Trowback-4

2.1K 81 0
                                    

Hari ini menyebabkan Jo sedikit tak berdaya karena dua gelas alkohol membuat dirinya bangun dengan keadaan yang sedikit pusing dan mual yang tidak kunjung selesai. Dan dirinya dibuat kesal karena teman-temannya membuat dirinya harus bangun ditengah malam untuk membukakan pintu apartemennya untuk ketiga temannya.
Dengan tak bersalah mereka menginap setelah abis bersenang-senang dengan perempuan yang dirayu mereka semalam.

Jo berusaha untuk bangun untuk mengambil air putih hangat kalo dirinya bisa dirinya ingin membuat sop untuk menghilangkan rasa mualnya.

Dilihatnya Dafa yang sudah sadar didepannya, membuat nya semakin melakukan hal jahat kepada temannya.

"Lu kok kaya nggak berdaya gitu, Jo." Tanya Dafa tanpa merasa bersalah.

"Ini gara-gara lu semua nya yang tiba-tiba datang kesini."

"Yaampun, kemarin perempuan yang dibawa gue, sama Nuel nggak banget buat diajakin main. Lu paham kan maksud gue?"

"Otak kalian harus dilaundry kalo gitu."

"Cie ngelucu padahal lu pengen juga kan semaleman sama perempuan."

Plak, Jo langsung dengan sigap memukul Dafa dari belakang dan tepat dipundak belakang Dafa.

"Dalam keadaan kaya gini lo bisa mukul juga ternyata Jo."

"Kerenkan gue." Jelasnya sambil meneguk segelas air putih yang tadi diambilnya.

"Bilangnya nggak mau main lagi sama cewek tapi ini gue nemuin note tulisannya tangan cewek." Ledek Nuel seperti hantu yang tiba-tiba datang.

"Setan banget lu el, kagetin mampus, aduh pagi-pagi udah ngomong kasar kan gue."

"Berisik banget sih daf, dan lu jangan pegang barang orang cepet taro ditempat semula sebelum gelas ini terbang kearah lu." Jelas Jo dengan suara dengan penuh penekanan.

"Wow kayanya Jo udah nggak seasik dulu Daf."

"Iya el, kita rindu Jo yang suka bikin cewek nangis ya."

"Ya Tuhan kembalikan Jo yang dulu Tuhan." Ucap Nuel dan diaminkan oleh Dafa.

Melihat tingkah temannya Jo hanya memiringkan bibirnya seperti senyuman orang terpaksa. Dan sosok Ryan pun terlihat segar maklum Ryan abis mandi menurutnya mandi membuatnya sadar kembali.

"Kalian pada mandi gih buru biar pada nggak marah-marah terus."

"Lu rajin banget sumpah masih jam 11 udah wangi aja. Padahal jomblo."

"Kali ini gue setuju banget sama lu el. Tau lu mandi cepet banget mau kesana sih."

"Sumpah lu berdua semacem biji tau nggak bawel nya sama ngeselinnya apalagi." Jelas Ryan.

"Baru tau lu kalo kita gini." Tanya Nuel.

"El. Note yang lo ambil mendingan taro dimeja deket tempat tidur gue daripada nanti lu taronya." Perintah Jo. Dengan cepat Nuel langsung menaruh note yang tadi diambilnya diatas meja Jo.

"Nurut banget tuh bocah sama lu."

"Kalo sama gue, Ryan tuh anak nggak bakal langsung nurut kayanya."

"Demen sama bela tuh anak kayanya." Ceplos Ryan.

"Mulutnya suka nggak dikontrol lu pada."

"Ohiya Jo. Hari ini temenin gue ke ace hardware yuk. Gue mau beli koper."

"Kenapa lu ngajak gue sih yan? Ajak dua manusia itu aja tuh."

"Sorry bukannya nolak tapi gue ada acara sama nyokap udah janji mau nemenin kondangan." Jelas Dafa.

"Tumben lu mau ikutan ke acara resmi."

"Bokap gue kan lagi tugas ke malang jadi nggak bisa nemenin kakak gue juga nggak bisa soalnya lembur cuma gue doang yang free sebagai anak yang baik harus menjaga surga nya dong."

