Chapter 24

3.6K 116 4
                                    

Happy Reading

***

- Jakarta 05.45 PM -

"Hallo.."

"Iya Tante.."

"Hm.. apa Tante menganggumu?"

"Tidak, ada apa Tante?"

"Rancanganku kembali dipromosikan, tapi model yang akan mengenakan rancanganku membatalkannya karena hamil muda. Apa kau bisa menggantikannya?"

"Bisa, Tante. Kebetulan aku sedang free..."

"Tapi ini sistem kontrak. Jadi Tante mengontrakmu selama dua tahun, bisa?"

"Baiklah, aku akan bicara dengan managerku. Setelah itu aku akan menghubungi Tante.."

"Okay.. thank you, dear.."

"Iya sama-sama, Tante.."

Pip..

Akhirnya Renata bisa tenang, ia telah menemukan pengganti model yang akan mengenakan busana rancangannya. Metta kembali menjadi modelnya dan tinggal menunggu konfirmasi selanjutnya.

Drrtt...drrtt...

Renata mengambil ponselnya di meja kerjanya. Ia melihat layar ponselnya dan tertera nama putrinya. Renata langsung menggeser ikon hijau, menerima panggilan tersebut.

"Hallo, sayang.."

"Maaf, Ma.. aku baru menghubungi Mama, perjalanan jauh itu membuat badanku pegal, jadi aku langsung istirahat, Ma.."

"Iya, sayang.. bagaimana situasi di sana? Kau suka?"

"Sangat suka, Ma.. mansionnya seperti istana. Tapi.. "

"Tapi apa, sayang? Kenapa suaramu cemas?"

"Aku sangat rindu Mama.."

"Tenang, Al.. yang penting kau aman di sana dan komunikasi kita lancar. Oh iya, ini sudah sore, Mama akan ke apartemen. Lagipula pekerjaan hari ini cukup menguras tenaga Mama.

"Baiklah.. bye, Ma.."

"Bye, sayang.."

Pip...

***

- Jerman 11.45 AM -


Alice segera menaruh ponselnya di nakas. Ia tersentak karena merasa tidur sangat lama. Seingat Alice, ia istirahat pukul 08.15 AM setibanya di Jerman. Berarti ia tidur dari pagi sampai sore? Selama itu, kah?

Alice segera bangun dari tidurnya dan bergegas ke arah jendela lantas membuka gorden selebar mungkin. Alice menautkan alisnya, ia bingung. Bingung?

"Mama bilang sudah sore? Tapi ini masih siang.." Alice melirik jam dinding untuk memastikan.

"Sayang, kau sudah bangun? Kenapa kau berdiri di situ?" Azka duduk dan meregangkan badannya.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang