A Daily.

1.7K 74 0
                                    

Pertemuan yang ditak disengaja seminggu yang lalu, Jo sudah tak melihat lagi ke keberadaan Yola, dan Yola sudah tak pernah mengunjungi Mama, ataupun Bela.

Dan selama seminggu ini perasaan menyesal kembali lagi, Jo tidak tahu harus kemana dirinya berjalan, tujuannya sekarang terlihat samar dan sangat sulit digampai kembali.

"Setiap hari selalu galau gini Jo?" Sindir Nuel

"Nggak bisa move on, tapi pas didepan mata malah dianggurin, karma kan." Timbal Dafa

Ryan hanya diam sambil melihat respon Jo,

"Jo!" Suara Ryan jelas membuat Jo mengarah ke suara yang lantang dan sedikit membuat telinganya sedikit sakit.

"Yan, gue nggak bolot dan gue ada disamping lu jadi jangan teriak."

"Kalo nggak gitu pikiran lu kemana tau, kalo kangen temuin bukan diem ditempat." Jelas Ryan dengan tegas.

"Yes gue sangat setuju dengan ucapan Ryan."

Jo diam, ucapan Ryan tidak ada salahnya jadi lebih baik diam daripada membalas ucapannya.

Dan pada akhirnya Jo hanya duduk disofa apartemennya dan menikmati ketiga temannya duduk manis yang lagi asik bergantian playstation.

***

Sudah hampir seminggu lebih, Yola sama sekali tidak bertukar pesan oleh Mama Irma ataupun Bela tidak ada niatan untuk mediamkan pesan yang masuk tapi fokus Yola saat ini hanya ke pekerjaan nya tanpa mempedulikan pesan masuk atau telpon yang ada, Yola hanya akan membalas pesan seorang yaitu Ibnu partner nya yang akan menemani nya di UK selama 2 bulan kedepan.

Karena ini Amel, Sheila dan Icha sedikit mendiamkannya, dan tentu saja Yola harus menjelaskan agar hubungan pertemanannya tidak rusak karena salah paham ini.

Handphone Yola bunyi, Yola segera mengangkatnya setelah melihat nama sang penelpon dilayar handphonenya.

"Halo?"

"Yol. Sorry banget nih lu lagi didepan laptop?" Tanya Ibnu.

"Nggak sih, tapi gue bisa buka kalo lu mau."

"Kalo lu nya nggak repot bisa buka e-mail dari gue tadi barusan banget gue kirim desain yang kita bahas dua hari yang lalu."

"Ohiya? Secepat itu jadinya?"

"Iyadong, gue gitu."

"Sombongnya tuan ini."

Ibnu tertawa mendengar ucapan Yola.

"Nu. Gue udah liat nih, bagus banget jadi tersentuh deh."

"Kayanya kita bakalan pake yang ini soalnya gue juga jatuh cinta banget sama desain ini. Apalagi itu kita buatnya berdua."

"Kayanya lu doang deh yang buat, gue cuma nyaranin warna nya aja."

"Barengan dong, itu kerja barengan kita nah kalo masalah yang pribadi gue nggak bisa bantu nih."

"Iya, gue juga tau kok Ibnu, kalo desain sendiri ayo kita saingan dengan baik ya."

"Deal."

"Oke siapa takut." Ucap Yola setelahnya mereka berdua tertawa ditengah pembicaraan mereka, ntah sejak kapan mereka berdua makin terlihat akrab.

"Yol, besok ada acara?"

"Nggak ada sih, Palingan nyari ide dan desain yang oke."

"Hm. Makan bareng yuk?"

"Ada yang mau traktir nih."

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang