Chapter 43

2.2K 89 6
                                    

❇Happy Reading❇

***

"Matt, kau panggil suster untuk membawakan kursi roda untuk Metta." pinta Alice yang langsung dituruti Mattew.

Mattew mengangguk, "Baik, Kak."

Tak menunggu lama, Mattew dan seorang suster mendorong kursi roda ke ruangan Metta.

Alice dan Mattew bergegas membantu  mengangkat tubuh Metta, sedangkan suster memegang kursi roda.

Setelah Metta duduk di kursi roda, suster tersebut akan mendorong, tetapi langsung dicegah oleh Mattew.

"Biar saya saja, Suster." pinta Mattew ramah.

Suster itupun mengangguk, "Baik, jika begitu saya permisi," balasnya tersenyum lalu meninggalkan ruangan.

***

Tiba di ruangan Tristan, Azka yang sedari tadi berada di ruangan tersebut agak terkejut melihat kedatangan Metta.

Metta yang tak kuasa menahan air matanya, akhirnya kembali menangis. Mattew mendorong kursi roda itu agar lebih dekat dengan Tristan.

Perlahan Metta bangkit dari kursi roda, ia membelai lembut rambut Tristan. "Kenapa kau melakukan ini untukku, Tristan? Kenapa kau mengorbankan nyawamu sendiri untuk wanita bodoh sepertiku, hm?"

Tangan Metta beralih mengusap wajah pucat Tristan. "Jujur, aku sangat menyesal, Tristan. Aku telah menyianyiakan cinta tulus dan pengorbananmu selama ini. Maafkan aku,"

"Dan sekarang aku baru sadar, jika aku benar-benar kehilanganmu, Tristan." Tak henti-hentinya Metta menangis hingga suaranya serak.

"Kau mencintaiku kan?" Metta mengguncang bahu Tristan. "Jawab aku, kenapa kau hanya diam?" Metta semakin tak terkendali.

Alice meraih lengan Metta, "Metta.. jangan seperti ini. Ikhlaskan kepergiannya." Ia merasa prihatin dengan Metta.

"Tidak, Al. Dia akan menikahiku, dan dia belum menyematkan cincin pernikahan itu di jariku."

"Sadar, Metta. Tristan telah meninggal." Suara Alice meninggi dan langsung memeluk Metta.

Metta membenamkan wajahnya di bahu Alice sambil tetap terisak, tangisannya pun hampir samar terdengar akibat terus menangis.

"Kau terlalu lelah, sebaiknya kau istirahat. Mengingat kondisimu juga masih lemah," ucap Alice mengelus punggung Metta.

"Matt, sebaiknya kita urus pemakaman Tristan sekarang. Biar Alice menemani dan menenangkan Metta." Titah Azka.

"Baik, Kak." Mattew mengangguk menuruti perintah Azka.

***

Setelah persetujuan dari Sang Dokter, akhirnya Metta diizinkan untuk pulang lebih cepat, namun dengan catatan, ia harus beristirahat total dan tetap menjaga kondisinya setelah usai pemakaman Tristan.

Terlebih dahulu, Azka mengantar Alice untuk membersihkan diri, kemudian ke mansion ayahnya. Bagaimanpun juga, Axel pasti lapar karena ditinggal terlalu lama.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang