Chapter 14

5.3K 138 0
                                    

❇Happy Reading❇

***

"Kini giliranku, sayang.."

Azka mengangkat kepala Alice, ia menatap Alice yang sudah dibasahi peluhnya sendiri. Mata sayunya terlihat lelah tetapi tak menyurutkan kecantikannya dan membuat Azka ingin segera menenggelamkan miliknya yang sudah tegang dan berurat itu ke liang milik istrinya.

Azka melumat bibir Alice sambil mengubah posisinya. Menghisapnya penuh nafsu yang lumatannya dibalas juga dengan Alice. Lidahnya saling membelit, bertukar saliva sehingga menimbulkan suara decapan nikmat yang diciptakan oleh pasutri yang sedang bergelut di ranjang king size-nya.

Kini posisi Alice terlentang, Azka lebih mendominasi gerakannya. Ia mengendus aroma leher Alice, menghisap leher jenjang Alice yang putih bak porselen, memeberikan bercak-bercak merah sebagai tanda kepemilikannya. Alice memeluk punggung Azka, tak kuasa menahan kenikmatan yang diperlakukan oleh suaminya.

Kedua tangannya pun tak tinggal diam, ia meremas bukit kembar Alice dengan cukup keras sehingga Alice meringis dan mencengkram bahu Azka

"Aahh... Azh..ka... pelanhh-pelanhh..." Alice meringis kesakitan tatkala Azka begitu rakus menghisap ujung payudara Alice setelah meremas keras payudaranya. Ia menggigit ujung merah muda tersebut dan membuat Alice menggelinjang. Tangan satunya lagi masih aktif meremas payudarannya. Sulit bagi Alice untuk menyangkalnya, ini benar-benar nikmat walau Azka memperlakukan dengan kasar. Alice mengerang, merasakan kenikmatan pada kedua bukit kembarnya.

"Sorry, honey.. aku sangat gemas melihat payudaramu. Ini sangat indah, sayang.." suara parau keluar dari mulut Azka sambil tetap meremas payudara istrinya.

Kepala Azka turun mencium perut rata Alice dan sampai pada pangkal paha istrinya, ia menikmati aroma khas milik Alice. Sontak Alice mengatupkan kedua pahanya nyaris menjepeit kepala Azka.

"Apa yang kau lakukan, Ka?" Alice mengangkat kepalanya menghadap Azka.

Azka menyunggingkan senyum lembutnya menatap Alice, "Relax.. Kau pasti menikmatinya, sayang.." perlahan membuka kedua paha Alice sambil merabanya.

Azka mulai menjulurkan lidahnya menyentuh titik sensitif milik Alice.

"Aahhhh... hmmpphh..." desah kenikmatan lolos dari bibir Alice.

Ia meremas sprei menahan gejolak nikmat tersebut. Azka semakin gencar memainkan lidahnya pada klitoris istrinya dan perlahan lidahnya turun memasuki liang kewanitaan Alice.

Alice terus mendesah, Azka memaju mundurkan lidahnya dengan cepat dan memainkan di dalam liangnya.

"Ka.. henh....tih..kannhh...ahh..ku..ke....luarrhh..." Alice meremas rambut Azka. "Aaaahhh...ahh.."

Alice mengalami orgasme kedua kalinya, cairan bening itu keluar membasahi bibir Azka. Ia menghisap dan menelannya.

"So sweet, honey.. I like it.. Kau sangat basah, sayang.."

Azka bangkit dan melebarkan kedua paha Alice. Miliknya yang sudah tegang siap untuk dibenamkan di liang hangat milik istrinya. Ia menggesekkan miliknya yang panjang itu sambil mengerang kenikmatan. Perlahan Azka memasukkan ujung miliknya, memaju mundurkan hingga... jleb... "Aaahhhh... sayanghhh... kau menjepitku..." seluruh batang kemaluan Azka telah masuk sepenuhnya pada liang hangat tersebut.

Azka memompa tubuh Alice dengan ritme pelan. Ibu jari tangan kanan Azka menggesek klitoris sedangkan tangan kirinya bermain di payudara Alice. Entah meremasnya, memilinnya, atau mencubit putingnya secara bergantian.

Alice menggeliat bak cacing kepanasan, seluruh titik sensitifnya dikuasi oleh Azka. Azka menghentak-hentakan pinggulnya dengan cepat. Ia mempercepat ritme, begitu juga dengan gesekan di klitoris Alice.

Alice sudah tak tahan, desahannya terus keluar dari mulutnya. Azka merasakan miliknya dijepit dengan sangat kuat. Dan itu tandanya Alice akan mencapai orgasme lagi.

"Ahhh...ku...aahh..kanhh..ke..luaarhh.. lahh..gihh..." Alice memejamkan matanya, punggungnya sampai melengkung tak kuasa menahan rasa nikmat yang belum pernah ia dapatkan. Alice mengalami double klimaks. Orgasme klitoris dan orgasme G-spot-nya.

"Aahhh... sahh...yangghh...akuhh juhh..gahh..." desahnya dengan suara parau dan serak. Ia semakin cepat memompa miliknya hingga ujungnya membentur dinding rahim Alice. Alice merasakan milik Azka semakin membesar dan berkedut.

Akhirnya Azka menyemprotkan cairan cintanya ke dalam rahimnya. Alice merasakan berjuta kupu-kupu terbang di perutnya. Tubuh tegap Azka ambruk dan menindih Alice, nafas mereka tersengal-sengal setelah mencapai klimaksnya masing-masing. Azka mendongakkan kepalanya, menatap Alice yang masih memejamkan kedua matanya dengan nafas yang masih memburu. Ia mengecup kening Alice yang terasa asin akibat olahraga ranjang itu sambil membelai rambut istrinya.

"Aku sangat lelah.." bisik Alice lemah dan memeluk punggung Azka yang basah dipenuhi peluh.

Azka membalikkan tubuh istrinya hingga kini mereka saling bertatapan tanpa mencabut kemaluannya dari liang vagina Alice.

"Tetaplah seperti ini.." pinta Azka sambil menyelipkan anak rambut Alice.

Alice menggangguk, kepalanya ia benamkan di ceruk leher Azka. "I love you.. don't leave me.. because of you, I can feel my soul back into my body... Don't leave me..."

Hati Azka terenyuh mendengar pernyataan istrinya, rasanya Azka selalu ingin mendampinginya. "I love you too so much..
Don't worry, honey.. Whatever happens, I'll not leave you, because of you, you're my sunshine..." ucap Azka mengeratkan pelukannya.

Tbc.

Kalian nggak usah sungkan kalo mau comment..akunya nggak nyakar kok😂😂😂...

Koreksi typo y..thank's..

Good night☺


Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang