Seperti angin yang berhembus pelan namun perlahan akan berganti menjadi hembusan yang kencang, seperti itulah perasaan Yola 2 tahun lalu saat perceraiannya disahkan oleh majelis hakim.
Tepat 2 tahun lalu Yola dulunya sangat percaya diri perlahan rasa percaya dirinya makin berkurang, tetapi keterpurukan tidak selalu melekat dalam diri seseorang, perlahan keterpurukan itu berganti menjadi sebutir cahaya yang menyinari hidup Yola. Bukan tentang pengganti mantan suaminya ini tentang Yola yang masih menyangi dirinya sendiri, maka dari itu pilihannya adalah untuk menikmati setiap hari.Kejadian kemarin mungkin adalah hal yang harus segera dihapus dari memori Yola, kehadiran Jo secara tiba-tiba membuat pertahanan nya sedikit berguncang, lelaki yang selalu mengutamakan dirinya berani muncul dihadapan Yola.
Hari ini Yola harus memfokuskan dirinya untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah bertumpuk dimeja kerjanya sedari tadi lembar kertas didepannya hanya dibolak-balik melihat gambar yang sudah dilihatnya lebih dari 10kali.
Yola pun meregakan kedua tangannya keatas sambil mengeluarkan suara mengantuk. Sheila teman kantornya tepat disebalah Yola pun merasakan kantuk juga.
"Yol. Gara-gara lo gue juga ikutan ngantuk." Protes Sheila sambil mengucek matanya.
"Beli kopi yuk. Biar ngantuknya ilang."
Ajakan Yola pun disambut baik oleh Sheila keduanya pun pergi kelantai 1 buat membeli kopi di Starbuck.
Yola dan Sheila bukannya membeli kopi melainkan green tea dan dua roti.
Mereka pun bersantai disaat jam istirahat belum dimulai."Kita kesini nggak bakal dicari pak Ibran kan?"
"Tenang sel, seinget gue pak Ibran lagi meeting masalah kerjaan."
"Kalo seinget lo bisa jadi pak Ibran nggak lagi meeting."
"Kenapa sih lo nggak percaya? Beneran tau mendingan kita nikmati aja waktu bebas yang jarang-jarang."
"Perasaan gue nggak enak."
"Uang lo mau ilang kali jadi perasaan lo nggak enak gitu."
Sheila yang mendengar ucapan Yola langsung mengetuk meja dan kepalanya secara bergantian sambil mengatakan 'amit-amit jangan sampe'
Tentu Yola yang mendengarkan Sheila hanya membalas dengan tertawa kecil.3 menit mereka bersantai, Keduanya langsung kelantai 8 untuk kembali bekerja. Dan tepat mereka kembali kemeja ada sosok pak Ibran yang berdiri diantara meja kerja mereka berdua.
Tanpa terlihat gugup mereka pun melangkahkan kakinya dengan percaya diri."Pagi menjelang siang pak." Sapa Sheila dengan santai.
"Kalian dari mana?"
"Ngilangin rasa ngantuk pak. Bapak ada perlu apa?" Kali ini Yola menjawab, Sheila sudah duduk dikursi kerjanya.
Sheila yakin kalo pak Ibran hanya mencari sosok Yola."Masalah kerjaan Pekanbaru saya dengar dia minta tambahan buat properti gitu. Kenapa kamu nggak bilang ke saya."
"Hm mau saya bilang tapi bapak udah keburu rapat. Masalah desain klien kita deal kok pak cuma minta beda warna aja." Jelas Yola. Sambil melampirkan desainnya dihadapan pak Ibran.
"Emailkan desain nya ke saya. Segera Ohiya ada klien satu lagi, nanti kita omongin. Saya pamit dulu"
"Iya pak. Segera saya emailkan."
Setelah mendengar ucapan Yola, pak Ibran pun beranjak pergi.
Yola pun mendaratkan tubuhnya dikursi kerjanya."Gue pikir pak Ibran bakalan marah-marah ternyata nggak sama sekali."
"Lo itu panikan tau nggak sel."
"Kaya nggak tau gue aja lo."
Yola pun langsung memfokuskan diri nya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda akibat tidak fokusnya dirinya.
Dirinya berharap tak ada pikiran lagi yang menyangkut masalah pribadinya karena cukup bagi Yola untuk membuat dirinya terlihat terpuruk kembali.Waktu terus berputar itulah yang terjadi disetiap harinya, dan senja pun sudah terlihat dengan cantiknya, memang langit senja itu adalah ciptaan Tuhan yang menakjubkan bagi Yola.
Awan putih seperti dicoret dengan tinta ajaib yang menjadikan langit senja makin terlihat cantik, dan itu adalah ketenangan bagi seseorang seperti Yola.Sepulang kantor tadi Yola beristirahat di Starbuck dengan secangkir kopi hangat dan roti yang menemani malam hari nya ini.
Dirinya sedang menunggu Bastian sahabat nya yang akan segera menikah dengan sahabatnya juga. Ada perasaan senang disaat kedua sahabatnya akan menuju ke suatu hubungan yang lebih serius sedangkan dirinya masih belum percaya untuk memulai kembali dengan seseorang walaupun dalam hatinya ingin memulai.
Dan tepat semenit kemudian sosok Bastian terlihat dengan sigap Yola langsung mengangkat tangannya, beruntung Bastian melihatnya."Tumben lo ngopi. Btw nih undangan yang perlu lo sebarin."
"Gue dibayar berapa sama kalian?"
"Yailah ikhlas dong jadi orang tuh biar dideketin jodohnya lagi."
"Iya-iya mana? Nggak sampe seribu kan yang gue sebarin?"
"Yah nggak lah cuma 5 temen-temen yang gue kenal dari lo."
"Hmm. Dora lo undang?"
"Iya. Kenapa gue nggak masalah."
"Bukan gitu kan dia sama lo pernah ada kenangan."
"Yang lalu biarlah berlalu jangan diusik lagi. Sesimple itu kok Yol."
"Lo kesini nggak beli apa-apa? Sana pesen jangan kesini cuma nemenin gue doang"
"Gue nggak ngopi dulu. Bisa nggak tidur gue nanti. Udah kelar belum? Balik yuk."
"Anterin gue sampe apartemen ya."
"Nggak kekosan?"
"Lagi pengen ke apartemen."
Tanpa menunggu jawaban dari Bastian dan tak mau ditanya lebih lanjut, dengan percaya dirinya Yola langsung memimpin didepan langkah Bastian.
Didalam mobil mereka berdua tidak bersuara hanya ditemani dengan musik dan bagas sibuk berbicara dengan Icha sang calon istri.
Sejam lebih diperjalanan akhirnya Yola sampai didepan apartemen nya dengan berucap makasih ke Bastian dirinya sudah menghemat uang ongkos taksi.
Yola pun langsung menekan angka 7 dilift.
Diapartemen suasana sepi itu terjadi kembali hanya udara malam yang setia menemaninya. Belum sempat Yola menganti pakaiannya, dirinya sudah terlentang meregangkan tubuhnya disofanya. Untuk hari ini Yola cukup berterimakasih.***
Alhamdullilah akhirnya sekian lama diupdate lagi.
Semoga makin kesini makin banyak yang mampir dituliskan aku ini buat ketemu Jo dan Yola.Love
AN❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
Ficción GeneralSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...