Trowback-6

1.8K 78 0
                                        

Yola tak menyangka akan bertemu kembali dengan lelaki yang bernama Jo yang dikenali diwaktu berbagi taksi, bagaimana tidak shocknya saat ini sedang berhadapan dengan Jo.
Yola baru mengetahui kalau Jo adalah seorang chef dan kini dirinya sedang direstaurant milik Jo.

Brian Bos dari Yola ingin mengadakan acara makan malam direstaurant milik Jo, mata Yola masih memperhatikan Jo yang sedang menjelaskan menu andalan mereka dan mungkin sedang bernegoisasi mengenai harga dan Yola juga tidak mengerti kenapa dihari Senin ini dirinya harus ikut tentang acara yang akan dilaksanakan oleh perusahaan kantornya yang dirinya tau Yola hanya staff hrd biasa, ini semua karena Amel yang merekomendasikan dirinya untuk menjadi salah satu panitia.

"Oke nanti deal nya saya kabarin ya chef." Ucap Pak Brian sambil berjabat tanggan dengan Jo

"Siap pak, saya tunggu kabar baiknya."

Yola melihat senyuman Jo rasanya ada yang bergelojak dihatinya, aneh bukan?

"Oh ya yol, kamu bawa kamera yang kan tolong fotoin semua isi restaurannya ya nanti kirim ke email saya."

"Siap pak."

"Saya tinggal dulu."

"Saya sendirian pak?"

"Iya yang lain masih ada kerjaan lain, kamu stay disini aja hitung-hitung jalan-jalan."

Yola tak lagi berkomentar dirinya langsung melontarkan senyumannya ke bos nya. Kini hanya ada Jo dan Yola sedikit perasaan canggung yang timbul dibenak Yola, dirinya binggung harus melontarkan ucapan apa.

"Mulai dari taman belakang cafe ini aja kalo mau foto sama rest area abis itu foto tempat makan yang mau digunain sama kantor kalian." Ucap Jo dengan tegas.

"Oke."

Yola langsung memotret tempat satu dan yang lainnya, tentu saja Yola tidak leluasa mengambil gambar bagaimana tidak mengambil gambar diekori dengan Jo yang ada dibelakangnya sambil mengarahkan mana yang mesti dipotret dan nggak.

Dan setelah mendapatkan semua gambar yang diinginkan Yola pun duduk kembali sambil menunggu Jo yang katanya tadi mau menawarkan minuman.

"Nih lemon tea angetnya." Ucap Jo sambil menyodorkan segelas lemon tea hangat ke hadapan Yola.

"Thanks."

Jo pun duduk dan kini mereka berdua berhadapan ntah kenapa membuat Yola tak nyaman.

"Jadi udah berapa lama buka restaurant gini?" Tanya Yola

"Hm. Keliatannya gimana?"

"Keliatannya? Nggak tau maka nya nanya."

"Lumayan."

"Oh lumayan eh boleh nanya lagi?"

Jo diam tak mengiyakan atas ucapan Yola.

"Bytheway kemaren pas kita sharing taksi nemuin memo atau buku kecil gitu nggak?"

"Nggak." Ucap singkat Jo

"Masa sih? Terus jatoh dimana ya tuh benda kecil itu." Ucap Yola pelan.

"Mana gue tau."

"Ih gue lagi ngomong sendiri tau jadi jangan jawab sewot gitu."

"Respon gue kayanya biasa aja."

Yola mendengus ingin rasanya melemparkan bom tepat didepan Jo.

"Kalo gitu thanks buat lemon tea nya dan udah mau nemenin potret disini."

"Yup. Sama-sama."

"Gue harap kita nggak pernah ketemu lagi." Ucap Jo tiba-tiba yang membuat ada rasa jengkel dibenaknya.

"Hah?"

"Iya gue takut kalo kita sering ketemu nanti gue jatuh cinta sama lo."

Dengan ekspresi yang kaget dan berbarengan dengan geli karena ucapan Jo tadi membuat Yola membuka mulutnya sedikit, dan Yola sangat kesal dengan mimik wajah Jo saat ini kenapa dirinya sangat santai dan biasa aja disaat mulutnya berbicara seperti tadi.

"Stres." Itulah jawaban yang terlontar dari mulut Yola, Jo langsung tersenyum karena dirinya merasa puas menjaili yola.

**
Sesampainya diapartemen Yola masih ingat dengan ucapan Jo tadi, dan dirinya masih ingat wajah Jo yang super nyebelin tadi. Yola harus segera cerita ke temannya tentang hal ini. Yola harus membalas keisengan Jo tadi dirinya tak boleh kalah dari lelaki yang bernama Jo.

Kenapa ucapan sampah itu masih nempel dikuping sih? Ini pasti karena dirinya sudah terlalu tidak mendengar ucapan sejijik ini atau mungkin karena terlalu lama sendiri? Ah yang jelas Yola harus membalas Jo dengan ucapaan jijik juga biar lelaki itu juga ngerasain gimana detak jantung yang suka deg-degan dan ada rasa aneh di perut.

Disisi lain Jo merasa geli dengan ucapan dirinya ke Yola, ini hanya permulaan yang dibuat oleh Jo agar perempuan yang bernama yola itu kesel dengan dirinya, bukannya yang diawali dengan kekesalan berujung dengan cinta? Walaupun klise tapi itu nyatanya dan jelas.

Rasanya ingin cepat bertemu dengan Yola yang saat ini Jo yakin perempuan itu masih memikirkan omong kosongnya. Kalo itu terjadi dirinya berhasil membuat Yola merasa kesal.
Ah Jo tidak sabar dengan chapter kisah selanjutnya dengan Yola dirinya berharap akan Happy ending.

***

Yeay! Akhirnya update ini bab yang tersingkat yang sengaja aku buat emang singkat.

Sebenarnya pertemuan Jo sama Yola itu dibandara tapi nanti aku bakal buat chapter itu tapi nanti. Jadi tungguin aja ya.
Selamat bertemu kembali dengan Jo dan Yola ❤️

Jangan lupa di vote dan komen.

Ku sayang kalian🐥🍩

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang