❇Happy Reading❇"Kau.." ucap Mattew sedikit terkejut melihat Metta di mansion Azka.
"Uhm.. i..iya, ada apa, Matt?" Tanya Metta terbata-bata.
"Aku hanya ingin bertemu dengan kakakku, apakah dia__"
"Kau masih berani menginjakkan kakimu kemari, hm?"
Metta membalikkan badannya setelah mendengar suara datar tersebut. Alice yang sedang mengendong Axel melayangkan tatapan tajam ke arah Mattew.
Tanpa dipersilahkan, Mattew masuk begitu saja ke dalam mansion Azka dan melewati Metta.
Mattew langsung berlutut di kaki Alice. "Kak, aku mohon.. maafkan aku. Aku akan melakukan apapun, agar kau memaafkanku, Kak."
Alice memalingkan wajahnya, "Jujur, Matt. Aku muak, aku bosan dengan permintaan maafmu."
Mattew bergeming, ia hanya menunduk pasrah.
"Aku tahu ini sangat mustahil bagimu. Tapi, terimalah permintaan maafnya. Dia telah mengakui kesahannya, Al." Ujar Metta yang merasa prihatin pada Mattew.
Alice menghela nafas pelan, "Bangunlah, Matt." Perintahnya.
Mattew menggeleng cepat, "Tidak, Kak. Sebelum kau memaafkanku, aku tidak akan berdiri."
"Aku memaafkanmu, sekarang berdirilah," balas Alice dengan suara datar.Metta tercengang mendengar pernyataan Alice, begitupun Mattew, ia tak kalah terkejutnya.
Mattew mendongakkan kepalanya menatap Alice. "Is it true?" Tanyanya tak percaya.
Alice mengedikkan bahunya, "It's true." Balasnya singkat.
Senyum leganya terpancar jelas di wajah Mattew. Ia berharap ini bukan mimpi. "I'm not believe, you forgive me." Lantas ia berdiri hendak memeluk Alice, namun spontan Alice menahan dada Mattew.
"Stop it! Keponakanmu bisa sesak jika kau memelukku." Cegah Alice sedikit berteriak.
"Ops.. sorry, I forget there is.. emm.."
"Axel," sahut Metta yang masih berdiri sedari tadi menyaksikan moment bahagia itu.
Keduanya menoleh ke arah Metta. Dan Metta pun mendekati mereka. Ia mengambil Axel dari gendongan Alice lalu mencium lembut pipinya. "Al, sebaiknya aku pulang. Aku harus menyiapkan makan siang untuk Tristan. Kau istrirahatlah dulu," ujarnya.
"Baiklah.. oh iya, Matt, kau bisa antar Metta ke apartemennya?" Tawar Alice.
Saat Mattew akan membuka mulutnya untuk membalas pertanyaan Alice, Metta mendahului menjawabnya. "Alice.. aku kemari menyetir sendiri. Aku rasa tidak perlu." Sambil mengembalikan Axel pada Alice.
"Baiklah, hati-hati, Metta." Ucap Alice tersenyum dan dibalas anggukkan oleh Metta. Ia lantas pergi tanpa berpamitan dengan Mattew.
Suasana canggung di antara Mattew dan Alice membuat mereka merasa tak nyaman. Terlebih Alice, sejujurnya ia masih trauma dengan pria yang berdiri tepat di depannya. Ia masih sangat takut menatap wajahnya. Mengingat dia yang duhulu sangat kejam mengambil keperawannya dan mencoba memperkosanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RomantizmTubuh ideal dengan wajah oriental, bermata hitam sayu lengkap dengan hidung mancung dan bibir mungil merah merona. Sosok Alice Fredella Diaz (25 y.o) dengan wajah polos nan cantik yang selalu menampilkan senyum manis pada setiap orang. Tapi dibalik...