Chapter 2

10.4K 275 2
                                    

Drrt... drrt..

"Iya Ma,"

"Kau baik-baik saja sayang?"

"Alice baik Ma,"

"Okay sayang, kalau ada apa-apa katakan pada mama. Mama tidak yakin saat ini kau sedang baik-baik saja."

"Mama jangan khawatir, kalau pun ada masalah, Alice akan coba menyelesaikannya sendiri. Oh iya Ma, Alice mau nyiapin sarapan buat Azka dulu ya. Bye Ma,"

Alice menggeser ke kiri ikon merah pada layar ponselnya. Ia tahu kalau itu tidak sopan, mendahului memutus hubungan telephone, padahal mamanya yang menghubunginya terlebih dahulu.

Alice turun dari tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi. Saat Alice bangun, Azka sudah tidak berada disampingnya. Ia yakin suaminya masih kecewa.

"Alice," panggil Azka sambil membuka pintu kamar. Alice baru saja keluar dari kamar mandi. Memakai handuk berwarna putih di atas lutut. Dengan rambut yang dibiarkan masih basah. Sehingga terlihat semakin seksi dan menggoda.

Tiba-tiba Azka tak bergerak sedikit pun seperti patung melihat pemandangan yang berada didepannya.

"Sayang, kau kenapa? Dan ada apa kau memanggilku?" tanya Alice membuyarkan lamunan suaminya.

"Hmm.. begini.. aku lapar, kau bisa buatkan aku sarapan?" tanya Azka ketus dan gugup sambil sesekali melirik tubuh sang istri.

"Ya Tuhan Azka, pasti aku buatkan. Tapi kenapa kau tidak membangunkanku? Jadi aku bisa lebih awal memasak untuk membuatkanmu sarapan." jelas Alice panjang lebar.

"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak tega membangunkanmu," jawab Azka.

"Tapi lain kali kau tak perlu seperti itu Azka. Itu sudah menjadi kewajibanku. Baiklah sayang, kau tunggu di meja makan, aku akan segera menyusul setelah berganti pakaian." pinta Alice mengelus pelan pipi Azka.

"Baiklah," Azka berbalik tanpa basa-basi dan keluar dari kamar.

Alice memandang pantulan dirinya di depan cermin. Ia takut Azka membahas soal malam pertamanya kemarin. Alice merasa dirinya tidak mampu untuk mengatakan sejujurnya.

Alice turun dengan langkah cepat. Takut Azka menunggu lama.

"Kau ingin sarapan apa sayang?" tanya Alice sambil memegang bahu Azka dari belakang. Sedangkan Azka tengah duduk dan berkutat dengan ponselnya tanpa menoleh ke belakang.

"Apa saja." jawab Azka singkat.

"Kalau begitu aku akan membu__"

"Sudahlah, aku sudah tidak berselera." potong Azka sebelum Alice menyelesaikan kalimatnya.

"Tapi tadi kau bilang lapar, aku minta maaf Azka. Apa tadi kau sudah lama menungguku? Ak sudah secepat mungkin berganti pakaian." Alice merasa bersalah dan berpikir suaminya marah gara-gara telah menunggunya untuk membuatkan sarapan.

Azka bergegas berdiri dan memasukkan benda pipih tersebut di saku celana bahannya.

"Aku pergi dulu." ucap Azka singkat dengan nada datar.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang