Talk?

3.3K 179 4
                                    

Hal yang sangat gampang memang akan sulit dilakukan saat seperti ini. Hal yang mudah dilakukan belum tentu gampang dilakukan, saat ini Jo masih duduk memandangi kamar mamanya.
Memang tuhan memiliki cara nya untuk mempersatukan hal yang nggak mungkin terjadi malah terjadi, saat ini mata Jo melihat sosok Yola yang keluar kamar sambil mengobrol lewat handphone nya, Jo berpikir mungkin itu mengenai pekerjaannya, matanya masih melihat Yola yang masih sibuk dengan pembicaraannya ditelpon.

Setelah mengakhiri pembicaraan dengan lawan mainnya ditelpon, Jo memberanikan diri untuk mendekat.
Tubuh Yola setegah menegang melihat Jo ada didepannya.

"Kita ngobrol sebentar bisa?" Tanya Jo sambil menatap perempuan yang selalu dirindukannya.

Yola tak membalas ucapan Jo. Karena dirinya tak ada yang mau dibicarakan dengan Jo.

"Sebentar just 5 minutes. Please?"

"Mama masih nunggu dikamar." Jawab Yola, matanya masih memandang ke bawah tak ingin melihat Jo sama sekali.

"Buat aku 5 menit doang nggak bisa?"

"Masih sama ternyata." Jelas Yola

"Memang. Perasaan ke kamu juga masih sama."

Yola memberanikan diri untuk menatap kearah Jo. Dilihatnya muka pria yang dulu dia cintai dan mungkin sampai saat ini hati ini masih ada rasa untuknya.

"Egois. Suka seenaknya."

Bukannya tersinggung Jo malah tersenyum mendengar ucapan Yola.

"Kamu gemesin nya makin nambah."

"Permisi."

"Yol. Kalo ada waktu, minggu ini resto aku mau opening aku harap kamu datang. Dan juga nomer handphone aku masih sama kaya dulu."

"Permisi."

Yola pun berusaha sabar untuk menghadapi Jo yang ada didepannya, karena Yola berpikir Jo tak akan mudah untuk membiarkan dirinya pergi begitu saja.
Saat ini Yola mengikuti alur Jo. Matanya masih menatap Jo dengan tatapan tidak suka sama sekali.
Jo pun langsung memeluk Yola dan tentu saja tubuh Yola langsung menegang.

"Makasih buat semuanya ya Yol. Makasih udah seperti Yola dulu dan nggak berubah, makasih selalu nyediain waktu buat mama,bela dan aira dan makasih sudah membiarkan Bastian menikah dengan Icha sejujurnya gue nggak suka melihat keakraban kalian semakin baik, dan makasih selalu membuat gue deg-degan ketika kita bertemu dan yang terpenting hati ini masih belum berubah sama sekali..." ada jeda yang dibuat Jo karena dirinya memperat pelukannya sambil mengelus kepala Yola.

"Dan gue makasih banget karena lo sudah memberanikan diri untuk kerumah ini walaupun ada gue disini, yang pastinya saat ini gue lagi berusaha untuk merebut kepercayaan lo lagi, karena keinginan gue saat ini masih sama seperti hari pernikahan kita yaitu mempunyai anak dari perempuan yang bernama Yola Agnesia. Ijin kan gue untuk memulai dari awal walaupun itu sulit, Ohiya nanti kalo mau pulang jangan pamitan ke gue ya, karena gue takut bakalan ngelarang lo untuk balik ke kosan, karena yang gue mau lo tinggal disini, tidur dikamar yang sama, jujur otak gue selalu nggak baik isinya kalo ngeliat lo. Maaf ngomongnya lo gue. Sekali lagi gue minta ijin buat memulai dari awal." Ucap Jo diakhir ucapannya Jo mengecup kepal Yola. Tak ada penolakan sama sekali dari Yola.

"Hati-hati kalo pulang dan jangan lupa kabarin mama kalo sudah sampe, take care Yol. Love you." Kali ini Jo mengusap rambut Yola dan setelah itu pergi kekamarnya, Jo harus pergi dari Yola secepat mungkin karena pikirannya saat ini sudah nggak baik kalo tak diakhir segera mungkin Jo takut akan membuat hal yang gila nantinya dan itu membuat Jo berpikir untuk mengakhiri pembicaraannya dengan Yola.

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang