Dihari Sabtu itu Jo paling anti dengan bangun pagi karena dihari Sabtu itu membuat dirinya lebih tenang sedikit untuk melakukan aktivitas nya, tapi tidak dengan Sabtu ini Jo harus bergegas ke restaurant nya karena nanti jam 9 ada pesanan orang penting gimana tidak kedubes Amerika Serikat ingin melakukan jamuan direstaurannya dirinya tak ingin ada kesalahan apapun dalam jamuan nya untuk tamu ini.
Maka dari itu Jo rela untuk bangun lebih awal.Jo tidak sempat untuk memanaskan mobilnya menurutnya waktunya sudah terlalu mepet, lebih baik mogok dijalan dilanjutkan dengan ojek daripada harus telat.
Tuhan sedang baik terhadap Jo, dirinya sampai tepat waktu dan begitu juga dengan karyawannya yang sedang menyiapkan segala sesuatunya. Terlalu indah melihat kesibukannya .
"Pak," Sapa salah satu karyawannya.
"Udah dibilang panggil gue nama aja, her." Jelas Jo
"Tapikan..' Heru terlihat binggung untuk menjelaskannya.
"Selow ajasih, umur kita sebaya her, panggil nama aja, ini perintah bos."
Heru langsung ketawa mendengar ucapan akhir Jo.
"Yeu malah ketawa lu, ada apaan manggil gue?"
"Ada yang nyari tuh, tumben banget ada yang nyari lu tapi cewek."
Jo mengeriyitkan alisnya, sambil berpikir.
"Kita nggak nerima tamu atau pelanggan lain her sampai jam 11 nanti."
"Iya gue juga tau, tapi ini nyariin lu. Temuin gih jangan sampe gue yang nemuin tuh cewek." Jelas Heru setelah itu dirinya langsung pergi dari hadapan Jo.
Dengan ragu dan sedikit binggung itulah perasaan Jo saat ini sepertinya dirinya tak ada janji dengan perempuan mana pun dan yang Jelas semalam dirinya tidur diapartemennya.
Melihat sosok perempuan dari sisi belakangnya Jo sedikit familiar tapi tidak ingin menebak yang belum pasti."Permisi." Sapa Jo dengan pelan karena dirinya tak ingin membuat perempuan yang didepannya terkejut.
dan tentu saja perempuan itu berbalik, dan feeling Jo sungguh tepat kenapa tidak perempuan itu adalah Yola dengan keadaan sedikit bau alkohol, Jo langsung berpikir apakah Yola abis minum?
"Yol?" Suara Jo terdengar sangat lembut.
Yola masih cengegesan seperti orang bodoh, Jo sedikit tidak suka dengan perempuan yang bersikap seperti ini sehabis minum.
"Hei, gue panggil taksi buat anter lu."
Yola merespon dengan senyum yang membuat Jo geli.
"Lu abis ngapain sih? sumpah." Jo ingin meluapkan emosinya tapi tidak bisa.
"Kalo lo gini terus gue taro dipinggiran parit lu ya."
Kali ini Yola merespon dengan tatapan. Jo melihatnya dengan heran.
"Gue kesel sama lo, gue nggak suka sama ucapan lo yang waktu itu, Ngerti?"
Jo sedikt senang boleh? Berarti keisengannya berhasil membuat Yola memikirkan ucapannya.
"Rumah lu dimana? gue anter balik."
Yola mengelengkan kepalanya dan setelah itu Yola ambruk didepan Jo, dan posisi mereka saat ini Yola memeluk Yola.
Dengan sangat terpaksa Jo harus merelakan rencana awalnya, Jo pun langsung mengendong Yola, dirinya harus membawa Yola ke apartemennya karena perempuan ini tak memberitahu alamatnya, tentu saja Jo ingin mengeluarkan ide jailnya lagi.
Sepertinya nanti akan ada kejadian yang seru menurutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up
Ficção GeralSeharusnya kita tak pernah bertemu jika akhirnya kita memutuskan untuk berpisah. End 22.08.19 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan bintang dan komen kalian❤️ Cerita ini masih banyak kesalahan, dan mohon maaf jika penulisan salah. Terimaksih✨ C...