Chapter 23

4.1K 126 11
                                    

❇Happy Reading❇

***

"Maaf atas keterlambatanku, apa kalian sudah lama menungguku?"

Suara berat dan terkesan datar menyapa kedua orang yang sedang berbincang. Sontak Renata menoleh ke arah suara itu, sedangkan Andrew mendongakkan wajahnya.

"Hai, Nak.. duduklah." Andrew mempersilahkan Mattew untuk duduk. "Kau mau minum apa?"

"Tidak, Pa. Ini saja.." Mattew mengambil Cold Brew milik Papanya dan meneguknya.

"Mat, kenalkan dia adalah isrti pertama Papa.." ucapnya to the point.

Mattew menoleh dan ia mengerutkan dahinya. Ia berpikir jika wajah istri pertama papanya tak asing dan mengingatkan pada seseorang. Sehingga ia tak sadar jika Renata mengibaskan tangannya di depan wajah Mattew.

"Hallo.. Are you okay?"

"Oh.. I'm sorry.." seketika lamunan Mattew buyar.

"No problem.." ucap Renata tersenyum. "Nama saya Renata." Ucapnya sambil menyodorkan tangannya.

Mattew pun membalas menjabat tangannya, "Mattew.."

"Kau sangat tampan, Mat.. ternyata wajahmu tak jauh beda dengan kakakmu.."

"Kakak?" Mattew memicingkan matanya.

"Iya tapi sayangnya dia baru saja ikut suaminya ke Jerman.."

"Siapa nama kakakku, tante?"

"Panggil dia Mama, Mat.." ucap datar Andrew.

"Baik, Pa.." Mattew tidak pernah membantah ucapan atau perintah Andrew.

"Biarkan saja, Drew. Jangan memaksa Mattew memanggilku Mama jika dia keberatan." Ucap lembut Renata.

"Tidak. Sekarang dan seterusnya, dia harus memanggilmu Mama."

"Baiklah... oh iya kau menanyakan siapa nama kakakmu, hm?"

Mattew mengangguk sambil melepas kaca matanya.

"Namanya Ella.. itu adalah panggilan kesayangan Papamu untuk kakakmu, Mat.. tapi..."

"Tapi apa, Ma?" Mattew penasaran, ia menatap kedua mata Renata lekat-lekat.

"Nama dia sebenarnya adalah..."

Drrtt...drrtt...

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, ponsel Renata bergetar.

"Maaf, aku harus menerima telepon sebentar.." Renata bangun dari duduknya dan sedikit menjauh.

Setelah mengakhiri percakapannya, Renata kembali ke meja. "Drew.. Mat... Aku harus pergi. Ada urusan penting, rancanganku kembali di promosikan."

"Baiklah, aku dan Mattew juga akan kembali ke perusahaan. Hati-hati, Nat." Andrew tersenyum menatap Renata, ia sangat terkesan. Ternyata kecantikan Renata tidak pernah pudar walau usianya sudah tak muda lagi.

***

Masih dengan tanda tanya, Mattew mengemudikan mobilnya sambil terus berpikir. Ia masih penasaran dengan nama kakaknya. Ia hanya mengetahui jika Papanya memiliki istri selain almarhum Mamanya, tapi tidak mengatakan jika ia memiliki kakak.

Entah kenapa, Mattew sangat ingin tahu nama kakaknya tersebut. Tiba-tiba ada yang mengganjal di hatinya. Ia merasa bersalah. Bersalah???

Mattew memijit pelipisnya, kepalanya mulai berdenyut. "Aku akan menanyakan hal ini ke Papa.."

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang