereka masuk dan langsung memilih bahan-bahan untuk dimasak nanti. Tak membutuhkan waktu lama, mereka ke kasir dan menuntaskan pembayaran.

"Ma.. sepertinya aku lupa sesuatu.." ucap Alice menepuk dahinya. "Mama tunggu di mobil ya, secepatnya aku akan menyusul." Tambahnya.

"Oke sayang.." jawab Renata.

Setelah Renata mendorong pintu keluar, Alice bergegas ke eskalator. Entah apa yang ada dipikirannya, mengapa ia tiba-tiba ingin membeli lingerie. Aneh...

Tiba di lantai tiga, Alice berjalan agak tergesa-gesa ke tempat khusus pakaian dalam wanita. Karena takut Mamanya menunggu lama. Ia mulai mencari-cari yang diinginkannya kemudian matanya tertuju pada lingerie berwarna peach, tentu Alice sangat senang, kedua matanya membulat melihat pakaian sexy tersebut. Ia langsung mencomot dua lingerie sekaligus.

Selesai dengan urusannya, Alice segera menyusul Mamanya.

"Mama..."

"Alice...! Kau membuat Mama kaget, untung Mama tidak memiliki riwayat penyakit jantung.." pekik Renata.

Ya tanpa babibu Alice langsung membuka pintu mobil dan mendaratkan bokongnya di jok penumpang bagian depan. Dengan wajah yang masih menunjukkan rasa puas dan senang, tiba-tiba memanggil Mamanya. Bagaimana Renata tak kaget?? Renata menunggunya sambil tertidur. Dasar...

"Hehehe... Maaf Mama..." ucap Alice cengengesan.

"Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Renata bingung.

"Wajahku? Wajahku biasa saja. Ohh... Mama tahu kan, wajahku memang seperti ini jika terkena sinar matahari kulitku akan memerah tapi tenang ini tidak berlangsung lama dan akan hilang sendirinya." Ujar Alice.

"Bukan itu maksud Mama, kau tampak senang. Ada yang berbeda denganmu setelah membeli sesuatu. Apa yang kau beli Al?" Tanya Renata hendak mengambil paper bag Alice.

Alice dengan cepat menyingkirkan paper bag-nya di belakang punggungnya. "Jangan... ini privasiku Mama. Ayo, Ma...  kita pulang, nanti keburu sore."

Melihat tingkah Alice, Renata tersenyum geli. Tanpa ingin tahu lagi isi yang ada di dalam paper bag milik putrinya. Ia langsung menstarter dan melajukan mobilnya.

***

"Maaf, Bi.. aku jadi menunda Bibi pulang untuk menungguku dari Supermarket." Ucap Alice pada Maria yang sedang bersiap-siap untuk pulang. Maria tidak tinggal di mansion, ia mulai bekerja pukul enam pagi dan pulang setelah pekerjaannya selesai. Azka dan Alice pun tidak merasa keberatan dan tidak memaksanya.

"Tidak apa-apa Nona, itu kan masih tugas saya juga. Kalau begitu saya permisi Nona, Nyonya.." Renata dan Alice mengangguk kemudian Maria pun segera pulang.

"Kita ke dapur sekarang, Al.." ajak Renata.

"Mama istirahat dulu, biar aku saja yang memasak sendiri. Aku tahu Mama pasti lelah buktinya Mama ketiduran di mobil tadi waktu menungguku belanja. Dari Eropa ke Indonesia membutuhkan waktu yang lama, bukan?" Papar Alice memegang bahu Renata.

"Tidak, Al. Mama sudah terbiasa, tidur di mobil tadi Mama rasa sudah cukup." Ucap Renata meyakinkan Alice. "Kau ingin masak apa untuk makan malam ini?"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang