Malam pun siap berganti dengan Pagi. Yola masih betah tidur dikamar hotelnya sejak kemarin Yola tak menyentuh handphone nya karena sebuah pemberitahuan yang di pikirnya sangat konyol.
Sebenarnya Yola belum memeriksa apakah Jonathan ini adalah mantan suaminya atau orang lain yang namanya sama dengan seseorang.Jam dinding yang terpajang dikamar hotelnya menunjukkan angka 8 yang tandanya dirinya harus bersiap diri, karena jam 10 nanti dirinya harus bertemu dengan klien dan menjelaskan desain yang sudah dirancang nya sejak dua minggu yang lalu.
Dengan persiapan kilat Yola sudah memakai pakaian rapi dan casualnya.Lagi pula ini meeting unformal kok gumam Yola.
Jam 9 tepat Yola pun keluar kamar, dirinya janjian dengan Wulan dan Desi ditempat restaurant hotel.
Sesampainya Yola ditempat sesuai janji matanya melihat kerah kanan dan kiri, sang karyawan hotel yang melihat Yola sedikit binggung pun menanyakan ke Yola setelah dijelaskan dengan karyawan hotel akhirnya Yola bertemu dengan sosok yang dikenalnya.
Wulan melihat kearah Yola pun tersenyum sambil mengangkat tangannya.Kaki Yola pun berlari pelan untuk menghampiri Wulan dan Desi.
"Maaf kalian nggak nunggu lama kan?" Tanya Yola sambil menarik kursinya.
"Nggak kok. Bos kita lagi ditoilet." Jelas Desi yang duduk disampingnya
"Nanti kalian berdua ikutan meeting juga?"
"Nggak lah mbak. Kita kan cuma nemenin mbak aja bukan ikutan meeting."
"Oh."
Dua menit berlalu orang yang ditunggu akhirnya menampakkan wujudnya. Yola pun berdiri sambil menegok ke belakang dan kini dirinya terlihat kaget seperti kemarin saat nama Jonathan mengadd id linenya.
Didepannya sekarang ini ada wanita bernama Siska."Sorry lama." Katanya sambil memperlihatkan giginya yang bersih.
Yola pun dengan cepat mengatur ritme pergerakannya dirinya tak mau dilihat tak profesional.
"Its ok." Jawab Yola sambil tersenyum.
"Kita tunggu dilobby ya bu."
"Ayo mbak. Kita pamit ya."
Desi dan Wulan pun meninggalkan Yola dan Siska dimeja penuh makanan.
"Akhirnya kita bisa kerja bareng ya Yol."
"Hm."
"Tapi kayanya lo nggak suka ya ketemu gue lagi atau lo masih dengan pikiran kalo gue perusak rumah tangga lo sama Jo?"
"No. Ohiya ini desain yang lo mau kalo lo oke biar gue bisa kabarin Pak Ibran biar cepet dikerjain." Jelas Yola dengan santai dirinya tak suka kalo perempuan yang didepannya ini berbicara banyak tentang masa lalunya.
"Gue sih oke tapi warna dinding sama lantainya nggak usah senada bisakan yol? Kalo kantor kalian nyediain lukisan gitu nggak?"
"Kalo lo mau gue bisa usul ke Pak Ibran ."
"Boleh kabarin gue lagi pokoknya. Btw lo kelihatan lebih beraura semenjak pisah sama Jo."
"Kalo lo udah selesai gue tutup aja gimana?"
"Sepertinya lo masih nggak suka sama gue."
"Itu cuma perasaan lo aja." Akhirnya Yola mengatakan hal yang tak perlu.
"Oh iya dua minggu lagi Jo bakalan buka restaurant nya yang ke lima loh dan dia makin hot kalo lagi masak."
Tentu saja Yola tahu selama tinggal bersama dengan Jo keseksian Jo meningkat saat masak dan tentu nya saat ditempat tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
General FictionSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...