Sudah sebulan hubungan Jo dan Yola semakin samar dan mereka berdua jarang sekali bertemu, walaupun bertemu mereka berdua tidak saling sapa hanya memandang satu sama lain.
Jo harusnya tidak melakukan hal ini karena ini akan berdampak tidak baik untuk selanjutnya, Jo harap Yola tidak merasakan hal yang sama dengannya karena yola kali ini harus bahagia.
"Pak bos, ngelamun aja. Heran." Suara Heru selalu membuatnya sadar kembali.
"Tau nih, hobby gue kayanya ngelamun."
"Macem kaya orang bener aja."
"Ada apaan?"
"Nggak. Gue kesini mau ngobrol aja pak bos."
"Tumben manggil gue bos, ada maunya nih."
"Pikirannya jelek banget."
Jo tertawa, melihat ekspresi Heru.
"Gue mau cuti seminggu, boleh?"
"Tuhkan, mau ngapain? Mau ngelamar cewek?"
"Tau banget, peramal lu ya?"
"Padahal gue asal ngomong aja."
"Haha, dibohongin mau aja lu."
"Sial."
"Bener kok, gue mau ngelamar cewek pilihan ibu gue."
"Ini beneran apa bohong lagi kek tadi?"
"Kalo yang barusan sih beneran."
Jo pun tersenyum, akhirnya salah satu orang yang dekat dengan ya akhirnya telah bertemu dengan jodohnya.
"Selamat her, lancar eh tapi lu cinta kan sama cewek pilihan ibu lu?"
"Hm bisa dibilang nggak langsung suka sih, ada tahapan yang dimana gue suka sama pilihan ibu gue, dan yang jelas gue nggak ada alasan buat nolak karena kalo pun gue nolak gue nggak punya alasan untuk jelasin kenapa gue nolak pilihan ibu gue."
"Ini beneran diri lu her?"
"Bukan ini hantu taman anggrek."
Jo hampir memukul kepala Heru saking kesalnya dengan manusia yang disampingnya ini.
"Jadi lu kasih gue ijin cuti kan?"
"Kalo lu ngeselin males gue kasih ijin lah."
"Bos yang sangat baik sekali."
"Lancar pokoknya, doa gue semoga calon istri lu nggak nyesel nikah sam lu."
Kali ini giliran Heru yang ingin memukul kepal Jo.
"Gue lanjut kerjalah daripada emosi. Ohiya lancar buat lu juga ye Jo. Apapun hasilnya jangan main tarik ulur karena kalo Yola bawa gandengan baru bukan dia yang sedih tapi lu yang bakalan sedih atau menghilang lagi."
Heru pun pergi dari hadapan Jo sebelum Jo melempar seikat sawi kearahnya.
Ucapan Heru kali ini dibenarkan oleh Jo, tapi untuk muncul kembali ke hadapan Yola saat ini dirinya masih belum sanggup dikarenakan Jo sudah terlalu banyak menyakiti Yola.
Kali ini Jo hanya bisa berharap dengan waktu dan apapun perasaan Yola kali ini itu akan terbaik untuk Yola.
***
Yola memulai hari demi hari dengan kebahagiaan yang luar biasa, kisah percintaannya tidak pantas membuatnya sedih.Seperti ucapan Bastian sebulan lalu kebahagiaan itu dibuat bukan dicari maka dari itu Yola berusaha untuk melupakan apapun yang terjadi dibulan yang lalu, dan Yola yakin Jo sudah bahagia dengan pilihannya, sekarang giliran dirinya untuk mencari kebahagiaan yang sudah lama tidak ada didalam hari-hari nya.
"Yol, dipanggil sama bu yosi."
"Kali ini ada apa ya shel?"
"Ntah. Abis lu gue yakin pasti nanti gue yang bakalan dicari juga."
"Aduh gue jadi deg-degan."
"Daripada nanti ada yang manggil lu lagi mendingan lu langsung ke ruangan bu yos."
"Iya deh, do'ain semoga ngga ada kabar yang aneh."
Sheila mengangguk.
Dengan malas yola akhirnya menuju ruangan bu Yos, ditambah jantung yang berdegup, dan pada akhirnya Yola sudah duduk dihadapan bu Yosi.
"Sorry ya Yol, tiba-tiba manggil kamu padahal lagi banyak kerjaan."
"Iya bu, its oke."
"Oke saya mau to the point aja ya Yol. Jadi kita bakalan ada projek yang keren banget dan itu bakalan hebat banget pokoknya, maka dari itu saya manggil kamu itu untuk andil dalam projek ini."
"Ohya? Saya excited banget bu."
"Tapi kerjaan itu bukan indo, melainkan di uk, dan kamu bakalan stay disana sekitar dua bulan kurang."
"Kalo saya boleh tau, projek yang bakalan saya kerjakan disana itu apa ya bu?"
"Jadi gini, disana kita bakalan collab bareng sama seniman yang luar biasa dan mereka mau buat pameran dan tempat pamerannya mereka percayain itu ke kita, saya harap kamu mau ikut andil dalam projek ini."
"Siap bu, saya mau banget."
"Tapi kamu kesana nya bukan sama orang kantor kita."
"Oh saya pikir shiela bakalan ikutan juga."
"Maunya saya juga gitu Yol, tapi karena ada projek dibali dan kerjaan sebelumnya emang dipegang sama Sheila aku nggak mau lepasin shiela kesana. Aku butuh dia apalagi pak Ibran masih sibuk setiap bulannya karena klien kita yang dipekanbaru itu."
"Siska ya bu?"
"Betul, siska yang selalu membuat pak Ibran sakit kepala."
Yola tertawa mendengar ucapan ibu Yos.
"Loh. Kok kamu ketawa Yol?"
"Maaf bu, soalnya saya kenal dengan siska."
"Ohya? Kamu temannya pas di kuliah atau disekolah?"
"Bukan bu, dia bukan teman saya. Hanya kenalan."
"Ohgitu, jadi gimana? Deal kan?"
"Deal bu, tapi perkiraan saya berangkat kapan ya bu dan siapa yang bakalan jadi partner saya?"
"Kamu berangkat lima bulan lagi saya kabarin untuk tanggalnya ya Yol, hari ini partner kamu bakalan kekantor kita kok kalo dia sudah dikantor saya panggil kamu ya biar kalian bisa kenal, siapatau kan nanti bakalan ada cerita selanjutnya."
Mendengar sedikit ledekan ibu Yosi, Yola hanya bisa tertawa.
Pada akhirnya kebahagiaan sedikit demi sedikit menyapa hari Yola, dan yola selalu berharap akan selalu seperti ini kedepannya tanpa ada perasaan gelisah.
***
Heiii selamat malam minggu untuk kalian semuanya hehe
Yang malam minggu diruang cung tangannya coba! ☝🏻Aku adalah salah satu yang asik dirumah sambil dengerin lagu galau eh jadi curhat kan wkwk😂
Untuk menemani malam minggu kalian aku up untuk part baru nih hehe selamat membaca part baru ya kalian🌹
Dan yang penting jangan lupa untuk vote dan komen, aku mau bilang Terimaksih banyak ke kalian yang masih stay dengan cerita After Break up tanpa kalian aku hanya butiran debu yang tidak ada apa-apanya😭
Maaf untuk kehiatusan yang lumayan panjang itu di karenakan kerjaan dikantor yang suka tbtb banyak gitu, semoga kalian mengerti.
Aku sayang kalian❤️❤️❤️
Love
AN💃🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
Ficción GeneralSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...