Januari 2014
Malam hari selalu memiliki cara untuk menyapa setiap makhluk hidup dimuka bumi, contohnya malam ini Jo ditemani dengan Dafa temannya yang sedikit lebih mengenal Jo cukup lama, mereka berdua berteman saat SMP dan dilanjutkan sampai universitas.
Mereka dengan santai duduk disalah satu cafe dijakarta selatan. Ditemani dengan coffee dan beberapa cemilan sebagai penamping."Jo kayanya kita harus bergerak."
"Maksud?"
"Bergerak buat sukses. Umur kita udah nggak muda lagi ternyata."
"Baru sadar? Makanya dari dulu jangan suka tidur sama cewek mulu."
"Kaya lo nggak pernah aja nyet."
"Gue mau nikah."
"Sama? Setau gue lo jomblo."
"Untuk saat ini."
"Iya deh semoga ada yang mau sama lo berserta kelakuan lo. Eh tapi lo nyari perempuan yang bisa masak juga?"
"Nggak perlu. yang penting dia bisa bikin nyaman ditempat tidur."
"Bajingan."
Jo pun tersenyum mendengar ucapan Dafa.
"Otak lo mesum Jo. Kalo tuh istri nggak bisa buat nyaman dikasur lo ceraiin gitu? Masih Mending gue."
"Lo nggak ada mendingnya."
"Udah lah Mending lo urus restoran lo dulu, Mending bela duluan yang nikah baru lo."
"Kenapa lo yang ngatur?"
"Saran nyet saran."
"Udahlah jadi gimana rencana lo yang mau bikin aplikasi perjodohan. Gue tinggal investasi aja kan?"
"Jangan lo jadi CEO nya gue staf nya aja gue nggak pandai kalo jadi CEO nggak bebas nanti gue."
"Bikin beban. Belum apa-apa udah bilang nggak bisa. Potong aja tuh pelatuk lo."
Jo pun langsung berdiri untuk pergi menemui kedua temannya, Ryan dan Nuel.
Dafa pun mengekori dibelakang. Mereka berdua menuju basemant, tempat dimana mobil Dafa diparkir di basemant 1C.
Dafa melirik kearah kanan, ntah kenapa dirinya ingin menegok kearah kanan."Jo liat deh kayanya ada mobil mogok disana."
"Gue tahu kalo kek gini pasti yang mogok mobil cewek."
"Betul sekali Bung. Bantuin yuk."
"Ryan sama Nuel udah nunggu. Buru."
"Kok lo yang ngatur? Itukan mobil gue bensin gue. Kalo nggak mau bantu Yaudah tunggu gue mau bantuin."
Dafa pun dengan cepat melangkah kan kakinya kearah dua perempuan yang seperti nya sedang kesulitan.
"Permisi kalo perlu bantuan gue bersedia." Ucap Dafa dengan nada yang sopan.
Kedua perempuan itu pun menatap Dafa dengan hati-hati.
"Gue pure bantuin kok. Nggak ada niatan jahat sama sekali."
"Mobil kita kayanya nggak bisa di starter gitu. Bisa bantu?"
"Aki nya abis berarti. Kalo boleh tau ganti Aki kapan ya?"
"Gatau. Nggak pernah inget karena yang suka ganti-ganti gitu bukan saya."
Dafa pun sadar kalo perempuan yang diajak bicaranya ini tidak sama sekali tahu tentang mobilnya sendiri, sedangkan perempuan yang satu sedang sibuk dengan handphonenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
General FictionSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...