Bonus

4.1K 118 3
                                    

Setelah rujuk, momen pertama pun kembali ke ingatan Yola, maka dari itu pagi hari dimeja makan Yola menanyakan hal yang sudah lampau.

"Jo."

"Yes?"

"Kita ketemu itu dibandara, atau pas perjalanan ke jogja sih?"

"Gak tau." Jawab asal Jo.

"Ih, dia mah aku tuh lagi mikir kita itu ketemu dimana ya."

"Pas sharing taksi." Jawab Jo seadanya.

"Itu bukannya yang kedua kali ya, kamu pernah bilang."

"Gak!"

"Jawabnya biasa aja dong, kalo nanti azka bangun gimana? Suara kamu ngegas banget."

Jo diam, seketika dirinya meresa menyesal telah mejawab dengan nada yang lumayan keras, dilihatnya Yola cemberut sambil memasukan nasi goreng buatannya kemulutnya.

Tentu saja, Jo tidak mau memberitahu kapan dirinya bertemu Yola karena hanya dirinya yang tahu kapan dirinya bertemu dengan Yola, seingat Jo, Yola sudah pernah diberitahunya, tapi karena Yola kadang suka lupa dan kadang pertanyaan ini ditanyakan Jo sedikit malu karena pertemuan selanjutnya Jo sangat amat jatuh cinta kepada Yola, jadi untuk menjaga rahasia itu Jo tidak ingin memberi tahu siapapun.

Yola ingin sekali mengacak rambut Jo saat ini, bagaimana tidak diriny mempertanyakan hal yang wajar tapi dibalas dengan tidak baik oleh Jo, Yola tentu saja punya alasan kenapa dirinya menanyakan hal inj karena azka tiba-tiba ingin tahu kisah bunda dan ayahnya. Makanya Yola menanyakan hal itu ke Jo agar informasinya sama karena Yola hanya mengingat pertemuannya denga Jo saat sharing taksi, selebihnya tidak ingat.

Dilihatnya Jo sedang menikmati nasi goreng buatannya, Jo memang jago untuk dalam hal ini, makanya azka terlalu nempel dengan ayahnya karena kata azka ayah suka buatin yang aku suka bun.

Setelah hubungan mereka rujuk, dan dikaruniai azka yang sudah hampir mau 3 tahun membuat azka banyak tingkah dan jadi doyan makan karena makanan yang dimasukin Jo terlalu enak, kadang Yola suka iri dengan Jo yang selalu bisa masakin azka ketika azka males banget makan.

"Kok kamu diem?"

"Ah nggak diem kok, cuma lagi menikmati masakan kamu aja."

Jo tersenyum.

"Makan malem kamu yang masak ya, aku udah lama banget nggak makan masakan kamu."

"Hah? Serius?"

"Serius lah. Kapan aku pernah bercanda sih kalo soal masakan?"

"Nggak pernah sih. Nanti nggak enak gimana? Kaya terakhir kalinya asin gitu semuanya."

"Yah kalo nggak enak terus kapan belajarnya? Enak pasti azka juga harus tau kalo bunda nya jago masak juga walaupun kelebihan bumbu."

Yola tertawa, Jo gampang membuatnya terbang tinggi dan jatuh secara bersamaan.

"Ngeselin."

"Aku hari ini mau ke resto, Heru bilang ada bahan yang busuk padahal baru dua hari dibeli."

"Pantes kemarin malam nelpon sama Heru lama banget."

"Cemburu jangan sama Heru Yol. Jadi agak gimana gitu kalo kamu cemburu gara-gara aku nelpon sama Heru lama."

"Nggak ada yang bilang aku cemburu sama Heru Jo."

Jo berdiri menghampiri Yola yang duduk, dipeluknya Yola, kepala Yola berada diperutnya.

"Kapan kita buat adik untuk azka?"

"Ih Kirain mau manja in aku ternyata ada mau nya."

Jo tertawa, dicium nya kepala Yola.

"Bau! Wangian azka sekarang."

"Yaudah lepasin kalo gitu."

"Ngambekan. Nanti kalo azka bangun aku nya udah jalan ke resto kirimin aku foto dia lagi ngapain ya."

"Hm. Foto aku nya juga nggak?"

"Nggak. Udah banyak foto kamu di album handphone aku."

Yola tertawa, karena ucapan Jo benar sejak kehamilan pertama Yola selalu melapor apapun yang dikerjakan dan selalu mengirimi foto atau video saat melakukan apapun tanpa diminta.

"Tambah lagi biar makin banyak."

"Kalo hari ini aku mau foto azka bukan kamu."

"Iyaiya, Yaudah sana mandi nanti aku siapin baju kamu."

"Mandi bareng yuk."

Yola langsung mencubit perut Jo, dan Jo melepaskan pelukannya dan menahan sakitnya karena Yola mencubit kecil ke perut Jo. Yola tertawa melihat Jo kesakitan.

Kebahagiaan mereka terus bertambah, ketahuilah kebahagiaan itu datang karena dibuat oleh mereka berdua, dan tentu saja semenjak hadirnya azka di kehidupan mereka kebahagiaan itu sangat komplit. Dan tentu saja berbeda pendapat selalu ada dan yang selalu mengalah adalah Jo, pria yang sudah mau berubah itu selalu memilih sebagai pengalah tapi kadang Yola mengalah karena pasangan itu tidak ada yang pernah cocok, perbedaan itu pasti ada.

Maka dari itu masa lalu yang pernah terjadi, Yola sangat berterimakasih dengan masa lalu nya itu karena masa lalu bukan untuk dilupakan tapi menjadi pengingat kalo kita pernah ditahap itu dan masa lalu itu bukan dilupakan tapi ditandai karena untuk pengingat kalo kita pernah dititik itu.

Yola dan Jo sangat bahagia ah sekarang bukan hanya mereka yang bahagia. Kebahagiaan mereka saat ini melihat azka menjadi lelaki yang kuat dan menjadi lelaki yang baik untuk segala hal.

Terimakasih masa lalu tanpa masa lalu Jo dan Yola tidak pernah sebahagia ini dan tanpa masa lalu mereka tidak akan pernah tahu karena mereka saling mencintai.

***

Part bonus untuk kalian hehe

Siapa yang masih suka mampir kecerita ini? Tunjuk tangan?🙋🏻 ehe

Sekarang bener-bener end nih cerita dan harus Say goodbye ke Yola dan Jo💑 huhu

Jangan lupa untuk kasih bintang dan komen kalian ya untuk cerita ini dan jangan lupa untuk mampir kecerita aku yang lainnya!!

Bubyeeee🙇🏼‍♀️😭❣️

Love
AN

After Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang