Throwback-12

1.4K 59 0
                                    

Perjalanan kisah Jo dan Yola berjalan dengan lancar, setelah peresmian hubungan mereka ke keluarga mereka masing-masing hanya dengan 3 bulan mereka akan mengadakan acara tunangan terlebih dahulu, karena Yola meminta untuk tidak terlalu terburu-buru.

Jo dan Yola berada diantara ketiga temannya Jo disebuah kafe didaerah Jakarta selatan.

"Gue nggak nyangka Jo yang kita kenal sudah menemukan princes nya." Ucap Nuel dengan nada seperti biasanya tidak serius sama sekali.

"Kaya kenal gue aja lu." Balas Jo santai. Yola menimpali dengan tertawa kecil.

"Selamat kalo gitu ya Jo. Lancar lah pokoknya."

"Baku banget lo yan. Yol kalo temen gue ini nyakitin, kabarin gue."

"Lu emang mau ngapain Daf?" Tanya Jo.

"Biar gue sama yang lain buat lu sadarlah. Aneh aja pertanyaan lu."

"Makasih ya Daf. Pasti kalo Jo macem-macem kalian orang yang kedua buat gue."

"Kok yang kedua?"

"Kedua nggak asik Yol. Nyakitin."

Respon Ryan dan Nuel bikin Jo ingin memukul mereka tapi ditahannya.

"Karena yang pertama mertua gue dan temen gue."

"Bytheway temen lu ada yang jomblo?"

"Nggak ada el. Kenapa?"

"Biasa Nuel mau minta kenalin. Mungkin bisa jadi partner nantinya."

"Jangan kamu kenalin Nuel ketemen kamu ya. Dosa nanti kita."

Lagi, Yola hanya tertawa.

Mengobrol dengan teman Jo memang tidak serius karena mereka selalu menjawab dengan santai bisa dibilang mereka terlalu akrab makanya bisa sesantai ini.

Setelah itu, Jo harus ke apartemen Yola karena semenjak bertunangan dengan Yola, Jo memiliki janji kalo yola tidak bileh keluar lebih dari jam 12 malam.

Didalam mobil mereka mendengarkan lagu Beyonce, sebagai playlist kesukaan Yola.

"Jo. Kamu nanti bakalan balik lagi ketempat kafe tadi?"

"Yes. Aku harus kesana lagi."

"Nggak bisa langsung balik aja?"

"Kenapa?"

"Hm. Nggak apa-apa sih cuma nggak adil aja kalo kamu main aku diapartemen sendirian."

"Yol."

"Iya aku tau kamu cuma khawatir nanti aku bakalan pulang sendirian kan dari tempat main temen aku?"

"Nah tuh tau. Kenapa mesti nanya lagi?"

"Aku mau nikah kita dipercepat kalo gitu."

Jo hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Kamu yang bilang mau nunggu setahun lagi."

"Aku nggak bisa nunggu."

"Kayanya kamu udah mulai bisa ngegoda aku ya?"

"Iya. Sekarang aku mau nyium kamu nih."

"Shit. Jangan centil gitu bisa bahaya nanti."

Yola pun mencium pipi kiri jo.

"Yol."

"Hm, yaudah kamu pulangnya jangan kemaleman."

"Siap, inget delapan bulan lagi kita sudah resmi."

Yola hanya tersenyum dia yakin betul kalo Jo akan pulang larut malam, kebiasaannya dengan dunia malamnya belum tentu bisa dihilangkan dari kehidupannya, dan Yola tidak bisa melarang hal itu.

Hari demi hari hubungan mereka semakin baik, Jo yang sedikit ada perubahan dalam pola hidupnya akibat Yola marah besar karena tahu Jo pulang jam 5 subuh dalam keadaan bau alkohol bagaimana Yola bisa tahu? karena pas kejadian Jo ke apartemen Yola bukan ke apartemennya hal hasil paginya Jo ditatap dengan mata coklat Yola tajam, ketahuilah saat ditatap seperti Jo masih sempat berpikiran bejat untuk mengajak Yola masuk kedalam selimutnya, memang kalo mengenai Yola, otak nya Jo isinya adalah kebejatan.

Pernikahan mereka yang seharusnya dilakukan delapan bulan kedepan, kini mereka harus mempercepatnya karena semakin lama Jo bisa stres, ini disebabkan sabtu malam. Jo dan Yola sedang nonton film di apartemen Jo lampu sengaja dipadamkan, cemilan sudah disiapkan, kalian harus tau bagaimana Jo menahan adik kecilnya.

Terlebih lagi Yola sangat fokus dengan film horor dengan judul "Paranormal Activity: The Marked Ones" dan film horor adalah film yang membosankan bagi Jo.

"Jo tangan kamu jangan pegang-pegang tangan aku."

"Kenapa emang?" Bisik Jo.

"Ini tuh buat aku nutupin muka aku kalo nanti kaget."

"Yaudah ganti aja sih filmnya."

"Ih lagi seru malah disuruh ganti."

Jo diam, matanya masih fokus dengan sosok Yola dirinya tak kuat lagi.

"Aku nggak bisa nahan lebih lama lagi." ucapan Jo otamatis Yola menegok kearah Jo.

Jo mencium bibir Yola dengan lembut, Jo sangat suka dengan rasa bibir Yola selalu berbeda kali ini bibirnya serasa kopi mungkin karena tadi Yola minum secangkir late yang dibuatnya.

Jo makin liar, karena posisi mereka sudah tertidur disofa dengan posisi Jo yang diatas menguasai permainan ini, Yola hanya mengikuti.

"Jo." bisik Yola saat Jo masih betah mencium leher Yola.

Jo tidak menghiraukan itu, tangannya makin liar untuk meraba tubuh Yola, bibirnya makin mengila saat bertemu kembali dengan bibir Yola. 1 jam sudah berlalu Jo masih betah dengan mencium Yola.

"Bisa kita berhenti sebentar?" Bisik Yola pelan.

Jo pun akhirnya menurut, bajunya yang tadi dilepas kini sudah dipakainya kembali melihat bibir Yola memerah, Jo langsung mengkecup pelan.

"Liat nih akibatnya, kancing baju aku lepas satu." Protes Yola.

"Yaudah lepas aja bajunya kita lanjut ke ronde berikutnya tapi diatas sana." Jawab santai Jo sambil menunjuk kamarnya.

"Kamu ada baju yang kekecilan gitu?'

"Nggak ada, udah nanti pake jaket aku aja."

Jo pun tersenyum melihat Yola yang sedang merapikan rambutnya. Rasanya sudah tidak sabar untuk menunggu malam pertamanya.

***

Yeay up. Alhamdullilah

Selamat bertemu kembali dengan Jo dan Yola❤️

Maaf untuk part ini aku singkat karena 18+

Terimakasih karena sudah mau mampir untuk bertemu dengan Jo dan Yola, jangan lupa untuk memberikan vote kalian.

Love.
AN💋

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang