Chapter 18

4.3K 116 4
                                    

❇Happy Reading❇

***

Dalam keadaan tubuh bergetar dengan kedua mata sayunya yang terus basah karena air matanya. Bibir Mattew semakin dekat dengan bibirnya, kedua lengannya masih dicengkram kuat oleh Mattew.

Alice spontan menginjak salah satu kaki Mattew yang masih dibalut sepatu pantofelnya.

"Akhh... shit...!!!" Mattew meringis. Cengkraman pada lengan Alice melonggar, otomatis tangannya meraih kaki yang diinjak Alice dan itu kesempatan bagus untuk Alice meloloskan diri. Ia mendorong tubuh Mattew hingga bokongnya mencium lantai.

"Wanita sia__"

"Kenapa kau duduk dilantai?" Metta datang sambil memasukkan ponsel ke dalam tasnya. Ia bingung melihat kekasihnya meringis sambil mengusap bokongnya. Mattew berdiri dan menatap tajam Alice. Alice menghapus air matanya dan mengedarkan pandangannya agar kedua matanya tidak menatap pria itu.

Metta segera menghampirinya. "Are you okay? Kenapa kau bisa jatuh?

"Tanya pada sahabatmu itu, Metta!" Mattew langsung menunjuk ke arah Alice dengan wajah yang penuh amarah.

Metta lantas menoleh ke arah Alice, ia melihat tatapan Alice yang sama dengan kekasihnya. Tatapan kebencian.

"Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian?"

"Dia berusaha me_"

"Ya... aku hanya berusaha membantunya," Mattew dengan cepat memotong kalimat Alice. Kini suaranya datar kembali. "Tiba-tiba ia mengucek matanya sampai memerah. Kemudian aku menghampirinya ingin meniup mata sahabatmu itu." Lanjutnya.

"Lantas?" Tanya Metta memicingkan salah satu matanya.

"Dia malah mendorongku  sebelum aku membantunya. Dia kira aku akan melakukan hal konyol. Kekanakan, bukan?" Mattew menyunggikan senyum liciknya.

Mendengar lontaran kebohongan dari bibir Mattew, Alice hanya mengepalkan kedua tangannya hingga memutih. Ia hanya diam, menahan air matanya agar tidak jatuh kembali.

Metta menghampiri Alice, ia tersenyum dan mengelus lengan Alice. "Al.. dia hanya ingin membantumu saja.."

Alice memejamkan kedua matanya dan hanya mengangguk.

"Aku balik ya, Al.. oh iya Azka pulang jam berapa?"

"Aku rasa hari ini dia pulang agak larut, ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan di kantor. Kau tidur dimana?" Alice bertanya dengan suara yang sudah semakin tenang.

"Aku akan menginap di apartemen Mattew, Al.." ucap Metta.

"Oh.. mari aku antar kalian sampai di depan.." ajak Alice sambil berjalan dengan mereka.

***

Pukul 11.00 PM

Alice menggeliat saat ia merasa sesuatu yang kenyal dan basah menempel pada leher jenjangnya. Matanya begitu sulit untuk dibuka, aroma tubuh maskulin menyeruak masuk dalam indera penciumannya.

"Mmhh... ahhh..." Alice mendesah kala ciuman itu semakin liar menjadi hisapan-hisapan yang menimbulkan tanda kepemilikan.

Perlahan Alice membuka matanya.

"Kau sudah bangun, sayang?"

"Az..ka??" Alice membulatkan kedua matanya. Ia terkejut. "Ba..bagaimana kau bisa masuk?" Tambahnya.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang