❇Happy Reading❇
***
"Metta.. aku bisa jelaskan.. dia belum mendengar semuanya dariku.." Mattew segera menghampiri Metta dan meraih tangannya. "Jangan dengarkan ucapan jalang itu. Aku minta maaf, Metta." Ia memohon sambil meneteskan air mata.
"Sudah cukup kau menyakiti perasaan Metta, Matt. Jangan sentuh dia!" Geram Tristan menatap tajam Mattew.
Mattew tersenyum sinis. "Ini urusanku dengan Metta. Jadi, kau tak berhak ikut campur."
Tristan berdecih lalu meremas kerah baju Mattew. "Aku adalah calon suami Metta. Jadi aku berhak melindungi calon istriku dan janin yang dikandungnya." Suara Tristan meninggi lalu mendorong Mattew hingga tersungkur di lantai.
Mattew terdiam, ia tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun. Dadanya terasa sesak, hatinya pun terasa sakit. Apakah ini adalah karma untuknya karena menyia-nyiakan wanita yang tulus mencintainya? Mattew menepis pernyataan yang meraung di otaknya.
"Tristan, aku lelah.. aku muak dengan semua ini. Aku ingin pergi dari sini," ucap Metta lirih lalu berbalik pergi. Namun, ketika Metta melangkahkan kakinya. Tangannya dicekal oleh Bella. "Kau mau kemana, pecundang?"
Metta memberontak, ia menghentak-hentakkan tangannya. "Itu bukan urusanmu! Lepaskan tanganku, bitch!"
Bella berdecih seraya menampilkan senyum liciknya. "Tak semudah itu!"
Grep..
Bella membalikkan tubuh Metta, ia mengaitkan tangannya di leher Metta. Dan satu tangannya lagi mengeluarkan sesuatu dari tas selempangnya.
Semua orang yang berada di mansion Azka tercengang melihat benda yang dibawa Bella.
"Jangan ada yang berani mendekat!" Ancam Bella seraya menempelkan ujung senjata api itu di pelipis Metta.
"Kau gila, Bella!" Teriak Mattew.
"Aku gila karena kau, Matt. Aku mencintaimu. Tapi aku tahu, jika kau masih sangat mencintai wanita ini." Bella meninggikan suaranya.
Metta menangis pasrah, tubuhnya bergetar hebat.
"Please, Bella. Kita bisa bicarakan ini baik-baik. Lepaskan, Metta.." mohon Mattew.
Bella tertawa, "Tidak.. dia akan mati! Aku akan membunuhnya, agar kita bisa bersama, Matt." Bella menarik pelatuk senjata api tersebut.
"Apa kata-kata terakhirmu, Metta? Bersiaplah kau akan ke neraka!" Tawa Bella menggelegar. Metta memejamkan kedua matanya.
Namun bertepatan dengan itu, terdengar suara tangisan Axel yang membuyarkan ketegangan mereka. Sontak semua orang menoleh ke arah suara tangisan itu.
Dan Tristan menggunakan kesempatan ini untuk menggagalkan niat jahat Bella. Dengan gerakan cepat, Tristan menepis kasar tangan Bella, hingga pistol yang digenggamnya terjatuh.
"Akhh...." Bella meringis. Tristan mencekal kedua tangan Bella dan ditarik ke belakang.
Renata langsung mendekap Metta. Sedangkan Azka dan Alice bersamaan menghampiri Axel dari ranjang bayi. Alice segera menggendongnya dan menenangkan Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomanceTubuh ideal dengan wajah oriental, bermata hitam sayu lengkap dengan hidung mancung dan bibir mungil merah merona. Sosok Alice Fredella Diaz (25 y.o) dengan wajah polos nan cantik yang selalu menampilkan senyum manis pada setiap orang. Tapi dibalik...