Chapter 39

2.4K 98 0
                                    

❇Happy Reading❇

***

Pukul 06.45 AM

Saat ini Mattew berada di perusahaan Azka, sengaja ia datang sepagi ini agar bisa langsung bertemu dengan kakak iparnya tersebut.

Ia menunggu di depan pintu ruangan CEO itu sambil mengutak atik benda pipihnya.

Ekhem...

Mattew terperanjat mendengar deheman tersebut. Ia segera menoleh, namun seseorang itu bukan yang ingin ditemuinya melainkan calon suami Metta.

"Maaf sudah membuatmu terkejut. Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Tristan.

"Bukan urusanmu." Balas Mattew acuh.

Tristan mengedikkan bahunya, "By the way, kebetulan aku bertemu denganmu. Aku ingin memberikanmu ini," ia menyibak jasnya dan mengeluarkan sesuatu dari balik sana. Lantas menyodorkan pada Mattew.

Sekilas Mattew menatap Tristan, lalu mengambil sesuatu yang disodorkan Tristan yang ternyata sebuah kartu undangan.

Mattew tertawa ironi setelah membaca nama yang tertera pada undangan pernikahan tersebut. "Maaf aku tidak bisa datang ke acara pernikahan kalian."

Tristan tersenyum miring, "Apa ini yang disebut pecundang, hm?"

Mattew melempar undangan itu lalu meremas kerah kemeja Tristan. "Jaga ucapanmu!" Geram Mattew.

"Kenapa? Memang benar kau pecundang, Matt!" Teriak Tristan lalu mendorong Mattew hingga tersungkur di lantai.

Mattew bangkit dengan kepalan tangan yang memutih. Sedetik kemudian Tristan yang tersungkur akibat pukulan yang dilayangkan di pipinya oleh Mattew. Dan untungnya mereka berada pada lantai atas ruang Azka, jadi karyawan-karyawan tak ada yang mendengar kegaduhan tersebut.

Darah segar mengalir di sudut bibir Tristan. Ia mengusap kasar dengan punggung tangannya. "Kali ini aku tak akan mengalah, Matt! Ini demi seseorang yang telah kau sia-siakan!" Kedua tangannya telah mengepal dan siap menyerang Mattew. Jarak Mattew yang tak jauh darinya, memudahkan Tristan langsung memukul perut Mattew.

Mattew meringis memegang perutnya, ia pun tak tinggal diam. Ia membalasnya juga.

Perkelahian mereka semakin sengit, kemeja yang mereka kenakan sudah tak beraturan lagi dan dinodai bercak-bercak cairan yang berwarna merah.

Sekretaris Azka yang pertama kali melihat pemandangan yang menakutkan itu menutup mulutnya. Kedua kakinya bergetar.

"Tolong... tolong...!" Teriak Lucy, ia sungguh panik.

Mattew dan Tristan bersamaan menoleh ke arah teriakan tersebut tapi itu tak membuat mereka berhenti. Mattew yang sedang mencekik leher Tristan otomatis melonggarkan cengkramannya, Tristan yang berada dibawah  menggunakan kesempatan itu untuk membanting tubuh Mattew. Dan kini Tristan yang menindih Mattew dengan memukul wajahnya.

Suara teriakan Lucy yang lumayan keras itu akhirnya terdengar oleh beberapa karyawan.

Tak ada satupun yang berani melerai perkelahian tersebut, begitupun juga dengan security perusahaan.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang