❇Happy Reading❇
***
Warning⚠⚠
Mohon dengan sangat, part ini berisi konten mature. Jadi, yang masih dibawah umur, tolong menjauh ya.
Bella mendongakkan kepalanya ke atas saat bibir Mattew mengulum keras ujung payudaranya. Ia menghisap kuat hingga Bella meringis kesakitan bercampur kenikmatan.
"Akhh... Matt.. please.. pelan saja..akh..." Bella meremas rambut Mattew.
Mattew tak menghiraukan ucapan Bella. Ia juga meremas salah satu bukit kembarnya.
Mattew menyudahi permainan pada payudara Bella, ia bangun dan mengambil sesuatu di laci nakasnya.
Bella mengernyitkan dahinya seraya menatap benda yang di genggam Mattew. "Untuk apa tali itu, Matt?"
"Ikuti saja permainanku, ini menyenangkan. Kau pasti menyukainya." Ujarnya tersenyum jahat.
Mattew kembali menaiki ranjangnya, ia meraih tangan kanan Bella lalu diciumnya. Kemudian Mattew mengikat kedua tangan Bella dengan tali tersebut di setiap sudut atas ranjangnya dan ia pun juga mengikat kedua kakinya, sehingga pahanya terbuka lebar. Kini terlihat jelas liang kenikmatan milik Bella.
Bibir Mattew menghisap leher jenjang wanita itu dan memberikan cukup banyak kissmark di sana. Tangan Mattew perlahan turun meraba titik sensitif Bella, sehingga desahan kenikmatan tak henti-hentinya keluar dari bibir Bella.
"Kau menikmatinya, bitch?" Tanya Mattew dengan smirk-nya. "Ini belum seberapa, aku akan membuatmu meraung kenikmatan sekaligus kesakitan, sayang." Mattew tertawa jahat.
Bella bergidik ngeri melihat tatapan Mattew. Menurutnya, dia seperti psikopat. Apa dia akan melakukan kekerasan saat bercinta? Membayangkan saja, membuat sekujur tubuh Bella berkeringat dingin. Bella berusaha bersikap tenang, ia menepis rasa takutnya.
"Ada apa, Bella? Kau takut?" Tanya Mattew seraya menggesek-gesekan jarinya pada titik sensitif Bella.
Bella menahan desahannya, "Kenapa aku harus takut? Ini bercinta, bukan horror, hm?"
Mattew menambah kecepatan jarinya menggesek-gesekkan miss. V Bella.
Desahan Bella semakin kencang. Ia melengkungkan pinggangnya ketika akan klimaks. Namun Mattew menghentikan permainannya.
"Kenapa berhenti?" Protes Bella dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
Mattew hanya menyeringai. Ia melanjutkan lagi kegiatannya, namun kali ini, ia memasukkan jari tengahnya di liang hangat Bella. Mattew memaju mundurkan jarinya perlahan hingga lama-lama menjadi cepat.
Bella menggelinjang, pergelangan tangannya memerah akibat ikatan tali tersebut.
Setiap ingin klimaks, Mattew selalu menyudahi permainannya. Terhitung lima kali Bella gagal mencapai klimaksnya. Ini sungguh tersiksa bagi Bella. Jika tidak diikat, ia sendiri yang akan menuntaskan dengan jarinya.
Meskipun beberapa kali klimaksnya tidak tercapai, ia merasakan tubuhnya sangat lemas. Mattew mengarahkan miliknya yang panjang serta berurat itu tepat pada mulut Bella. Ia menampar pipi Bella hingga Bella terperanjat kaget. "Hisap milikku!" Perintah Mattew dengan suara datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomansaTubuh ideal dengan wajah oriental, bermata hitam sayu lengkap dengan hidung mancung dan bibir mungil merah merona. Sosok Alice Fredella Diaz (25 y.o) dengan wajah polos nan cantik yang selalu menampilkan senyum manis pada setiap orang. Tapi dibalik...