"Penjelasan lo kaya rumus matematika. Ribet."

"Masih mending rumus matematika yan ribet tapi dimengerti kalo omongan semprul ini nggak bisa dimengerti." Jelas Jo.

"Betul sekali. Lebih pahaman rumus."

Nuel pun kembali diantara mereka.

"Hari ini lo mau kemana el?" Tanya Ryan

"Pertanyaan lu menjijikan yan. Gue mau kencan lah cari cewek."

"Tuhkan Jo dua manusia ini nggak bisa diajakin. Jadi lu aja yang nemenin gue."

"Macem homo njir cuma berdua."

"Yailah nggak usah didengerin omongan orang yang penting lu temenin gue"

"Sendirian aja sih."

"Siapatau ketemu jodoh. Inget katanya mau nikah."

"Aamiin." Ucap singkat Jo sambil pergi dari hadapan ketiga temannya. Jo yakin kalo berlama bicara sama ketiga temannya otak nya akan miring sedikit.

Ryan pun dengan sabar menunggu Jo. Padahal dirinya bisa saja memakai koper yang lama tapi apa daya kopernya yang lama sudah tak layak dipakai.
Sedangkan Nuel dan Dafa sudah beranjak pergi dari apartemen nya Jo.

Setelah kepergian Nuel dan Dafa, tidak lama Jo sudah terlihat casual dengan gayanya. Tanpa menunggu terlalu lama mereka berdua pun langsung pergi secara terpisah, Jo dengan motornya dan Ryan dengan mobil nya.
Itu adalah cara yang terbaik menurut Jo karena dirinya tak mau berlama-lama dimobil yang Jo tahu hari ini pasti akan macet terlebih lagi dihari weekend ini. Hanya butuh 30menit Jo sudah sampai dipusat perbelanjaan dijakarta.

Jo segera menghubungi Ryan.

"Yan. Gue udah sampe lu masih kena macet?" Tanya Jo saat telepon sudah tersambung.

"Masih tapi bentar lagi sampe sih. Lu tunggu di coffee bean juga boleh."

"Gampang. Gue mau cari buku masak dulu deh buat bela nanti chat gue aja kalo udah disampe."

"Siap pak bos."

"Jangan lama-lama njir bisa kaya kambing conge gue nunggu lu doang."

"Sabar pak bos."

Jo tak meladeni dan langsung segera ketoko buku ntah kenapa dirinya ingin membelikan buku masak untuk adik perempuan nya, walaupun dirinya bisa memberikan resep masak andalannya tapi dirinya ingin adik perempuannya menemukan sesuatu yang beda karena kalau membagi resep nya dirinya takut nanti Bela akan menyaingi nya lucu bukan.

Menurut Jo weekend membuat makhluk hidup untuk bisa berkumpul atau berpergian dengan orang tersayang maka dari itu setiap weekend dirinya terlalu malas keluar alasannya karena setiap tempat pasti rame contohnya dimall ini. Tanpa mempedulikan keramaian yang tak kunjung habis Jo masih melangkah kan kakinya ke toko buku tujuan nya cuma satu hanya beli buku masak untuk adik perempuan nya bela.

Sesampainya ditoko buku, Jo langsung ketempat macam-macam buku masak sebenarnya buku masak tidak diperlukan oleh bela karena adik perempuannya sangat malas untuk memasak apalagi mencoba untuk memasak. Dilihatnya buku masak dari chef yang sudah menerbitkan buku membuat keinginan dirinya untuk menerbitkan buku masak yang ditulis dari resepnya sendiri untuk saat ini membuka restaurant juga sudah membuat impian kecilnya terwujud.
Setelah mengambil dua buku masak pilihannya Jo langsung kekasir agar segera menemui Ryan yang sudah sampai diace hardware tanpa menunggunya. Yang tidak diketahui ada sepasang mata yang memperhatikan dirinya.

---

Alhamdullilah hari ini bisa update After Break up lagi
Semoga makin banyak yang mampir ke cerita pertama aku ini. Jangan lupa untuk coment dan vote cerita ini ya.
Semoga makin banyak yang bertemu dengan Jo dan Yola.

Much Love
AN🐥

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang